N.I.N.E.T.E.E.N🍂

2.4K 185 6
                                    

Kedatangan seseorang yang tak terduga oleh jaeyun, membuat jaeyun sendiri bingung, ia sudah tau kalau ibu Sunghoon slalu mengawasinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kedatangan seseorang yang tak terduga oleh jaeyun, membuat jaeyun sendiri bingung, ia sudah tau kalau ibu Sunghoon slalu mengawasinya.

Tapi jujur dirinya tak pernah melihat nya secara langsung.

Keadaan ruangan jaeyun menjadi canggung, hanya suara ocehan ni-ki yang terdengar.

"Ekhm, saya selaku ibu Sunghoon minta maaf atas segala perlakuan Sunghoon kepada mu, jika mau saya bisa membantu mu membuat anak keras kepala itu menyesal" Ucap ibu Sunghoon membuat wajah jaeyun terangkat menatap wajah ibu Sunghoon yang masih sangat cantik.

"Benarkan?" Tanya jaeyun ragu.

"Benar, kamu bisa pergi dari negara ini, sampai beberapa waktu, biarkan anak itu mencari mu sampai ujung dunia, aku tak peduli yang terpenting buat dia menyesal" Jawab ibu Sunghoon dengan nada serius tanpa keraguan sedikit pun di wajah nya.

"Emm, baiklah aku mau" Ujar jaeyun membuat senyum ibu Sunghoon mereka.

"Ya baiklah aku akan mengatur segalanya, kmu cukup diam saja, untuk biaya hidupmu aku yang menanggung, sudah cukup lama aku ingin berbicara empat mata dengan mu, tapi Sunghoon slalu melarangku pergi jauh jauh karna musuh bisnisnys yang sangat banyak" Cerita ibu Sunghoon menatap wajah cantik jaeyun, ada rasa menyesal karna tidak mengenal jaeyun lebih cepat.

Mereka berbincang membuat mereka bertama dekat.

Sedangkan Sunghoon sedang nongkrong di ruangan sion menungu keluarnya surat tes DNA.

"Lu bisa sabar ngak sih?" Tanya sion dengan berkacak pinggang.

"Gak, cepetan, saya sudah nungu 7 jam, waktu penting saya terbuang sia sia" Jawab Sunghoon membuat emosi seon.

"YANG NYURUH LU NUNGUIN ITU SIAPA BANGSAT, KAN GUE BILANG, UNTUK NGEJALANIN TES BIAR SEMPURNA ITU BUTUH WAKTU 1 MINGGUAN, GOBLOK BANGET LUH" teriak seon di depan telinga Sunghoon membuat Sunghoon mendorong wajah seon.

"Yasudah saya pergi" Ucap Sunghoon santai yang dibalas pekikan oleh sion.

"BACOT KAU BABI, PERGI TINGAL PERGI GAK USAH DATENG LAGI,GANGU ORANG MULU KERJAAN NYA HERAN GUE" Sunghoon langsung keluar daripada mendengar teriakan seon yang membuat telinganya budeg.

Sunghoon menuju ruang rawat Sunghoon namun di tengah perjalanan dirinya di bekap oleh seseorang yang mengikuti nya dari ruangan seon.

Sunghoon pingsan kemudian orang yang membuat Sunghoon pingsan itu pergi meninggalkan sunghoon yang pingsan di lorong untuk melapor pada atasannya.

"Saya sudah melakukan apa yang nyonya suruh" Ucap orang itu sopan.

"Terimakasih jay, sekarang waktunya untuk membawa jaeyun pergi, silahkan bawa dia semua nya sudah saya atur" Ucap seseorang yang tak lain adalah ibunya Sunghoon. Ia tau pasti anaknya akan stay di ruangan jaeyun, jika itu terjadi tidak ada peluang untuk jaeyun pergi.

Jaeyun sendiri mengetahui segala rencana itu hanya diam menatap jay sengit.

Jungwon hanya menunduk di samping jay.

"Sekarang waktu yang tepat untuk pergi jaeyun, lupakan segalanya mulai lah hidup baru bersama cucuku, jangan pernah putus kontak dengan ku." Ucap nyonya park menatap jaeyun lembut, kemudian berubah menjadi tegas saat menatap jay dan jungwon.

"Kalian berdua ikut jaeyun pindah, jaga dia seperti kemarin" Ucap nya di angguki oleh pasangan itu.

