dua puluh tujuh

57 2 0
                                    

tutt

tutt

tutt

"dokter agnes?"perempuan berwajah lucu itu terlihat ragu ingin mengambil ponsel suaminya yang berdering keras diatas meja.

mengingat kejadian kemarin,Acha jadi merasa takut ketika ingin memegang-megang ponsel suaminya yang sudah retak gara-gara kejadian kemarin.

dengan perasaan takut,Acha segera mengambil ponsel tersebut untuk dirinya bawa kepada tara yang sekarang tengah berada di ruang kerjanya.

"pak..."

"hmm?"gestara langsung mendongak menatap acha yang sudah berdiri di sebelahnya dengan kepala tertunduk.

"ada yang nelpon.."ucapnya pelan.

Acha mengulurkan kedua tangannya demi memberikan ponsel gestara yang langsung menerimanya.

gestara mengulas senyuman tipis dan menarik pinggang istrinya supaya duduk dipangkuanya.

setelahnya gestara mengangkat telepon dari dokter agnesh yang masih terus menghubunginya.

"halo dokter selamat malam,maaf sebelumnya jika saya telah mengganggu waktu istirahat Anda dok"

"tidak,ada apa?"tanyanya langsung ke inti.

"jadi gini dok,pasien yang tadi sore datang mengalami kejadian seperti ya... dokter tau sendiri kalau pasien tersebut tengah depresi,dia sudah menangis lagi semenjak dokter pergi"

"bius saja supaya dia tidak memberontak dan mengakibatkan kandungannya terancam"

"baik dokter terimakasih atas saranya yah,selamat malam"

"malam"gestara meletakan ponselnya ke atas meja setelah menyelesaikan kegiatannya dalam bertelepon.

kemudian tatapannya beralih kepada acha yang masih menatapnya dengan kedua mata polosnya.

"es buahnya gak mau dimakan sekarang?"tanya acha.

"es buah yang dari bunda?"

Acha mengangguk cepat sebagai jawabannya.

"nanti saja,saya masih kenyang,lagian saya juga sibuk dan ga ada waktu untuk memakanya,simpan saja di kulkas biar bisa dimakan besok"

"capek banget yah?"Acha mengelus-elus wajah suaminya yang terlihat kelelahan semenjak pulang kerja.

Acha bisa merasakan rasa lelah apa yang suaminya rasakan sekarang.
gestara selalu berangkat sebelum shubuh dan pulang sampai tengah malam bahkan ketemu shubuh lagi,dan dirumah pun dia masih harus bekerja untuk membiayai kehidupannya supaya tak merasa kekurangan.

namun acha malah sering mengeluh dan tidak bisa membayar kelelahannya dengan sesuatu yang membanggakan.

terkadang acha merasa jadi orang paling bodoh yang pernah ada.

"kalau begitu acha mau keluar dulu yah pak?semangat!!"Acha mengecup pipi suaminya sebelum berlari ngacir meninggalkannya.

sepanjang perjalanan menuju kamar,Acha terus melamun memikirkan sesuatu yang bisa membuat suaminya senang.

tapi apa?

gestara manusia yang misterius,apa yang laki-laki itu suka dan tidak suka bahkan acha pun tak tahu.

"ouh iya...hadiah pernikahan gue yang dari si tolol lisa masih ada gak yah?"Acha bergerak cepat menjelajahi isi lemarinya untuk mencari sesuatu yang sempat di simpanya semenjak pindah ke rumah ini.

"nah masih ada nih,ada gunanya juga lu lis"Acha berdecak senang dan bergegas masuk ke kamar mandi sambil membawa sebuah pakaian yang dirinya cari.

setelah pakaian itu sudah terpasang cantik di tubuh indahnya,Acha berjalan ke meja rias dan menyemprotkan wewangian paling mahal ke seluruh tubuhnya tanpa terkecuali.

The Doctors Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang