Bab 2

11 1 4
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi, seperti yang dibicarakan oleh Tian Lo, Mei Han dan Xiao Ta di kantin tadi mereka akan pergi ke rumah Auw Yang bersaudara. Setelah berpamitan dengan Arisha, mereka langsung menuju rumah Liling. Rumah Liling tidak terlalu jauh dari sekolah mereka, jadi mereka tidak membutuhkan waktu yang lama agar sampai di rumah Liling.

Setelah beberapa menit berjalan, sampailah mereka ke rumah Liling, Xiao Ta langsung mengetuk pintu Liling. Dari dalam terdengar suara langkah kaki yang mendekati pintu, lalu pintu itu di buka dan ternyata A Kun yang membuka kan pintu mereka. "A Kun! Aku liat sepertinya kau sudah lancar sekali dalam hal berjalan," puji Xiao Ta. "Haha, itu berkat pengobatan yang aku jalani selama ini lagi pula kakiku patah juga kan sudah lama sekali dan aku juga sudah berobat untuk waktu yang lama tentu saja aku udah sangat lancar. Ngomong-ngomong Ayo masuk, Liling sedang keluar sebentar untuk membeli beberapa makanan kecil," ucap A Kun mempersilahkan ketiga teman nya masuk. Selang beberapa menit, terlihat sesosok laki-laki berambut biru, masuk kedalam rumah dan di sebelah laki-laki tersebut ada seorang perempuan berambut putih sebahu. "Kalian sudah datang, kakak aku sudah kembali," ucap Liling. "Zhi Wan, bagaimana kau bisa serempak dengan Liling?" Tanya A Kun. "Saat aku hampir sampai ke rumah kalian, aku bertemu Liling berakhir Liling mengajak ku berjalan bersama ke rumah kalian, " jelas Zhi Wan. Liling segera duduk di sebelah A Kun dan Zhi Wan duduk di sebelah Mei Han. Liling mengeluarkan barang belanjaannya dari tas belanja nya, banyak sekali makanan ringan yang Liling beli, ada kacang, ada wafer dan masih banyak lagi. Saat Xiao Ta memperhatikan makanan ringan yang Liling keluarkan dari tas belanja, mata Xiao Ta terfokus kepada sebuah permen
berwarna-warni. A Kun yang menyadari hal itu langsung mengusap bahu Xiao Ta yang duduk di kiri nya. "Kau pasti teringat Mulato bukan? " mendengar hal itu Xiao Ta mengangguk sedih. "Iya, itu permen kesukaan Mulato, " jawab Xiao Ta. "Kebetulan sekali, aku mengajak kalian kumpul karena memang ingin membahas hal yang berkaitan tentang Mulato dan naga kecil lainnya," kelima sahabat itu terkejut, dan langsung memfokuskan pandangan mereka ke A Kun, mereka sangat antusias. Tidak ada yang membuat mereka se antusias itu selain pembahasan tentang sahabat dan partner terbaik mereka. "Ada apa? Apa terjadi sesuatu yang buruk pada Milla?" Tanya Zhi Wan. "Tenanglah Zhi Wan, tidak ada hal buruk yang terjadi. Tunggu sebentar ya, aku akan menghubungi mereka," A Kun segera kembali ke kamar nya dan dalam beberapa detik dia keluar dari kamarnya membawa Robot Lompat Tio Tio milik nya dan laptop miliknya, A Kun langsung menghubungkan kabel Tio Tio dengan laptop miliknya "Tio Tio, tolong hubungkan aku dengan Qiu Bi," Tio Tio langsung memproses perintah dari A-Kun.

Tak lama kemudian di layar laptop terlihat 6 naga kecil yang sedang berkumpul, kelima sahabat itu tersenyum bahagia saat melihat ada wajah-wajah familiar di layar laptop A Kun. "Taliku! Mulato! Kha Fu! Dainase! Milla!" Ucap kelima sahabat itu bergantian. "Teman-teman!" Seru seekor naga kecil berwarna cokelat. Mendengar suara yang familiar itu. Air mata Mei Han mulai menetes ia mulai menangis. "Kha Fu, aku merindukanmu, sangat merindukanmu," ucap Mei Han sesegukkan. Naga cokelat yang bernama Kha Fu itu tertawa kecil melihat respon dari Mei Han. "Kau ini masih saja cengeng Mei Han, jangan menangis lagi aku disini," hibur Kha Fu. Mei Han mengusap air mata nya dan tersenyum. Kha Fu adalah pasangan dan juga sahabat naga kecil Mei Han, banyak hal yang telah ia lalui bersama-sama dengan Kha Fu.

