Hari ini , hari dimana kami kembali kekota kami.
Tak terasa perjalanan yang begitu panjang sangat terasa melelahkan,ditambah barang bawaan Ki yg cukup banyak. Tentunya oleh oleh untuk semua keluarga
Kami disambut hangat saat sudah sampai Dibandara. Semua keluarga kami menyusul dengan senyum tawa bahagia. Mereka tentu saja sangat merindukan kami, dan jangan lupa.. kabar yang paling dinanti nanti mereka adalah kabar saat diriku telah berbadan dua.
Hal itu tentu saja benar benar terjadi, setelah kepulangan kami satu Minggu dari kota Paris . 7hari kemudian ,aku dinyatakan positif hamil.
Sebuah kabar yg membuat kedua keluarga kami begitu gembira.. Calon keluarga baru akan segera hadir dalam rumah ini.. rumah yoongi, tempat tinggal ku sekarang
Yoongi ikut bahagia mendengar hasil pemeriksaan medis yg menyatakan bahwa aku positif hamil. Ia merangkulku dalam dekapannya.
Sungguh hadiah luar biasa yg Tuhan berikan untuk keluarga kecil kami.
Waktu cepat berlalu, usia kehamilan ku sudah menginjak 5bulan. Perutku yg awalnya kecil kini sudah terlihat semakin buncit.
Yoongi terus memberiku kabar tentang dirinya disana, karena kebetulan ia bekerja diluar kota yg mengharuskan kita harus berpisah sesaat.
Saat Yoongi memberiku kabar bahwa dirinya akan pulang,akupun merasa bahagia untuk menyambutnya. Entah kenapa hatiku benar benar berdebar kencang saat ini.
Pak supir ditugaskan untuk menjemputnya Dibandara. Namun aku juga ingin melihatnya disana, Kedua orangtuaku sudah melarang karena kondisi kehamilan ku yg sudah semakin besar. Namun karena ini juga termasuk rasa mengidamku.. aku tak dapat menolaknya. Sang bayi juga ibunya menginginkan melihat langsung wajah sang ayah Dibandara
Dan inilah awal masalah yang menimpaku, kami mengalami kecelakaan dijalan. Begitu juga yoongi , seakan sebuah takdir yg sudah ditetapkan. Rupanya alasan kedua orangtua yoongi melarang ku untuk menjemputnya secara langsung karena Yoongi bukanlah Dibandara melainkan dirumah sakit, saat menuju ketempat tujuan sudah sempat kucurigai sejak awal.dan sebuah keteledoran supir kami. Akhirnya kami mengalami kecelakaan yg mengakibatkan bayiku meninggal.
Supir Kami dipecat, aku mengalami sebuah Trauma. Yoongi dengan susah payah berjalan menggunakan papahnya menghampiriku dirumah sakit sana ,mencoba menghiburku walau hatinya juga sama sama terluka.
Dan pada akhirnya kami menangis bersama.semua keluarga turut berduka. Namun semua sudah terlanjur terjadi. Tak bisa menyalahkan siapapun. Semua sudah takdir. Setelah beberapa hari bahkan Minggu kami terpuruk. Sekarang kami sudah kembali kerumah. Perasaan yg bercampur aduk masih tersisa didalam hati . Namun semua sudah berlalu . Menyesal pun tidak ada guna.
Yoongi terus menenangkanku,mendekapku bahkan rela tidak bekerja selama dua bulan mengambil cuti demi membuatku kembali tersenyum. Bukan tanpa alasan. Dirinya juga cuti setelah mengalami kecelakaan demi kesehatan tubuhnya,ditambah keadaanku yg juga sama sama terpuruk. Pada akhirnya kami memutuskan untuk cuti selama dua bulan. Jenuh? Tentu saja. Tapi kamu belum baik baik saja. Mental dan fisik kami mengalami trauma yg cukup berat.
To be continue