(25). Mencari Info

38 2 0
                                    

"I-itu.... cowok kamu ya, Kinara?" tanya Felix lagi.

"Oh!" Lamunan Kinara membuyar. "Bukan. Itu bosku, pemilik supermarket ini," papar Kinara seperti tidak terjadi apa-apa barusan.

"Oh...." Mangut-mangut. "Aneh?" gumam Felix menggaruk-garuk lehernya.

Akhirnya Kinara sudah selesai mengobrol sama Felix, juga belanja di supermarket kinara kerja.

Kinara masuk ke dalam supermarket habis mengantarkan Felix ke parkiran.

Seseorang tiba-tiba saja memegang tangan Kinara karena refleks Kinara menepis kasar pegangan orang itu. Kinara sontak menoleh tajam lalu kaget menemukan Anggara di dekatnya.

"Ma-maaf, pak. Sa-saya tidak bermaksud kasar tadi," resah Kinara panik.

"Oh, gak apa-apa. Santai aja," ucap Anggara datar tanpa ekspresi.

"Ngomong-ngomong, tadi itu pacar adek ya?" tanya Anggara tanpa basa-basi lagi.

"Pacar?" Menaiki satu alisnya.

"Iya, itu pacar adek kan? tanya anggara lagi.

"Oh, bukan. Dia cuman teman masa SMA ku, lagian dia sudah punya pacar dan beda agama lagi. Gak cocok banget," urai Kinara.

Anggara hanya angguk-angguk.

"Mm.... kalau boleh tau, kenapa bapak tanya Felix ya?" tanya Kinara penasaran dicampur curiga.

Anggara sedikit terkejut tapi ia tetap berusaha tenang.

"Gak, gak apa-apa." Mengalih kontak matanya. "Ya sudah, adek kembali kerja lagi," suruh Anggara mengalih pembicaraan.

"Baik, pak," sigap Kinara sekilas membungkuk. Lalu ia pergi kembali bekerja sesuai arahan Anggara.

"Ternyata bukan ya?" gumam Anggara menyadarkan dirinya menggunakan satu tangan ke tiang.

~•~•~•~

Para karyawan lain sudah pulang termasuk Kinara, yang menyisakan di sana Arga dan Anggara. Arga berada di ruang Anggara untuk membantunya.

"Arga, boleh saya bertanya sama kamu?" celetuk Anggara di tengah kesunyian dan tatapan matanya masih fokus pada layar laptop.

Arga berhenti sejenak menulis dan menatap Anggara.

"Boleh, pak. Bapak mau tanya apa?" tanya Arga.

"Saya mau tanya, saya perhatikan kamu sama Kinara kelihatan dekat. Apa kalian punya hubungan spesial?" terang Anggara menatap Arga.

Arga yang berniat ingin menulis, jadi berhenti dan menatap Anggara lagi.

Arga sedikit curiga pada bosnya tapi ia tepis pemikiran yang tidak pasti kebenarannya itu. Takutnya ia malah terkesan menuduh.

"Saya sama Kinara cuman sebatas teman saja, pak. Tidak ada hubungan selain itu lagi, bahkan lebih. Lagian saya sudah punya tunangan, dua tahun lagi kami akan menikah dan mengadakan resepsi. Jadi saya gak mungkin sama Kinara," papar Arga.

"O...." Mangut-mangut. "Terus, kalau Kinara bagaimana?" tanya Anggara semakin penasaran.

Mata Arga menyipit pada tingkah aneh bosnya, lagi-lagi Arga tepis dulu.

"Saya gak tau, pak. Tapi Wiwit bilang sih, Kinara itu gak punya siapa-siapa alias masih single. Kinara juga pernah bilang sama saya bahwa dia belum nikah dan belum punya pacar," papar Arga yang secara tidak sadar bahwa dirinya membawa kabar gembira untuk bosnya.

Sekilas terukir senyuman di bibir Anggara.

"Terus, apa Kinara pernah bilang dia di jodohkan?" tanya Anggara semakin bersemangat.

I Love You Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang