Happy Reading orang-orang baik🐣
~~~~
"Ada apa nak?" Tanya salman yang melihat zana melamun di sofa dekat salman.
Zana tersadar dari lamunannya langsung menghampiri abahnya.
"Zana baik-baik saja abah"
Seorang dokter masuk ke kamar rawat salman dengan alat medisnya untuk memeriksa kondisi salman.
"Assalamu'alaikum abah" Ujar dokter yang masuk langsung mendekat ke salman.
Salman tersenyum pada raygan yang sedang fokus memeriksa kondisi abah salman. Disisi lain zana mengabaikan dokter yang melihatnya sekilas.
"Nak raygan" Ujar salman membuat raygan tersenyum pada salman.
"Iya abah" Ujar raygan
"Terimakasih banyak" Sahut salman
"Tidak perlu berterimakasih abah, justru saya yang berterimakasih pada abah karena saya bisa bertemu dengan anak abah" Ujar raygan..
Zana berdiri karena merasa jantungnya berdetak sangat cepat.
"Kenapa dengan hatiku" Zana bergumam didalam hati.
"Eee.abah, zana keluar sebentar ya mau telfon bi Mia" Zana langsung keluar dari kamar rawat abahnya.
"Nak, abah merestui kalian, yakinkan zana karena anaknya sedikit keras kepala nak" Ucap salman.
"Pasti ray usahakan, do'akan ray ya abah supaya zana menerima ray" Ujar raygan, dibalas salman dengan anggukan dan tersenyum.
"Alhamdulillah abah kondisinya sudah membaik, tapi untuk bisa pulangnya harus menghabiskan infusnya dulu ya abah dan InsyaAllah besok pagi sudah boleh pulang" Ujar raygan dengan nada lembut.
Diluar tepat diruang tunggu zana sedang asik dengan ponselnya sedangkan raygan sudah keluar dari kamar rawat salman.
"Assalamu'alaikum bi" Ucap zana dibalik telfonnya dengan Mia.
"Wa'alaikumussalam za" Dijawab oleh Mia.
"Bi, abah sudah sadar dan ini masih diperiksa dokter" Ucap zana.
"Alhamdulillah, nanti kalau sudah boleh pulang kabari saja ya za biar om arman jemput di rumah sakit" Ujar Mia.
Zana melihat raygan yang sedang memperhatikan dirinya dengan tatapan bikin salah tingkah.
"Iya bi, zana tutup dulu ya telfonnya assalamu'alaikum"
Zana menggegam ponselnya langsung beranjak dari kursi menuju arah keluar yang diikuti raygan dibelakang.
"Zana" Sapa raygan mengikuti zana dibelakangnya.
Zana menoleh dan tidak menatap wajahnya raygan.
"Ohh ya dokter raygan sudah selesai memeriksa abah saya kan, saya kira sudah cukup terlalu ikut campur urusan saya dan abah, saya lihat dari kemarin dokter sering mengunjungi kamar rawat abah" Ujar zana malah diketawain raygan.
"Saya kira tidak ada yang lucu ya" Sahut zana dengan muka kesalnya.
"Apa kamu lupa saya pernah bilang kan saya akan menemui abahmu dan saya sudah mengambil hatinya abahmu" Ujar raygan membuat mata zana langsung terkejut mendengar tutur yang raygan ucapkan.
"Saya akan perjuangkan kamu zana" Bisik raygan.
"Jika itu maunya dokter raygan temui abah dirumah bukan dirumah sakit" Ucap zana dengan spontan tanpa memikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZAENA
Teen FictionRazaena (Takdir yang kuterima). Seorang gadis desa lulusan dari pesantren dalam kesehariannya hanya mengajar anak-anak panti. "Abah yakin ingin zana menikah?" "Tapi bagaimana dengan abah, siapa yang merawat abah apabila zana menikah" Razaena Arfi...