delapan👶

381 16 0
                                    








👶🏻👶🏻👶🏻👶🏻

"Huaa...abiii!"teriak kesal hunji.

"Hehehe, maaf ya suer abi ngga sengaja"Di iringi kekehan takut Gus reyhan meminta Maaf setelah tidak sengaja mematahkan mainan hunji yang didapat dari seorang santriwati yang sangat ia sukai, Ya teh ruma.

"Ish..au ah uan mayah"rajuk Hunji.

"Aduh jangan dong, maaf abi ngga sengaja..yaudah hunji mau apa?, abi beliin deh janji ini mah"bujuk Gus Reyhan.

"Nda au, hiks itukan Aenan dali teh uma, abi hiks huaaa.." pecah sudah tangis hunji, membuat Gus Reyhan kalang kabut dan segera menggendong hunji ala koala.

"Maafin abi, Abi tadi ngga liat dan ngga sengaja nginjek mainan nya"ucap Gus Reyhan.

"Hiks, teyus imana? Maca uan alus bilang ke teh uma enan nya ucak"lirih hunji di iring isakan kecil.

"Ngga papa, teh ruma ngga akan marah kok, kan teh ruma baik apalagi ke Hunji"Gus Reyhan berkata sambil mengusap lelehan Air mata hunji dengan tangan nya.

"Iya kah?"tanya hunji tidak percaya.

"Iya, masih inget ngga?, dulu waktu hunji kesini teh ruma permah ngasih mainan dan ngga sengaja hunji lempar ke kolam ikan akek, terus di situ kamu nangis ngga berhenti,akek semua udah bujuk kamu sampe di kuras air kolam,dan ngga nemuin robot kecil itu karna kebuang sama kurasan air nya, Terus teh ruma dateng sambil bilang "ngga apa-apa kok,lagian cuman mainan kecil teh ruma bakal kasih yang lebih besar dari ini",terus hunji langsung berhenti nangis dan malah maen sama teh ruma"cerita Gus Reyhan,panjang lebar bagi hunji itu hal biasa tapi bagi keluarga Santri itu adalah hal luar biasa.

Gus reyhan, orang nya irit bicara,dingin,tegas dia hanya akan berbicara panjang lebar dikala ada sesuatu yang harus ia jelas kan sedetail mungkin,seperti ada rapat maupun acara tertentu contoh nya dakwah, jika hari-hari biasa ia akan kembali ke setelan pabrik, Si kulkas berjalan kalau kata santriwan dan santriwati di Pasantren Al-huda.

"Ohh...iya hunji inget,belati teh uma ndak akan malah donk?"tanya hunji sekali lagi.

"Ngga, yaudah mending sekarang hunji makan dulu,hunji kan belum makan malah bobo"ucap Gus reyhan.

"Humm"dijawab gumam an oleh hunji.

"Ibi inah, macak apa bi?"tanya hunji,melihat Sang abi membuka kotak bekal yang tidak tau isi nya apa.

"Sop ayam, terus apa ini teh?"bingung Gus Reyhan,dia mengambil sesuatu yang aneh bagi nya.

"Apa coba uan iat"ucap hunji.

"Nih"tunjuk Gus Reyhan.

"Ouh ini..eh? HUAA APIS EGIT!"teriak hunji sangat keras, Dia senang karna bisa makan kembali lapis legit akhirnya masa hukuman nya selesai, dia bisa makan lapis legit sepuas yang dia mau tanpa berbagi ayolah bukan ia pelit lapis legit itu adalah sebagian dari kehidupan nya, tanpa lapis legit hidup nya akan hampa mau sebagimana pun semua orang menghiburnya dengan jutaan kue tradisional tetap di hati hunji adalah Lapis legit is nomer one.

"Api egit?"bingung Gus Reyhan.

"Ish..api egit bi masa nda au cih"julid hunji,dengan gerakan cepat ia mengambil kantong yang bergambar dino itu dari tangan Gus Reyhan.

"Lapis legit kah?"tanya Gus Reyhan.

"Heem, wihh enak nihh"puji hunji,saat akan memasukan sepotong kue lapis legit itu ia ditahan oleh tangan kekar seseorang yang tidak lain Adalah sang abi

"Eits, makan dulu"ucap Gus Reyhan,dengan cepat ia menyodorkan sesendok sayur soup dengan nasi tentu nya.

Tanpa banyak bicara, hunji segera menerima suapa demi suapa yang di berikan oleh sang Abi biarlah ia menghabiskan dulu menu utama nya ini, lagian dia kangen dengan masakan bi inah berapa lama ia tidak pernah ke rumah kakek dan nenek nya ini? Mungkin sekitar Satu tahun penuh aish pantas saja banyak sekali perubahan di rumah kakek nya ini,mulai dari pasantren yang dulu nya bercat biru muda di campur putih sekarang full dengan warna putih tulang,tanaman senatiasa menghiasi setiap penjuru pasantren dan lebih keren nya lagi, ada air mancur di tengah-tengah pasantren yang di sekat oleh dua pagar tiap pagar memiliki warna yang berbeda-beda, pagar yang menyambungkan asrama putra berwarna hitam sedangkan asrma putri berwarna coklat kayu.

Sedangkan, pagar utama alias pagar yang menyambungkan jalan untuk memasuki pasantren ini berwarna putih dan dihiasi oleh emas di sisi sisi pagar membuat kesan elegan dan mewah pada pasantren Al-huda, pagar utama memiliki sungai dan air terjun buatan yang mana saat ada tamu maupun keluarga dari salah satu santri disana akan merasa nyaman dan tentram karna mobil di larang masuk dan ada parkiran khusus di luar yang amat lega dihiasa juga oleh tanaman dan pepohonan,Ya pasantren Al-huda melarang masuk kendaran berkaki empat maupun dua terkecuali keluarga atau orang penting yang boleh memasuki pagar utama dengan kendaran, Asri yang disematkan dalam Pasantren Al-huda walaupun nama nya terkesan singkat tapi indah.

Pagar utama, Adalah tempat terfavorite para santriwati karna nuansa nya yang sangat bagus untuk di jadi spot foto dan merenung, Santriwati maupun santriwan biasanya akan belajar di situ, sambil menikmati suara Air terjun buatan namun sangat amat deras suara burung yang berkicau, Tempat nya para hewan yang memiliki sayap mereka akan berkicau sangat indah, Karna jika mereka haus akan hinggap dan meminum Air yang dingin dan menyegarkan dari sungai buatan itu, sungai itu juga di isi oleh ribuan ikan hias koi dan koki.

"Huam.."

"Kamu ngantuk lagi?"tanya Gus Reyhan,kebetulan Acara makan hunji sudah selesai dan anak itu juga tengah menikmati kue terfavorite nya.

"Ndak"jawab nya sedikit medok.

"Oh."

"Bi, Uan au bobo ajalah,antuk agi nihh..anti angunin uan ya alau udah celecai adah abii rey~"lirih hunji dan langsung tertidur didalam kasur kecil namun pas ditiban oleh tubuh nya ini.

Gus reyhan,yang tengah membaca sebuah berita di handphone nya terkekeh sejenak melihat sang anak hunji, sudah tertidur pulas lihat apakah hunji tidak menyadari bahwa badan nya semakin gembul dan berat? Ah biarkan saja karna sang anak akan menjadi semakin lucu dan akan berkali-kali lipat menggemaskan!.

Tanpa banyak bicara, Gus reyhan kembali membaca sebuah berita di ruang kelas itu hanya ada keheningan Gus Reyhan sibuk dengan dunia sosmed nya dan hunji dengan dunia mimpi nya, dengkuran demi dengkuran mulai terdengar dari sikecil hunji.




















Vote komen.

BABY HUNJI [ tidak Di Lanjut!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang