dua belas

91 1 0
                                    

"cod pak"

"Terus?"

"Kok malah terus sih,bayarinlah!"

"Kan itu punya kamu"

"Ihh bayarin pak!beliin si linda farfum aja bapak mampu masa bayarin paket saya yang gak seberapa gak mau?bapak mau perhitungan sama saya yah?"Acha sudah berkacak pinggang dihadapan gestara sampai si kurir paket hanya memojokkan diri di sebelah motor demi melindungi nyawanya.

"Minta dibayarin sama pacar kamu itulah"balasnya tak peduli.

"Plisss pak itu mas mas kurirnya udah nungguin kasian!"Acha menghentakkan kakinya kesal.

"Ada syaratnya"gestara menggaruk sebelah alisnya.

"Apaan?!"

"Jangan marah lagi sama saya"

"Yaudah iya!!tapi sekarang bayarin dulu itu paketnya"

Gestara merotasikan bola matanya malas lalu mengeluarkan dompetnya dan mulai berjalan menuju si pengantar paketnya.

"Berapa?"

"150 pak"

"Ambil aja sisanya"

Si kurir paket itu tersenyum lebar ketika gestara memberikan uang lebih yang nominalnya lumayan banyak kepadanya.

"Terimakasih yah pak"

Gestara mengangguk dan kembali masuk untuk menemui acha yang sudah terlebih dulu masuk kedalam kamar mereka.

"Beli apa kamu?"gestara bersedekap dada sembari memperhatikan seorang Acha yang tengah menganboxing paketnya dengan kikikan senang.

"Baju dinas!"

Gestara reflek mendelik dan memegangi dadanya yang berdegup kencang secara tiba-tiba.

"Bajunya mau saya cobain pak,nanti minta tolong dinilai yah!"pintanya,segera masuk ke kamar mandi sambil membawa kotak baju tersebut.

Setelah istrinya itu pergi, gestara langsung menggigiti jarinya sambil berjalan bolak-balik mengelilingi kamar Seperti seorang suami yang tengah menunggu istrinya selesai melahirkan.

Cklek

"Pak gimana?bagus gak kalau dipake sama saya?"Acha memutar-mutarkan tubuhnya sambil berkedip-kedip manjah.

Sedangkan yang dikasih pertanyaan nampak tercengo melihat baju yang istrinya kenakan sekarang.

Sialan,gestara mesum!.

"Jawab dong pak!kenapa malah geleng-geleng kepala gitu,gak bagus yah?"Acha melengkungkan bibirnya sedih.

"B-bagus"gestara masih menggeleng-gelengkan kepalanya untuk merutuki pikiran kotornya barusan.

Jika acha memiliki kemampuan dalam membaca isi pikiran seseorang,pasti gestara sudah kena gampar.

"Ah boong,kalau bagus kenapa bapak geleng-geleng kepala kaya tadi"

"S-saya...saya cuman lagi banyak masalah aja"

Acha mulai percaya dan berlari ke meja rias untuk mengecek penampilannya lagi.

"Coblos Paslon nomor satu disana yah pak....oh iya ibu ini Paslon nomor dua bukan tiga,ibunya mau coblos yang nomor tiga kan??sini bu biar saya antar yah hehe"Acha mulai berbicara sendiri didepan cermin.

"Kamu jadi anggota kpps?"

"Ihh kok bapak tauu!!"Acha terpekik kegirangan.

"Dengan rok sependek itu?"gestara menunjuk rok diatas lutut yang Acha kenakan.

The Doctors Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang