Jake seorang siswa yang meninggal karna kebakaran yang membakar sekolahnya, bukanya langsung menuju alam baka, melainkan tersesat di raga seorang pemuda bernama jaeyun, yang hidupnya sangat lah menyedihkan.
Lalu apa yang terjadi? Apa jake mengubah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari berlalu tiada henti bagi Sunghoon untuk mencari shim jaeyun dan anaknya.
Dia menyewa banyak sekali orang suruhan untuk mencari jaeyun sabang sampai merauke.
Namun tak kunjung juga di temukan.
Setiap kali Sunghoon merasa frustasi atau apa, dia akan melampiaskan kepada sunoo yang di kurung di ruang bawah tanah.
Tempat penyiksaan para tikus tikus perusahaan.
Ruangan itu gelap, penuh bau anyir darah.
Dan ruangan itu adalah masalalu jaeyun yang kelam.
Sunghoon sedang berusaha semaksimal mungkin untuk mencari jaeyun dan anaknya ni-ki.
Tujannya hanya satu,untuk mengambil ni-ki dari jaeyun. Karna untuk apa Sunghoon mengambil jangan, 'Sunghoon tidak menyukai jaeyun'
"Kalian dimana sih? Agrhh sialan" Sunghoon mengerusak rambut nya frustasi lantaran tak menemukan jejak seseorang yang tak penting seperti jaeyun.
Sunghoon memejamkan mata menerawang jauh, hingga akhirnya dia tertidur.
Namun mata itu kembali terbuka saat teringat bahwa ayahnya akan pulang hari ini.
"Hahh, aku lupa tua ua bangka itu hari ini pulang".
Pesta penyambutan tuan park digelar di setiap sudut mansion utama oleh perkerja disana.
Nyonya park juga disibukan dengan perawatan perawatan untuk menyambut kedatangan suaminya.
Hari mulai gelap, keadaan mansion Sunghoon hening, tak lama kemudian Mobil Lamborghini masuk ke dalam pekarangan mansion.
"Sayang, your husband is here" Teriak tuan park membuat semua orang mengalihkan perhatian dan menunduk hormat.
"SELAMAT DATANG KEMBALI TUAN" ucap seluruh pekerja yang bekerja di mansion nya.
"Ouh ayah kau sudah datang" Ucap seseorang dari lift yang baru saja terbuka di ikuti oleh Sunghoon di belakang nya dengan wajah datar khasnya.
Tanpa menjawab pertanyaan sang istri tuan park langsung berjalan menuju Sunghoon dan menarik telinga anaknya itu.
"Bagaimana ceritanya sampai kau kehilangan cucu ku hah?, setelah kau bercerai dengan sunoo, akan sulit mencari pasangan, harusnya kau menjaga si siapa sih mah? Jeyeun? Jayeun? Pokoknya itu".
" Ya aku tidak tahu"jawab Sunghoon yang malas menanggapi ayahnya.
"Dan kau melakukan tes DNA? sebegitu tidak percayanya kau dengan anakmu sendiri?" Tanya ayah Sunghoon kembali.
"Sudah lah, ayah tak perlu tahu, aku bisa menyelesaikan nya sendiri" Jawab Sunghoon datar, kemudian pergi begitu saja.
"Benar benar, anak mu yang" Ucap ayah Sunghoon dibalas cubitan di pinggang nya.
"Anak mu juga".
" Oh iya aku lupa".
"Tolong pangilkan Jeno" Ucapnya pada seorang art.
"Baik nyonya" Jawab art itu kemudian menelpon Jeno untuk segera datang.
Tak membutuhkan waktu lama Jeno datang dengan muka bantal, dan baju yang acak acakan.
"Ada apa bu?" Tanya Jeno dengan raut bingung dan bekas air liur yang masih tercetak di pipi.
"Kamu, mandi bersih bersih dulu" Ucap Ibu Sunghoon di anguki oleh Jeno. Yang kemudian berlari ke kamar nya yang ada di mansion Sunghoon.
Karna Jeno yang merupakan anak kerabat ibu dan ayah Sunghoon yang tak lain adalah jung jaehyun dan Jung taeyong, membuat jeno sudah di angap sebagai anak sendiri oleh orang tua Sunghoon.
Dan Jeno yang bekerja bukan karna miskin atau apa, bahkan kekayaan keluarga Jeno setara dengan keluarga Sunghoon, namun jaemin pernah berkata ingin mempunyai suami yang mandiri, dan pekerja keras, maka dari itu Jeno memutuskan untuk kerja bersama Sunghoon walaupun menjadi babu.padahal jeno sudah di tawari untuk menjadi ceo.
Setelah selesai mandi Jeno langsung menghadap ke ibu Sunghoon.
"Telepon jaeyun, karna hanya kamu yang punya kontak nya"ucap ibu di anguki oleh Jeno.
Jeno langsung menelpon jaeyun yang juga langsung di angkat oleh pihak sebrang.
"Haloo?"suara jaeyun terdengar dari sebrang telepon.
"Halo,sampai di sana dengan selamat kan?" Tanya ibu Sunghoon dengan nada khawatir.
Jaeyun yang sedang di sibukan dengan ni-ki yang terus menangis teralihkan oleh suara nada dering handphone yang tertera nama Jeno di layar handphone nya.
"Haloo?" Tanya jaeyun dengan menimang nimang baby ni-ki.
"Halo, sampai di sana dengan sselamat kan?" Tanya seseorang yang tak lain adalah ibu Sunghoon.
"Iya bu, kita sampe sini dengan selamat" Jawab jaeyun lembut.
"Syukur lah ibu khawatir".
" Baiklah hanya itu yang ibu tanyakan, kita gak bisa lama lama karna takut Sunghoon tau, jaga pola makan, sehat sehat terus, jangan sakit, cucu ibu juga" Pesan ibu Sunghoon sebelum mematikan telepon.
"Iya bu" Jawab jaeyun kemudian melekatkan handphone nya di meja, dan membaringkan baby ni-ki yang sudah tertidur setelah menangis.
Jaeyun memilih untuk memasak, jaeyun tingal di unit apartemen yang berbeda dengan jaywon.
Karna akan enek jika setiap hari jaeyun melihat keuwuan pasangan jaywon yang tiada habis nya, apalagi kucing kecil jay yang sedikit sombong jika sudah di manja oleh jay.
Jaeyun memasak sayur sayuran agar asinya lancar, dan makan sendiri dengan tenang tanpa pengangu.
Selesai makan jaeyun membawa ni-ki untuk berjemur, dan menelpon jungwon untuk datang.
Saat sedang asik berjemur dan bermain dengan baby ni-ki, ada seseorang yang memangil nama jaeyun dengan keras, bahkan orang di sekitar jaeyun memusatkan pandangan ke arah orang yang memangil jaeyun itu.