delapan belas

248 16 0
                                    

(sebelum baca, mau ngasih tau kalau chp ini lebih memfokuskan Fian dan hunji jadi mohon bersabar bagi yang ingin melihat anggota keluarga yang lain.. janji double update!)

Masyallah makasih atas target voted nyaa bahkan lebih karna lebih saya bakal kasih double update nihh seneng ga? Seneng atuh ya yaudah ayok baca ounty uncle jangan lupa baca yang di atas ya jangan langsung scroll.

👶🏻👶🏻👶🏻👶🏻

Hunji, anak itu tengah memandang malas keadaan yang berada di depannya dengan helaan nafas yang semakin lama semakin lelah. Hunji berjalan turun dari kursi kayu.

"Aa, dah beyum?"tanya hunji sedikit malas, Fian yang tengah mengotak-atik laptop pun mengalihkan pandangan nya ke hunji.

"Belum, adek bosen hm?"

"Nda cih, uman kecel aja Aa okus ulu tama aptop"balas hunji, membuat Fian tersenyum lembut lalu ia mengakat hunji dan mendudukan adik kesayangan nya itu pada pangkuan nya.

"Kan Aa lagi ngerjain tugas, adek mau ke bunda gak? Kalau mau Aa anterin"ucap Fian sambil mengelus kepala hunji lembut.

"Nda au, engen tama Aa"tolak hunji menggelengkan kepalanya tanda tidak mau sama sekali.

"Yaudah, sabar dulu ya? Bentar lagi Aa selesai, nih nonton dulu Upin sama Ipin"ujar Fian sambil memberikan smartphone nya yang menayangkan kartun si kembar. Ia melirik sejenak kearah hunji yang sedikit tenang saat di berikan kartun favoritnya itu.

Fian, mengecup sekilas rambut hunji dan langsung fokus kembali pada layar laptop yang memperlihatkan file-file tugas miliknya. Sebenarnya ia malas dan sedikit pusing, namun seketika rasa malas dan pusing itu sirna karna kedatangan sang adik yang memakai baju bear.

Flashback on.

"Hufhh.."Fian menghelas nafasnya, jari-jari kekarnya menekan keyboard laptop yang memperlihatkan file-file tugas yang membuatnya hampir meledakkan isi kepalanya.

Tangan satunya lagi bertumpu pada meja, dan satunya lagi mengetik lihai keyboard sesekali ia menekan-nekan kepalanya yang berdenyut-denyut sakit.

Tap Tap Tap

"Aa!"panggil hunji, ia tersenyum dan menaiki rumah panggung tempat para anggota keluarga berkumpul atau menangkan pikiran mereka.

"Adek!?, kok kesini? Udah malem sayang!"kaget Fian, hunji tidak menggubris ia berusaha payah menaiki rumah panggung itu dengan kaki mungilnya.

Fian, langsung mendekati dan membantu hunji yang kesusahan menaiki rumah panggung itu padahal anak tangga hanya 4 saja, tapi mungkin untuk anak itu adalah rintangan terberat iya berat karna badannya yang gembul dan berisi.

"Kenapa kesini? Jawab Aa coba"ucap Fian sambil menggendong hunji untuk ia dudukan di kursi kayu.

"Nda apa-apa, au temenin Aa Ian aja"ucap hunji sambil mengayunkan kaki kecilnya.

"Bunda tau?"tanya Fian sambil berjongkok.

"Au, kan yang antelin kecini unda"jawab hunji sambil memakan kue lapis legit nya.

"Mau apa coba kesini, Aa kan cuman lagi ngerjain tugas aja, adek gak ngantuk udah malem loh"ujar Fian.

"Nda aaa....dah cana keljain Agi ugasnya"usi hunji membuat Fian mengusap wajahnya tanda semakin lelah, namun ia juga sedikit senang.

BABY HUNJI [ tidak Di Lanjut!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang