Kinara habis berkeramas, ia mengeringkan rambutnya dengan menggosok-gosok rambutnya menggunakan handuk. Saat sedang asyik bercermin, ia mendengar ponselnya berbunyi. Ia mengambil ponselnya, setelah di buka ternyata ada pesan dari Felix.
Felix:
"Apa kabar, Kinara ku?""Beh, panjang umur juga tu anak," gumam Kinara sambil tangan satunya menggosok-gosok rambutnya dengan handuk.
Kinara memutuskan meneleponnya saja. Alhasil di respon oleh Felix.
Tak sadar. "Assalamu.... Eh, ha-halo maksudnya. Astaghfirullah.... lupa," panik Kinara merasa bersalah.
"Ha ha ha ha.... santai aja, Kinara. It's okay," kekeh Felix dari telepon.
"Hm.... iya deh." Pasrah. "Oh, ya. Kabar kamu sekeluarga gimana, Felix?" tanya Kinara.
"Ya, berkat rahmat tuhan. Ya, baik," ucap Felix.
"Syukur deh. Kabarku juga, alhamdulilah baik," ucap Kinara.
"Syukur juga. Eh, kamu kerja dimana, Kinara?" tanya Felix antusias.
"Aku kerja di supermarket. Kamu kerja dimana, Lix?" balas Kinara.
"Aku kerja jadi pegawai bank," ucap Felix mengejutkan.
"Hah! Jadi pegawai bank? Kok bisa?" kaget Kinara.
"Bukannya kamu enggak suka matematika karena ada berhitungnya?" tanya Kinara heran.
"Iya, aku enggak suka matematika ada berhitungnya. Tapi soal hitung duit mah aku suka, apalagi hitung duit milik sendiri. Ha ha ha ha...." kekeh Felix.
Kinara tersenyum masam mendengarnya.
"Oh, ya. Kapan-kapan aku mampir ke supermarket tempat kamu bekerja ya," ucap Felix.
"Iya, jangan cuman mampir doang. Tapi beli juga, biar aku dapat bonus," kekeh Kinara.
"Oh, oke deh. Wkwkwk...." kekeh Felix.
"Sudah dulu ya, aku mau jemput pacarku buat jalan-jalan. Good bye," pamit Felix.
"Good bye too," balas Kinara.
Felix mengakhiri teleponnya, Kinara hanya geleng-geleng kepala menatap nama di kontak itu.
"Felix.... Felix, cuman kamu temanku satu-satunya yang ingat aku," gumam Kinara dengan mata berkaca-kaca.
Kinara menyeka air matanya. Ia memutuskan untuk nonton tv saja sampai begadang.
~•~•~•~
Hari ini, Kinara tidak berangkat kerja karena libur. Katanya, bosnya pemilik supermarket alias Pak Ghani sedang ada acara sunatan adiknya.Masa sih sudah tua gitu punya adik kecil? Mungkin ibunya dulu masih pengen punya anak kali. Makanya, ada yang masih kecil.
Padahal Pak Ghani berumur hampir punya menantu, sedangkan adiknya masih bocil. Masa iya sih?
Ah, lupakan saja!
Kinara sebenarnya diajak Yuna dan Arga pergi ke acara sunatan adik bosnya. Tapi Kinara lebih memilih libur di rumah aja, kan jarang-jarang ada liburnya. Bahkan, hampir sama sekali enggak ada liburnya.
Mumpung sekarang Kinara bisa menikmatinya. Dan satu lagi, ia tidak bisa datang karena ia tidak punya uang untuk membeli hadiah mewah buat adik bosnya. Lebih baik ia tak datang, daripada pergi dengan tangan kosong. Itu kan memalukan, pikir Kinara.
Kinara berbaring di lantai dengan bantal di kepalanya. Kinara sedang membaca buku novel miliknya.
"Brum...." terdengar suara motor bapaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mantan
RomanceAnggara berharap hubungan dia dan Kinara bisa berakhir sebagai status suami-istri. Tapi setelah mendengar Anggara ingin jadi petani, Kinara memutuskan Anggara jadi pacarnya. Karena Kinara takut akan jadi menderita seperti orang tuanya. Kinara kira k...