dua lima

503 25 1
                                    

Hai....






👶🏻👶🏻👶🏻👶🏻👶🏻

1 tahun berlalu.

Hunji, anak itu sudah berumur 6 tahun rasa senang terus menyelimuti dirinya. Banyak cerita yang ia sudah rasakan Gladis yang sudah melahirkan buah hati pertamanya yang bernama Muhammad Karana Ardendra. Bayi mungil yang tampan sekaligus menggemaskan.

Ya, hunji sudah tidak menjadi anak atau cucu tunggal lagi, ia sudah menjadi seorang kakak yang harus bisa menjaga dan mencontoh kan kepribadian yang baik untuk adik-adik nya kelak.

Satu hal lagi, hunji ia sudah berbicara lancar sangat sangat lancar namun terkadang anak itu lupa bahwa ia sudah bisa berbicara huruf Rrr.

"Aa, uan mau ke taman Aa mau ikut?"tanya hunji pada Fian Yang sibuk dengan sang bayi.

"Ngga, hunji aja tapi hati-hati ya jalannya"ucap Fian sambil tersenyum lembut.

"Oke"

Taman bermain yang berada di sebelah rumah milik hunji itu terlihat begitu sepi, hanya ayunan yang bergerak lincah mengikuti alunan angin yang berhembus kencang.

"Maen apa ya?"monolog hunji sambil memakai topi bear kebanggaan nya.

"Hai, sendirian aja?"tanya sese-orang membuat Hunji terkejut dan menoleh.

"Aa Rangga!?"pekik hunji saat melihat siapa orang asing tersebut

"Aa....angenn...."lanjut hunji sambil memeluk sosok jangkung itu yang tak lain adalah kakak sepupu dari pihak sang ibu yang bernama Arangga putra Mahendra.

"Utu utu, kangen sama Aa?"tanya Rangga sambil mengangkat hunji pada gendongan koala nya.

"Hum, Aa jarang ke sini. Padahal hunji Kangen"Rajuk hunju sambil menunduk.

Rangga tertawa lepas, ia mengecup kening sang adik yang sangat ia sayangi itu, "maaf ya, Aa banyak tugas di luar negeri nya jadi jarang pulang dan ngabarin adek"ucap Rangga.

"Nanti kesana lagi?"tanya hunji, ayolah ia sangat rindu dengan kakak sepupu nya ini.

"Gak tau, semoga aja engga. hunji kenapa di sini sendiri?, yang lain kemana?"tanya Rangga mengalihkan topik pembicaraan.

"Ada di rumah, sibuk terus sama adek lupa sama uan"lirih hunji sambil menjatuhkan wajahnya pada pundak bidang Rangga.

Rangga, ia hanya diam bingung mengatakan kata-kata untuk orang yang tengah cemburu. Ia membawa hunji ke rumah sesekali menyapa para tetangga yang menyapa dirinya.

👶🏻👶🏻👶🏻👶🏻

"Assalamu'alaikum"salam Rangga, membuat atensi semua yang berada di dalam rumah teralihkan.

Putri, yang melihat anak dari kakaknya pun terkejut dan segera menghampiri Rangga dan memeluk nya.

"Ya Allah, kak kok gak bilang mau kesini"tanya putri sambil memeluk Rangga, Rangga hanya terkekeh kecil dan membalas pelukan bibinya ini sekaligus ibu kedua baginya.

"Maaf bunda, Angga di sana banyak kerjaan jadi jarang pulang dan jarang ngabarin kalian"ucap Rangga sambil melepaskan pelukan itu.

"Udah ngabarin mamah sama papah kan?"tanya putri sambil menuntun keponakan nya itu.

"Udah kok Bun"jawab Rangga sambil menyalimi anggota yang lain.

"Aa"lirih hunji, ia terbangun saat mendengar kebisingan yang terjadi di rumah itu.

"Kenapa sayang?"tanya Rangga lembut, hunji mengakat kepalanya dan menatap mata tajam Rangga "mau turun"pinta hunji.

"Disini aja, tadi katanya kangen sama Aa"ucap Rangga sambil memangku hunji yang terlihat sedikit
cemberut itu.

"Marah?"tanya Rangga, satu hal ia peka terhadap apapun dan siapapun.

"Ndak!"jawab hunji cepat, saat merasakan Aura dominan Rangga.

"Huhuhuu huaaa!"suara tangisan Arana terdengar begitu nyaring membuat hunji kembali menghela nafas.

"Hufh...."

"Mau liat ikan?"tanya Rangga melihat perubahan hunji, anak yang di tanyakan pun tersenyum manis dan menggelengkan kepalanya tanda tidak mau.

"Ngga, hunji mau disini aja"tolak hunji halus.

👶🏻👶🏻👶🏻👶🏻

"Hunji!?"bentak putri secara tidak sadar, membuat Hunji langsung tertunduk takut.

"Mbak, hey kenapa?, bentak adek?"tanya Gladis, ia langsung menggendong hunji dan mengelus punggung kecil itu.

"Astagfirullah, Maaf bunda gak sengaja"ucap putri sambil mengambil alih gendongan hunji.

"Kenapa mbak?"tanya Almira.

"Hunji ngga sengaja matahin mainan Arana, aku kaget dan refleks bentak dia."jelas Putri membuat kedua wanita itu menganguk.

"Padahal mah gak papa, lagian cuman mainan bisa di beli lagi"ucap Gladis santai.

"Iya, cuman refleks aja"

"Tidur Bun"pinta hunji, putri segera membawa anaknya masuk kedalam kamar.

*Kamar*

"Mau minum susu?"tanya putri lembut, ia mengelus rambut lembat nan hitam hunji.

"Ngga, udah tadi"tolak hunji sambil memeluk bantal Pororo kesayangan nya.

Putri, yang melihat mata sang anak mulai menutup pun, segera menepuk-nepuk lembut punggung kecil hunji.

Tak lama terdengar dengkuran halus dari hunji, anak itu tertidur begitu damai dan pulas.

👶🏻👶🏻👶🏻🦋👶🏻👶🏻👶🏻














.......see u ......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BABY HUNJI [ tidak Di Lanjut!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang