1 bulan kemudian,
Mereka sudah berada dirumah sakit, Jisoo sedang berjuang didalam sana.. Baik Yoongi maupun Jungkook tak bisa duduk diam, Keluarga besar juga sudah sangat berantusias tak sabar
1jam kemudian, suara tangisan bayi terdengar begitu keras.. bahkan suaranya sampai keluar ruangan. Seluruh keluarga baik dari keluarga Yoongi maupun jisoo tersenyum senang .. mereka begitu bersyukur karena cucu yg mereka harapkan akhirnya lahir kedunia ini..
Semua berkumpul dan bergantian menimang bayinya.. Namun,Jungkook .pria itu tidak bisa mendekat, ia hanya memperhatikan kebahagiaan keluarga Jisoo dan Yoongi dari pintu ruangan. Sampai semuanya sadar bahwa ada Jungkook disana
"Jung.."Panggil jisoo dengan mata berkaca kaca
Jungkook tersenyum, matanya juga berbinar binar.
Seluruh keluarga memandang kearah Jungkook . Kedua orang tua Yoongi tampak mengasihani pria muda itu, sepertinya ia juga ingin bergabung bersama namun entah mengapa saat diajak masuk Jungkook memilih menolak karena mungkin dirinya menghargai Yoongi
••••••••••
Dilain Waktu, hanya ada Jisoo.. Yoongi.. dan Jungkook serta bayi mereka.
Jisoo melahirkan seorang anak laki laki ,dan jelas sangat mirip dengan ayahnya terutama dibagaian hidung dan bibirnya
"Gendonglah.. "
Jungkook melirik Jisoo,dan diangguki oleh wanita itu seakan sebuah kode.. kemudian ia kembali menatap Yoongi yg sejak tadi berdiri dihadapannya sembari menggendong bayi mereka
"Dia putramu.. Gendonglah.. Kau berhak atasnya.. Ambillah.. "
Tangan Jungkook bergetar,ia berusaha mengambil alih bayi itu kedalam gendonganny.. Sebuah senyuman muncul dari wajah pria itu.. Rasa bahagia pasti amatlah sungguh besar,apalagi ini adalah anaknya,anak kandungnya sendiri
Jisoo kembali meneteskan air matanya,begitu juga Yoongi yg berusaha menyembunyikan rasa sedihnya
Dan kesempatan ini tak akan pernah menjadi sia sia bagi mereka
Egois bagi Jungkook,jika pria itu menginginkan Jisoo dan anaknya . Bagaimanapun juga, sejak awal. Mereka sudah bersepakat bersama.
•••••••••
Dalam kamar yang sengaja tidak ditutup pintunya,terlihat seorang pria tengah mengemasi barang barangnya yg diletakkannya di dalam koper.
Lalu sebuah tepukan ringan mengejutkannya dari arah belakang, Yoongi,pria lain yg datang untuk melihat Jungkook disana
"Jangan pergi.. Tetaplah disini, keluarga ku juga keluargamu ....", begitulah ucapnya yg sedikit sendu dengan mata sayu penuh permohonan
Lalu Jungkook menghadap kearah Pria itu sehingga keduanya saling berhadapan sebagai sesama seorang pria
"Cukup jadikan aku adikmu, Jangan jadikan aku simpanan mu." Jungkook tersenyum tipis menahan air matanya yg seakan tak bisa dibendung lagi.
Jisoo telah mendapatkan bayinya, mendapatkan kebahagiaannya. sesuai perjanjian awal. Dan hubungan mereka pada akhirnya terselematkan berkat Jungkook yg mau menolong pasangan suami istri itu.
Sebelum keberangkatan Jungkook , Dibandara, Jisoo Mengantarnya serta untuk menemuinya lagi untuk yg terakhir kalinya.ia ingin mengucapkan kata perpisahan dan terimakasih yg sebanyak banyaknnya pada pria itu
Keduanya sama sama terdiam saat berada dikursi tunggu,hingga pada akhirnya Jisoo memulai percakapan. "Junggg?
Jungkook menoleh,menatap wanitanya yg seakan ragu untuk mengatakan sesuatu
"Jung, aku berterimakasih padamu. Didalam kopermu ada Cek kosong yg bisa kau isi sesukamu berapapun itu nominalnya. Aku tidak tau lagi harus mengatakan apa. yg jelas aku sangat berterimakasih padamu. Rasanya walaupun semua hartaku kuserahkan padamu itu masih kurang bahkan tidak cukup... "Jisoo mengatakannya dengan sangat hati hati.. tangannya mengepal kuat meremas baju bawahnya seraya menunduk
"Jisoo..
Panggilnya dengan sedikit tegasLantas wanita itu memberanikan diri untuk menatap mata prianya
"Terimakasih sudah merubah banyak kehidupanku. Aku tidak akan melupakan semuanya.. Bagiku . Kau dan keluarga besarmu adalah keluargaku juga.. semuanya sudah kubawa dalam memory otakku, untuk apa aku membutuhkan uangmu.. Lihat ini.. "Jungkook menunjukkan ponsel yg terlihat ada foto pernikahan dan foto keluarga besar Jisoo bersamanya.. banyak kenangan indah tercipta disana
"Ini sudah lebih dari cukup bagiku,aku akan membawa kalian bersamaku dalam hati dan memory otakku. Satu pesanku ialah.. Jangan pernah menyia-nyiakan Putra kecil kita.. "
Lantas Jisoo menggeleng cepat dalam tangisannya."aku janji jung,aku akan mneyanyanginya melebihi apapun. Kau tau kan?dia adalah harapanku.. harapan dalam setiap doaku.. "
"Hapus air matamu.. "Jungkook menyeka air mata Jisoo yg menetes tanpa henti..lalu kembali memasukkan tangannya kesaku celana."Berat bagiku untuk pergi jika kau terus menangis didepanku.. "
Tersenyum dalam tangisannya,lalu Jisoo sedikit berjinjit meraih wajah Jungkook untuk mencium bibirnya walaupun itu sekilas.pria itu menutup matanya sekilas lalu membukanya kembali saat ciuman itu terlepas.itu adalah hadiah terakhir yg bisa Jisoo berikan untuknya yg selama ini sulit untuk didapatkan
"Aku pergi..
Jungkook berjalan mundur beberapa langkah sebelum berbalik badan untuk benar benar pergiRasa sesak didada benar benar membuat Jisoo kembali meneteskan air matanya menatap punggung lebar milik Jungkook yg sudah semakin menjauh dari hadapannya.
Tangisannya pecahh,sepecah pecahnya namun Jisoo membungkam mulutnya agar tidak mengeluarkan suaranya.
Jisoo kembali berbalik badan untuk pulang.. dan saat itu, langkah Jungkook kembali terhenti,pria itu juga menoleh kearah Jisoo yg hanya terlihat punggungnya yg semakin menjauh..
Berkali kali pria itu mengusap air matanya yg terus menetes..mencoba menguatkan diri sendiri.
STAY A LIVE Tamat ~~~