"widih dapet duren darimana nih coy banyak bener"
"Tau tuh si Badrul sama Sadewa,hasil nyolong mungkin"celetuk Lisa,mengambil satu biji duren untuk yang ketiga kalinya.
Sedangkan si pemilik duren tengah membuka duren di bawah pohon mangga sana.
"Halal gak nih kalau dimakan"Acha memilah-milahnya terlebih dulu sebelum memakannya.
"Aman,kan yang nanggung dosanya si sadewa sama badrulah"
Acha mengangguk senang dan lekas memakanya tiada henti.
Baginya,buah duren itu merupakan buah-buahan yang paling enak didunia.
"Sa ae lu"Badrul telah kembali dan meletakan hasil buahnya ke tempat duduk mereka saat ini.
"Ouh...jadi ini alasan kenapa kalian pada bolos kemarin?"Acha menatap keduanya secara bergantian.
"Tadinya niat kita gak mau nyolong duren,tapi waktu bagas ketibanan malah jadi beda arti ya gak?"sadewa tersenyum lebar pada bagas yang memberikan dua jempolnya sebagai jawaban.
"Untung kaga mati lu nyet"lisana menjitak kepala bagas tanpa berperikemanusiaanya.
Tapi beruntungnya bagas tidak ingin membalas karena baginya duren itu nomor satu.
"Pucet amat mukanya neng"tanya dewa yang baru sadar kalau wajah acha sedikit pucat dan tidak seperti biasanya.
"Sakit lo Cha?"kali ini Bagas yang bertanya.
"Tau tuh"
"Kalau tau sakit ngapain berangkat?"timpal lisa.
"Lagian gue males kalau lama-kelamaan ketemu pak gestara"balas acha seraya mendengus samar.
"Lagi ribut nih ceritanya?ribut kenapa Cha?bolehkah kasih tau dikit"ucap dewa,orang pertama yang langsung penasaran jika berkaitan dengan rumah tangga kakaknya.
"Biasa,soal kemarin"Acha mengangkat kedua bahunya saat menjawab.
"Terus jadinya kemarin pulang pake apa lo Cha?"tanya Lisa.
"Bareng pak Marques"
Ketiganya kompak mendelik sampai kedua bola mata mereka ingin melompat dari tempatnya.
"Serius lu pulang bareng sama pak Marques?yang bener aja anjir"Lisa mendorong pundak sahabatnya lantaran kurang percaya.
"Ngapain gue pake boong segala,orang pak marqueznya yang nawarin sendiri kok"
"Jangan-jangan pak Marques suka sama lo lagi cha,anjir..."tebak dewa yang langsung menggigiti kukunya.
"Kalau suka ya biarin,orang hak dia kok"balasnya enteng.
"Ah mana mungkin pak Marquez suka sama lo,kalau emang beneran suka pasti dia gak bakalan nolak pernyataan suka dari lo dulu dong"Lisa berkomentar tak terima,sebab pak Marques ini merupakan tipe idamannya sekali.
"Emangnya Abang gue kemana sampe gak bisa jemput lu?"
"Lagi asik jajan sama Melinda"Acha mengepalkan tangannya kala mengingat kejadian kemarin yang berhasil memancing amarahnya sampai sekarang ini.
"Wah bener-bener harus dibasmi tuh pelakor Cha,ayo otww.."Lisa langsung menggulung lengan bajunya sambil menukik tajam kearah depan.
"Terus habis itu lo ngapain?Lo kaga ngamuk-ngamuk kan?"
"Ga"
"Ga percaya gue"sela bagas.
"Tanya aja sono sama pak Marquez"
![](https://img.wattpad.com/cover/361739505-288-k640364.jpg)