"Baiklah jaeyun silahkan, kalian akan pergi mengunakan pesawat pribadi saya, kalian akan pergi ke Aussie, kata terakhir dariku adalah, jangan pernah pulang sebelum aku yang menyuruhmu pulang, aku tidak akan memberi tahu Sunghoon bahwa kau ada di Aussie, hiduplah dengan tenang, mulai lah kebahagianmu, juga untuk jay, jungwon"ucapan terakhir ibu Sunghoon sebelum jaeyun berangkat ke bandara.

"Terimakasih bu, aku akan slalu mengingat mu, aku pergi dulu bu,sekali lagi makasih dan sampai jumpa" Jawab jaeyun membuat nyonya park itu tersenyum haru.

Jaeyun kemudian masuk ke dalam mobil yang telah di siapkan dengan ni-ki di gendongnya.

"Saya pamin nyonya" Ucap jungwon menyusul jaeyun masuk.

Jay sudah masuk terlebih dahulu sebelum jaeyun masuk, dan langsung mengegas mobil menuju bandara.

Keadaan mobil hening hanya suara mobil lain yang melintas.

"Yunie maafin uwon, uwon bukan sengaja mau bohongin jaeyun" Ujar jungwon menunduk menungu jawaban jaeyun.

"Aku juga" Susul jay tanpa melihat ke arah jaeyun.

Jaeyun menghela nafas mengusak kepala yang lebih muda.

"Tidak apa, lagian kalian sudah berakting dengan baik" Jaeyun tersenyum garang, membuat jungwon meringis.

"Yunie maafin uwon oke? Nanti uwon jaga baby ni-ki, jadi yunie bisa tidur sepuasnya" Ucap jungwon dibalas gelengan oleh jaeyun.

"Memang kamu bisa mandiin ni-ki? Bisa nyusuin ni-ki?, kalo bisa sih aku bakal bikin kamu jadi baby sisternya ni-ki" Jawab jaeyun dengan tawa yang merdu.

"Ish, ngak jadi uwon kan ngak bisa, uwon kan belum punya anak, nanti kalo uwon udah punya" Ucap jungwon membuat atensi jay teralih.

"Sekarang pun aku jabanin won" Jay mennimbrung pembicaraan para uke.

"Kamu tuh nga di ajak".

Mereka sampai di bandara jaeyun langsung masuk ke pesawat karna barang barangnya sudah sampai sebelum dirinya sampai.

Di perjalanan menuju Aussie jaeyun merenungi keputusan nya.

Sunghoon telah sadar, dan dirinya di kejutkan dengan berita dari Jeno yang bersekongkol dengan nyonya park.

"hoon, calon bini lu ilang hoon, kita nyari gak ketemu, tapi malah ketemu lu yang tidur di lorong" Ucap Jeno dengan wajah di buat panik, membuat Sunghoon khawatir.

"Saya bukan tidur, saya di bekap orang yang bikin saya pingsan" Jawab Sunghoon menatap Jeno tajam, walaupun mimik kekhawatiran nya yang mendominasi.

"Bagaimana bisa hilang? Saya sudah memperketat penjagaan ruangan jaeyun" Lanjut Sunghoon mengepalkan tangan.

"Gue juga ngak tau, gue dapet info katanya bodyguard lu pada babak belur di pinggir jalan pas menuju ke sini,jangan² ini udah di rencana in?".jeno memasang wajah lebih panik dari sebelumnya, kemudian disusul dengan wajah tersenyum joker. Dan kembali panik seperti semula.

" Kerahkan seluruh bodyguard kita mencari sampai ketemu".marah Sunghoon sampai urat urat tercetak pada dahinya. Kulit putih saljunya berubah menjadi merah. Tangan mengepal siap untuk memukul lawan sampai k.o.

Suara nada dering handphone mengalihkan perhatian dua orang itu.

Sunghoon melihat nama kontak yang menelpon nya, tanpa basa basi kemudian dia mengangkat nya.

"BAGAI MANA BISA KAMU KECOLONGAN, SAMPAI BUAT CALON MANTU IBU DALAM BAHAYA HAH??!!!" Teriak seseorang dari sebrang telepon.

Jeno tertawa dalam hati melihat wajah pias Sunghoon, tanpa Sunghoon sadari ternyata Jeno merekam semuanya dari awal sampai sekarang, untuk dokumentasi kalo kata Jeno.

Lya

974 kata.

become a jaeyun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang