F.I.F.T.E.E.N🍂.

2.5K 201 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Karna teriakan Jeno yang melengking, mengagetkan Sunghoon yang memangku jaeyun, hampir saja ia mendorong jaeyun.

Jaeyun yang tertidur itu terjelengkit kaget,.

"kenapa sih?" Jaeyun menatap tajam Sunghoon yang menatap Jeno yang sedang cengengesan tidak jelas.

"Bukan saya, tapi dia" Jawab Sunghoon menujuk Jeno.

Jaeyun kembali menutup mata, namun tak berapa lama kembali terbuka, kemudian berbisik ke pada Sunghoon.

"Anterin aku ke kamar, aku males jalan, kamu babu aku jadi harus nurut" Bisik jaeyun yang di dengar Jeno, membuat tawa Jeno menyelenggar.

"Baiklah" Ucap Sunghoon dengan sepontan berdiri mengendong jaeyun ala koala, berjalan menuju kamarnya meningalkan Jeno dengan ke gilaan nya.

Sampai di kamar Sunghoon meletakan jaeyun di kasur dengan hati hati, kemudian menyusul untuk tidur.

Sunghoon sangat senang ada seseorang yang ada dalam pelukannya itu.

Sunghoon merasa ada rasa tidak rela timbul saat jaeyun mengatakan bahwa hanya beberapa hari menginap di mansion nya, padahal dirinya ingin jaeyun tingal selamanya di mansion nya.

Satu lagi yang tak jaeyun ketahui, Sunghoon merencanakan sesuatu tentang anaknya.

Usia kehamilan jaeyun sudah sangat tua bahkan hari kelahiran anaknya itu bisa di hitung hari.

Semua sangat cepat, bahkan jaeyun lupa untuk membalaskan dendam jaeyun asli pada Sunghoon.

Mengingat itu jaeyun merasa bersalah kepada jaeyun yang meminjamkan raga nya untuknya.

Ia ingin sekali bermimpi bertemu jaeyun, walaupun sejenak,.

Dan keinginan itu terwujud malam ini.

Dua orang laki laki cantik duduk di atas rerumputan luas dengan angin yang sangat sejuk, mereka terlihat sangat mirip, mau di bedakan bagaimana pun mereka sangat sangat mirip, dilihat dari lubang sedotan pun snagat mirip. Tidak ada beda.

"Kakak tidak mau pulang ke raga kakak?" Tanya salah satu dari mereka.

"Tidak jake ini memang takdir kita, lagi pula kau adalah aku, kita sama" Sebuah suara lembut menjawab pertanyaan jake.

"Ehh, maksudnya kita sama gimana?" Tanya jake tak faham ucapan jaeyun.

"Aku adalah kamu, kita sama, tapi kita dari dimensi yang berbeda. " Jawab jaeyun menerangkan.

"Maksud kamu kita kembar?" Tanya jake dengan wajah puppy yang kebingungan.

"Angap saja seperti itu, sekarang waktunya kamu pulang, maafkan seluruh kesalah park sunghoon, karna dia adalah orang yang terpilih untukmu" Ucap jaeyun sebelum menghilang dari pandangan jake, sedangkan jake yang masih mencerna ucapan jaeyun, terkejut saat dirinya merasa terhempas dari ketingian

Jake menutup mata... Terdengar suara orang yang sangat ia kenali.

"Jaeyun bertahan lah kita akan sampai rumah sakit." Ucap seseorang yang terlihat sangat khawatir.

Jaeyun membuka matanya secara perlahan, dan disitu juga dirinya terkejut kembali, saat melihat wajah Sunghoon yang panik, dan air mata yang sudah di ujung siap untuk meluncur.

"Syukurlah kamu sudah bangun" Ucap Sunghoon dengan wajah mendatar, menutupi ekspresi khawatir nya.

"Eh? Aku kenapa?" Tanya jaeyun tak mengerti apa yang di ucapkan Sunghoon.

"Tadi lo kejang kejang, badan lo juga panas banget, trus sunghoon coba bangunin lo, tapi ngak bisa, terus sunghoon teriak teriak mangil gue dengan panik kayak mau nangis, karna gue juga kasian jadi gue bawa ke rumah sakit, tapi belum nyampe eh lo udah siuman" Ucap Jeno panjang lebar menjelaskan kepada jaeyun yang leg sebentar, kemudian menganguk.

"Oh iya makasih ya Sunghoon" Jaeyun tersenyum lebar membuat kecantikan nya bertambah berkali kali lipat.

Sunghoon di di beri senyum termanis jaeyun, hanya menganguk kaku, menetralkan detak jantung nya yang mengila dan menutupi wajahnya yang merah.

"Gak usah di tutupin kali, keliatan banget kalo lagi salting" Sindir Jeno melihat ke arah Sunghoon yang sedang sok cool, padahal mukanya merah banget, bikin Jeno gemes pengen buang bos nya itu.

"Putar balik aja ya, aku udah ngak papa" Ucap jaeyun yang di anguki jeno.

Hening beberapa saat sampai akhirnya mereka sampai di mansion Sunghoon, namun saat jaeyun membuka pintu dan masuk beberapa langkah.

PLAKK.

Ada seseorang yang menampar pipinya keras hinga hampir membuatnya tersungkur kalau tidak ada Jeno di blakang nya.

Lya.

616 kata.

Kalian tau nga yang nampar jaeyun itu siapa? Coba tebak, kalo bener ntar gue kasih layla ples jakenya

become a jaeyun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang