sebelas👶

320 14 0
                                    

Holla unty uncle met hari senin happy for todayy..hunji suka hari senin karna senin adalah tempat dimana memulai hari dan semangat baru setelah libur hehe..unty uncle jangan lupa senyum yaa see u and happy reading..

















👶🏻👶🏻👶🏻👶🏻

Kalian tau? Hari ini adalah hari kepulangan ayah hunji Akbar, dia sudah selesai dengan tugas nya dan sekarang hunji sudah siap dengan se tangkai bunga mawar untuk di berikan kepada sang ayah, hunji terlihat sangat senang bahkan ia tidak henti-henti tersenyum.

"Hihihi...uan ndaa cabarrr!"di iring kekehan geli,hunji berteriak dan semakin erat memeluk setangkai bunga mawar itu.

"Hey, sini dulu bocill..masih lama!"teriak Fian, dia keget saat melihat hunji tengah duduk di sebuah bangku seorang diri karna keluarga nya yang lain tengah sibuk mengurus kedatangan Akbar dan tamu.

"Bialin, lagian uan di dalem anas. Mana ac nya ucak kan kecel ya!"teriak hunji balik, membuat Fian terkekeh dan segera mengakat tubuh gembul hunji.

"Bisa aja ngejawab nyaa"Fian berkata sembari mengelus kening hunji lembut setelah itu ia mencium nya.

Plak

"Awshhh"ringis Fian, karna bibir nya tiba-tiba di tabok oleh lengan kecil hunji.

"Eleh...naha mukul Aa?"tanya Fian sambil mengelus bibir nya yang terasa kebas, bayangkan sekeras apa hunji memukul bibir Fian? Hingga sampai terasa kebas.

"Uan yang alus nya nanya, Aa apain tium-tium uan?, mau di ukul agi iya!?"dengan Tangan yang terkepal seperti akan meninju hunji langsung saja memukul dada bidang sang Abang dengan sedikit keras.

"Sshh..ampun iya atuh iya maafin..abis nya gemes atuh da meni gemoyy kitu"Ucap Fian sambil tersunda-sunda.

"Alahh...abici nyii emess atuh da menii emoyy kitii"hunji mengulang kembali ucapan Fian sambil memajukan bibir nya lima centi.

"Hahahah!"tawa Fian.

"Hunji!"teriak seseorang, membuat Hunji dan Fian menoleh mereka melihat Akbar yang masih lengkap memakai seragam nya dan tersenyum lebar ke arah hunji.

"AYAHHH HUAAA ANGENN!"teriak hunji sangat menggelegar membuat santri dan keluarga yang lain mengalihkan pandang mereka untuk melihat adegan anak dan ayah itu.

Hunji, dengan kecepatan kilat berlari sambil menggenggam setangkai bunga mawar Fian? Anak itu tengah mengusap-usap kuping nya yang terasa panas karna hunji berteriak tepat pada telinga nya.

Brukk

Suara tuburan terdengar begitu nyaring, hunji sangat erat memeluk tubuh kekar sang ayah dia menangis saking rindu nya kepada Akbar yang sudah 1 bulan meninggalkan nya.

"Hiks, uan angen yah hiks..yah ama ulang nya..uan uman ama unda dan yang lain hiks"isak nya sambil menelungsupkan wajah nya pada curuk leher Akbar.

"Maafin ayah ya?, ayah juga kangen sama hunji bunda dan yang lain, tapi ada kerjaan yang harus ayah selesaikan selama satu bulan penuh"ucap Akbar lembut tidak lupa ia mengusap lelehan air mata hunji dengan tangan nya.

"Hum hiks, tayang ayah"ujar hunji lalu kembali memeluk erat Akbar.

"Ayah juga sayang hunji"balas Akbar.

Semua orang yang menyaksikan adegan romantis anak dan ayah itu pun tersenyum haru.

Fian, anak itu bahkan menangis dan memeluk tubuh tegap Gus Reyhan yang tengah tersenyum tipis bahkan sangat tipis sehingga semua orang tidak akan ada yang menyadari nya tersenyum.

"Hiks huee sedih Aa teh bi hiks"isak Fian,dia bahkan mengelapkan ingus nya pada baju koko milik Gus reyhan.

Plak

"Hiks Awssh,Abii!..kenapa mukul kepala Aa Fian!?"tanya Fiandri merasa nyut-nyutan karna kepala nya di pukul sedikit keras oleh Gus Reyhan.

"Seharusnya abi yang nanya, ngapain ngelap ingus kamu pake baju abi hah?..mana acara meluk-meluk segala lagi gila malu-maluin aja"ucap Gus Reyhan merasa kesal bahkan ia berkata lebih dari tiga atau empat kata.

"Ck, dasar beruang kutub..meni ngga romantis abi mah ah ngga seru seruan Abba tama"ujar Fian sambil membandingkan sang abi dan Sang Abba tama.

"Yaudah sana sama Aba kamu, lagian Abi ngga rugi kalau ngga kamu deketin malah seneng abi mah"ucap Gus Reyhan datar.

"Fak lah kata gue teh"lirih Fian sambil menirukan perkataan yang kemarin ia tonton di handphone.

Plak

Lagi dan lagi Gus Reyhan melayangkan pukulan pada wajah Fian dan kali ini Gus Reyhan memukul bibir tebal milik Fian.

"Ngumpat ngga sopan, diajarin siapa kamu!?..mau Abi bilangin ke Akek iya?!"tanya Gus Reyhan sembari menatap Fian tajam.

"Ngga atuh bii..maafin kemaren kemaren Aa liat di handphone ihh..jangan di bilangin ke Akek ya ya ya pwiss"mohon Fian dengan muka melas nya.

"Awas we kalau sekali lagi bilang kaya gitu, Abi potong bibir nya ngerti!?"ancam Gus Reyhan dan langsung pergi dari sana menyusul yang lain.

Fian? Dia hanya mengaguk sambil menutup bibir nya seolah ngeri dengan Ancaman Gus Reyhan, dia juga langsung berlari menuju acara yang sebentar lagi akan di mulai Akbar juga sudah berganti baju menjadi baju Gamis yang di pakai khusus untuk lelaki dan Tamu yang kemarin sempat Fiandri bicarakan.

Ardendra dan Para tamu baik santri dari tamu itu baik dari Santri Al-huda sangat menikmati acara itu, hunji anak itu terus menerus menempel pada sang Ayah.


















Sampai ketemu di chapter selanjut nya

Jangan lupa komen dan vote karya ini

BABY HUNJI [ tidak Di Lanjut!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang