"itu bukanya Lisa yah?"
"Ngaco!ngapain juga tuh anak sampe kesini-sini"
"Eh eh eh itu bener anjay si Lisa,dia sama diana anak teknik"
Laki-laki tinggi yang kesadarannya sudah sedikit hilang tersebut mulai celingukan keseliling bar ketika teman-temannya termasuk Sadewa pada geger bahwa mereka baru melihat Lisa di bar ini.
Bagas menyipitkan matanya untuk memastikan bahwa sekelebat bayangan yang barusan dirinya lihat adalah sahabatnya Lisa.
Tadinya Bagas tidak ingin percaya karena posisinya mereka berlima habis meminum banyak alkohol sampai membuatnya tumbang.
Tapi jika dilihat dari perawakan dan pakaiannya memang seperti Lisa,tapi kenapa anak itu bisa ada disini?
"Coba sana lu cek aja gas,takut tuh anak kenapa-kenapa"perintah Sadewa,satu orang yang kesadarannya masih seimbang karena anak itu hanya mengkonsumsi minuman haram tersebut walau secuil.
"Gue pusing banget sat,Lo aja sana"Bagas mulai memejamkan matanya seraya memijat-mijat kepalanya yang lumayan pusing.
"Lo sahabatnya,seharusnya lo yang samperin Lisa buat kasih wejangan,kalau dia kenapa-kenapa Lo bisa nyesel gas"Sadewa menarik tangan sahabatnya supaya mau berdiri dan menghampiri lisa yang sudah menghilang entah pergi kemana.
Jika saja teman-temannya tidak mabuk berat dan bertingkah seperti orang gila,dewa pasti akan langsung menghampiri Lisa dan menyuruhnya untuk pulang.
Karena kalau Sadewa pergi meninggalkan teman-temannya,mereka berempat bisa melakukan hal yang tidak-tidak dan bahkan bisa disentuh sembarangan oleh wanita-wanita penghibur yang sejak tadi terus menggoda rombongan mereka untuk menemaninya tidur.
Demi tuhan sadewa Sangat jijik.
"Iya iya akh,dia pergi kemana tadi?"
"Ke lantai atas,coba Lo cek aja siapa tau ada"
Dengan sisa kesadarannya,bagas mulai berjalan lunglai menuju atas Seraya mengerang kesal.
"LISS!!"
"LISAA!!"
"LO ADA DIMANA JINGAN!"
bagas membuka satu persatu pintu yang terdapat pada lantai atas sampai pada akhirnya menemukan Lisa dan Diana yang sudah mabuk di kamar paling ujung.
Lisana menangis kencang Seraya meneguk habis minuman keras yang ada dihadapan mereka.
Jumlah minumannya bahkan lebih banyak dari yang Bagas dan teman-temannya pesan.
"Ngapain Lo ajak-ajak Lisa kesini?"Ketusnya,memandang datar sesosok Diana yang merupakan dalang dari kehadiran lisa di tempat terlarang ini.
Lagian Lisa kenapa bisa bergaul sama anak ini sih?padahal kan Bagas sudah beberapa kali bilang kepada teman-temannya untuk tidak berteman dengan Diana yang sudah dikenal dengan kehidupan bebas dan bisa mempengaruhi pikiran mereka dengan hal yang buruk-buruk.
"Ngapain?"Bagas mengulang pertanyaannya karena pertanyaan sebelumnya tidak perempuan itu jawab karena terus diam seperti orang ketakutan.
Nyatanya,orang yang terlihat cupu adalah suhu.
Contohnya seperti Diana ini.
"Si Lisa lagi sedih,jadi gue ajak kesini biar dia tenang"
"Tenang apaan yang Lo maksud?justru Lisa bakalan terancam bahaya kalau ada disini anjing,Lo kalau mau pergi ya pergi aja dan jangan ajak-ajak temen gue kesini,pantes lo kaga punya temen"
"Udah pergi aja Sono lo!nyusahin aja jadi orang!"
Diana langsung bangkit kemudian pergi ketakutan karena takut diapa-apakan oleh Bagas.