°• 2 •° Datang

257 41 0
                                    

☆゚⁠.⁠*⁠・⁠。゚

"I-ini.. kita be-beneran ada di sini? Sekarang?!" Kataku terbata tidak percaya.

"Kita telah sampai pada Era Taiso, di mana tepat 1 tahun sebelum chapter pertama dimulai." Jelasnya.

Dapat aku lihat ada beberapa rumah yang cukup jauh dari tempatku berdiri sekarang. Beberapa rumah dengan arsitektur bahan dasar kayu yang menarik perhatianku sungguhlah amat sangat sederhana sesuai Era'nya.

Hatiku seketika menghangat melihat rumah sederhana itu. Bagaimana tidak? Beberapa orang yang tidak sengaja masuk dalam pandanganku sedang berbincang ataupun bersenda gurau dengan senyum mereka. Suasana cerah serta hangat terpampang jelas walau aku cukup jauh dari posisi mereka di sana.

'Aku tidak menyangka bahwa ini sungguhan. Apalagi aku benar-benar berada di sini. Dan juga...'

Pandanganku menelisik setiap area di tubuhku. Benar katanya... tangan, kaki dan tubuhku kini telah mengecil, bahkan rambut hitamku yang panjang juga memendek jadi sebahu. Aku benar-benar kembali menjadi diriku yang berusia 12 tahun.

"Aku tidak tahu bahwa anak umur 12 tahun akan sependek ini." Ujar Noah sambil melirikku atas-bawah.

"Noah! Jangan ngomong kayak gitu!!" Kataku tidak terima.

"Tapi, sungguh! Saat kamu berumur 12 tahun di kehidupan pertamamu, apakah kamu sependek ini? Tinggimu bahkan tidak sampai 130 cm. Kamu kalah tinggi dengan anak berusia 10 tahun, kamu tahu itu?"

Perempatan imajiner muncul di kepalaku, 'Bagamana bisa dia ngomong hal kayak gitu ke aku? Bahkan nge-bandingin aku dengan anak umur 10 tahun?! Rasanya aku ingin sedikit menampar muka mulusnya itu!'

"Jangan lupa bahwa aku bisa mendengar ucapan di benakmu, (Fullname)." Katanya santai dengan wajah tanpa dosa.

Aku menghela lembut, berusaha untuk bersabar pada sosok di sampingku. Mungkin Noah seperti itu karena dia tidak tahu bahwa orang Indo itu tidak setinggi rata-rata pada statistik yang dia dapatkan. Lebih baik positif thinking —tapi tetap saja bikin kesal.

"Lupakan itu. Katamu, kamu adalah pendamping yang dibuat khusus untukku oleh Petinggi Agung atau Tuhan. Jadi, apakah kamu sudah menyiapkan beberapa hal agar aku bisa hidup di sini?" Tanyaku.

"Ada beberapa hal yang tidak bisa aku siapkan untuk menunjang hidupmu di sini. Seperti rumah, pakaian, atau kebutuhan personal yang biasanya kamu harus lakukan setiap harinya, contohnya mandi." Ujarnya.

"Eehh! Lalu bagaimana aku bisa hidup di sini, Noah?!"

"Aku telah menyiapkan uang di saku pakaianmu. Itu tidak banyak jadi berhematlah." Katanya santai.

"Tunggu! Jadi, aku miskin sekarang?" Tanyaku dengan was-was.

Noah mengangguk-anggukkan kepalanya selagi menatapku dengan datar.

"Jangan ngangguk-angguk aja, Noah! Pakaianku yang sekarang bakal dianggap aneh pada Era ini dan aku harus membelinya untuk membaur, jadi bagaimana aku bisa berhemat dengan uang yang sedikit selama 1 tahun sebelum chapter pertama dimulai?" Tanyaku sedikit khawatir selagi beralih menghadap Noah.

"Uang yang aku siapkan lebih dari cukup selama 1 tahunmu di sini. Aku hanya memintamu untuk berhemat dan tidak boros membeli yang tidak perlu. Jika kamu ingin membeli pakaian atau makanan sebanyak 3 kali sehari maka uang yang aku siapkan lebih dari cukup." Jelas Noah.

Wajahku seketika memelas dengan sedih pada kenyataan bahwa aku miskin. Aku tidak menduga sesuatu seperti ini akan menimpaku. Padahal sebelumnya aku berpikir bahwa saat datang ke isekai, kebutuhan makan ataupun hal personal lainnya akan terpenuhi dengan mudah seperti pada fanfic di aplikasi oren yang sering aku baca, namun nyatanya itu hanya angan di benakku.

𝑪𝒉𝒂𝒏𝒈𝒆 𝒊𝒕 - 𝑲𝒊𝒎𝒆𝒕𝒔𝒖 𝒏𝒐 𝒀𝒂𝒊𝒃𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang