Sudah satu tahun lebih Kinara bekerja di supermarket mantannya, gajinya juga lumayan memuaskan. Jadi, Kinara berkeinginan bekerja di situ terus kalau mantannya mengizinkan. Apalagi gajinya sudah naik, sangat rugi sekali dia pindah dan harus memulai gaji rendah lagi. Jika ia bekerja di tempat baru.
~~~~
Kinara sedang menyapu sambil mengobrol dengan Wiwit yang sedang menyusun barang di gudang.
Tiba-tiba Arga masuk dan datang menemui mereka dengan wajah seperti orang menahan sesuatu.
"Kinara, aku bisa minta tolong gak sama kamu? Aduh.... sudah ke belet mau buang air besar nih. Duh.... please Kinara, kamu mau ya?" resah Arga sedang menahan.
Kinara melihat raut wajah Arga seperti tak tahan lagi, hanya tercengang.
"Ah, iya aku mau bantu kakak," jawab Kinara merasa prihatin.
"Syukur deh, kamu bantu Pak Anggara ya. Bantu suap Pak Anggara makan, soalnya bapak sering gak makan karena tangannya sibuk terus. Gak ada waktu buat makan. Jadi, kamu ganti in aku ya," papar Arga seperti sudah tak sanggup lagi menahannya.
Arga tidak bisa mengobrol lagi, ia langsung berlari ke toilet karena sudah tidak tahan. Wiwit yang melihatnya hanya terkekeh geli. Sedangkan Kinara merasa bingung, cemas dan takut, bagaimana bisa ia menyuap Anggara?
Kinara mempunyai ide agar ia tidak menyuap Anggara.
"Wit, gimana kamu aja yang suap Pak Anggara? Bukannya kamu naksir sama Pak Anggara kan? Jadi ini kesempatan kamu," ucap Kinara berusaha membuat Wiwit setuju. Agar ia tak bisa bersama Anggara.
Melihat respon Wiwit mata berbinar-binar, Kinara jadi senang dan lega.
"Sebenarnya gue mau banget. Tapi...." Murung. "Sorry, Kinara. Aku gak bisa, soalnya habis menyelesaikan pekerjaan ini, aku harus temui Pak Ghani. Kalau aku gak temui Pak Ghani, bisa di potong gajiku," ungkap Wiwit jadi sedih. Kesempatan berduaan dengan Anggara terlepas.
Kinara yang tadinya lega, sekarang harus kuatir lagi. Ia bingung, harus pakai cara apa lagi agar ia bisa menjauh dari Anggara.
Kinara tak putus asa, Kinara terus minta tolong kepada temannya yang lain untuk menggantikan posisinya menyuap Anggara.
Tapi sayangnya, tak ada satupun yang mau menolong Kinara. Ada yang sibuk dan ada yang alasannya karena takut dimarahi Erina.
Mau tidak mau, suka tidak suka. Kinara harus menerima suruhan Arga, jika ia menolak. Bisa-bisa pekerjaannya yang jadi taruhannya.
Kinara melangkah ragu-ragu dan merasa gugup sekali memasuki ruangan Anggara. Kinara berhenti berdiri di depan pintu, lalu ia menghela napas panjang.
"Bismillahirrahmanirrahim," gumam Kinara sambil memegang dadanya yang daritadi dak-dik-duk.
"Krek!" membuka pintu.
Kinara melihat Anggara memang sibuk melihat laptopnya. Entah apa yang dikerjakan Anggara, Kinara tidak tahu.
"Arga, tolong buka gorden di sana!" perintah Anggara menunjuk gorden jendela tanpa menoleh sedikitpun.
Tanpa pikir panjang, Kinara membuka gorden sesuai suruhan Anggara.
Kinara melihat tubuh Anggara berkeringat, Kinara yakin pasti Anggara tidak menyalakan AC nya. Kinara memang tidak bisa menyalakan AC, apalagi ia takut AC orang jadi rusak kalau dia yang menyalakannya sembarangan. Ia pun menyalakan kipas angin saja agar Anggara tidak kepanasan.
Ketika merasakan angin sejuk.
"Terima kasih, Arga. Saya lupa nyalakan AC nya," ucap Anggara tetap melihat laptopnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mantan
RomansaAnggara berharap hubungan dia dan Kinara bisa berakhir sebagai status suami-istri. Tapi setelah mendengar Anggara ingin jadi petani, Kinara memutuskan Anggara jadi pacarnya. Karena Kinara takut akan jadi menderita seperti orang tuanya. Kinara kira k...