dua tiga

210 15 0
                                    

Hai....(Kita update 3 chp aja yaw Karna brain lagi stop imajinasi hehe)

Syukron atas target voted nyaa bahkan lebih dari target yang saya inginkan huhu makasih 100 lebih voted nyaa terharu semoga bisa 158 voted Aamiin dan 2K pembaca.






👶🏻👶🏻👶🏻👶🏻

"Ayah!"panggil hunji, ia terlihat begitu riweh dan sibuk mainan yang sudah putri susun rapih ia keluarkan hingga membuat putri mengelus dadanya sabar.

"Kenapa?"tanya Akbar.

"Hehe...antuin uan"jawab hunji, Akbar langsung duduk sila di depan hunji yang tengah bingung menyusun Lego.

"Alah gampang ini mah"ucap Akbar, dengan muka yang di buat-buat serius Akbar mulai menyusun rumah Lego itu. Hunji? Ia hanya planga-plongo.

"Yayah calah ish!, ni mah uat Adan cewe alau ini cowo!"kesal hunji, saat Akbar salah memasang kan badan manusia lego-legoan itu.

"Ya maaf, abisnya mereka sama-sama kotak sih"ucap Akbar, putri hanya bisa tertawa melihat ke lucuan yang dibuat oleh suami dan anaknya.

"Ayah ini gimana sih!, kok gak bisa bedain cewe cowo!"ucap putri memanas-manasi keadaaan.

"Bunda diem, jangan jadi kompor!"julid Akbar, membuat putri terkekeh.

"Adek....liat ayah marah-marah sama bunda"adu putri membuat hunji langsung memeluk sang ibu.

"Bialin, yah angan di emenin nda Acik!"sungut hunji, membuat Akbar memutar bola matanya malas. Anak dan istrinya ini penuh akan drama.

"Siapa yang ngelawak coba, ayah diem jadi nya gak asik"ucap Akbar malas. Membuat hunji naik pitam dengan tangan yang terkepal hunji memukul lengan kekar sang ayah.

Bugh

"Awsh"ringis Akbar, membuat putri tertawa dengan cepat putri menarik hunji yang terlihat kesal itu.

"Awsh, ngga sakit"ledek Akbar, sambil memeletkan lidahnya membuat hunji berteriak "AAAA UNDA YAH NGECELIN!!"teriak hunji frustasi.

"Wle...apa gera mukul nya loyo sekalii....tidak ada tenaga mana kerasa huu"Akbar semakin menjadi-jadi ia bahkan terus membuat muka tengil yang semua orang melihatnya ikut merasakan amarah.

"Huaaa....undaa iat"adu hunji, sambil berjingkrak-jingkrak tanda ia merasa kesal.

"Ngga sakit, ngga sakit wlee"ledek Akbar sungguh anak dan ayah ini tidak mau ada yang mengalah.

"Hehehe ngga akan berenti sebelum nangis"batin Akbar.

"HUAAAA!!!"pecah sudah tangisan si kecil, membuat akbar tertawa puas atas penderitaan sang anak.

"Hahahaha..."tawa Akbar terus terdengar, putri dengan cepat menggendong hunji membawanya menjauhi sang ayah.

👶🏻👶🏻👶🏻👶🏻

Setelah kejadian tadi, hunji terus memandang Akbar julid dan penuh amarah. Bahkan anak itu terus memberontak saat sang ibu menitipkan nya pada sang ayah.

Dendam masih terasa begitu pekat, bahkan aura bocil kematian hunji semakin terasa membuat Akbar jadi salah tingkah dan kaku jika berada di dekatnya.

Bahkan Akbar juga di hukum, tidak ada mancing selama 3 bulan full tega bukan? Itulah efek jika ia mengganggu dan membuat kesayangan Ardendra menangis.

"Ekhem"dehem Akbar, ia terus melirik kesamping tempat hunji terdiam diri sambil menonton kartun kesukaan nya.

"Atuk?, kacian dah tua"sindir hunji, membuat Akbar jadi tersenyum kaku anaknya ini jika sudah mode bokem bisa buat ia jadi tertampar tergantung terguling dan salting.

"adek~"panggil Akbar.

"Apa!?"tanya hunji menyolot, tolong ia masih kesal dan marah pada ayah jadi-jadian nya ini.

"eh?, ngga cuman manggil aja"ucap Akbar sambil meringis ngeri, sifat sang anak sama seperti istrinya putri.

"nda jelas"

"Adek bobo yuk"ajak putri yang sudah berganti baju dengan daster khas ibu-ibu Indonesia tenang saja hanya mereka bertiga yang berada di rumah tanpa orang lain.

(Mungkin disini ada yang udah qolbiltu? Semoga bisa kaya bunda putri yaw tinggal bertiga dengan keluarga kecil tanpa ada keluarga sebelah pihak! Aamiin)

"Cantik banget istri aku"puji Akbar, Jujur saja putri terlihat begitu cantik rambut yang hitam panjang di biarkan terurai.

"Makasih, adek bobo yuk dah malem biarin aja ayah biar disini"ucap putri sambil menggendong sang anak.

"Lah?, ayah tidur dimana dong?"tanya Akbar, membuat putri membalikan badanya.

"Terserah, mau di dapur kek dimana kek asal jangan sama kita ya gak de?"

"Heem, hush nda telima olang yang au cam yah"ucap hunji sambil memandang Akbar julid.

"Kok gitu.....ayah nda like sama hunji ah!"kesal Akbar.

"Mang uan pikilin?, Big No!"

"Hahaha, dadah ayah muaah"putri maupun hunji tertawa melihat akbar yang sudah uring-uringan tak jelas.

"CK, tau gini tadi gak usah ganggu sampe nangis"dumel Akbar ia menyesal karna membuat sang anak menangis begitu parah hingga sesak.

Ya, hunji menangis hingga dada nya sesak membuat putri marah besar jadilah ia harus tidur diluar tanpa mereka.

Dengan lunglai, Akbar berjalan kekamar tamu ia akan tidur disana saja walau hati dan raga menolak.

👶🏻👶🏻👶🏻👶🏻













(Sempetin update walau lagi sibuk sekali, hehe maaf ya pendek dulu soalnya saya bagi-bagi waktu antara bikin AU alternative universe sama update hunji hueee sekalian promosi cerita hunji biar makin rameeeeeee buat yang kepo sama AU saya bisa pencet website di bio🙏🏻😁)

Kita lanjut malem yaww Syukron semuanya semoga gak bosen sama cerita hunji ini 🙏🏻😁

Have a nice day ounty uncle hunji tersayang

See u

BABY HUNJI [ tidak Di Lanjut!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang