Selepas Jonathan meninggalkan ruang meeting untuk break barang sebentar, Sera langsung merogoh ponsel dari saku celana dan mengetikkan pesan.
Januar menutupi bibir menggunakan punggung tangan demi sembunyikan kuluman senyum. Meski ia tahu Sera tidak tulus perihal rasa, hubungan ini tak serius dianggapnya, Januar tetap menjalaninya sungguh-sungguh. Ia mengesampingkan fakta bahwa Sera menjadikannya kekasih hanya untuk balas dendam pada Jehian. Tak apa, Januar bersedia dijadikan alat. Januar akan menyediakan diri untuk dilukai asal Sera bisa merasa mendingan atas sakit hatinya kepada Jehian. Jonathan bilang ia bodoh dan konyol, Jonathan mengatai Januar keterlaluan dalam mencintai. Tidak salah juga, tetapi pada akhirnya Jonathan memaklumi.
Maklum, kalau cinta memang bisa menumpulkan logika.
Kembali fokus pada layar ponselnya, membaca bubble terakhir, Januar pun menyugar rambut depan yang tutupi dahi demi mencipta penampilan lebih manly. Namun, sia-sia, sebab helaian hitam yang kelewat halus itu kembali berjatuhan. Januar menipiskan bibir agak kesal, lalu matanya mencari-cari mata Sera, begitu ketemu langsung ia tunjukkan raut pasrah. Sera cekikikan tanpa suara, tetapi yang diketikannya berkebalikan dengan reaksi tersebut.