Saat sepasang Prajurit naga itu melepas rindu, tiba-tiba Seekor naga kecil berwarna hijau terbang mendekati layar laptop A Kun, naga kecil itu adalah Mulato, pasangan dan sahabat naga kecil nya Xiao Ta. Mata nya terbelalak saat melihat ke atas meja A Kun. "Ada apa Mulato?" Pasangan nya yang sadar akan hal itu langsung bertanya pada Mulato. "Ayaya, itu kan permen kesukaanku! Kenapa ada di sana ?! Xiao Ta apa kau menyembunyikan nya? Kau sudah berjanji padaku bukan akan memberikan semua permen yang kau miliki? Kenapa ada disana?" Omel Mulato. Mulato memang sangat menyukai permen, di pikiran nya hanya permen dan permen, terkadang Xiao Ta kewalahan mengurus Mulato. "Bukan seperti itu, Liling baru saja membeli nya, aku tidak pernah menyimpan permen untuk diriku sendiri, aku selalu menyimpan permen untukmu Mulato" Xiao Ta merasa tidak terima di tuduh seperti itu oleh sahabatnya, ia pun akhirnya membela diri nya. "Ayaya, kalau begitu bawakan untukku. Aku sangat ingin makan permen sekarang, " mendengar hal itu Xiao Ta memijat dahinya, ia pusing menghadapi naga kecil penggila permen itu. "Kau ini hanya permen saja pikirannya, tak bisakah kau memikirkan hal lain?" gerutu Xiao Ta. Saat Mulato ingin membalas perkataan Xiao Ta, Qiu Bi langsung melerai Mulato. "Sudah hentikan, kita dengar dulu apa yang ingin A Kun sampaikan," ucap Qiu Bi. Mendengar itu Mulato akhirnya diam. "A Kun, ada apa?" Tanya Qiu Bi. "Aku dengar kata nya keturunan Naga Hitam yang jahat akan bangkit untuk membalaskan dendam Naga Hitam terhadap kita berenam, dan aku dengar juga kata nya akan ada satu prajurit naga yang akan lahir untuk membantu kita, prajurit naga itu memiliki kunci untuk mengalahkan keturunan Naga Hitam, jadi jangan sampai prajurit naga tempur itu bergabung dengan keturunan naga hitam, karena apabila prajurit itu bergabung, kekuatan dari naga kecilnya akan sangat kuat dan dia bisa memusnahkan semua makhluk di dunia naga tempur," mendengar penjelasan itu kelima sahabat itu terkejut, mereka tidak menyangka kalau musuh yang hampir menewaskan nyawa naga kecil mereka memiliki keturunan, sepertinya pertempuran mereka akan dimulai lagi. "Dimana kita bisa menemukan prajurit naga itu?" Tanya Dainase. "Entahlah, untuk sekarang lebih baik kita mencari petunjuk tentang keberadaan prajurit naga itu dulu," ucap Zhi Wan. Mereka semua pun menyetujui ide Zhi Wan. Mereka pun melanjutkan perbincangan mereka

✨️✨️✨️

Di tempat lain, terlihat Arisha sedang mengerjakan tugasnya, halaman demi halaman ia buka untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru nya. Ia terus membuka halaman itu dan pandangan nya berfokus kepada sebuah gambar di halaman tersebut, gambar yang ada di halaman tersebut adalah gambar naga. Ternyata, Arisha sempat mendengar pembicaraan Xiao Ta, Tian Lo dan Mei Han saat di kantin. Waktu itu dia mencari dompetnya, dia berfikir kalau dompetnya itu ada di meja salah satu kantin yang menjual minuman dingin, saat dia ingin berjalan menuju ke meja itu, ia mendengar pembicaraan tersebut. Saat Arisha ingin menanyakan pada mereka, Arisha tidak sengaja tersandung meja, dan ia jatuh. Saat dia ingin berdiri, dompetnya terjatuh dari saku nya, karena melihat dompet itu terjatuh. Arisha langsung mengambil dompetnya dan mengurungkan niat nya untuk bertanya, karena perutnya sudah sangat lapar. Naga, apakah mereka benar-benar nyata? Batin Arisha. Arisha memandang langit gelap yang penuh dengan bintang sambil memproses pemikirannya.

Di tengah pemikiran Arisha, tiba-tiba terdengar bunyi pintu rumah nya yang di ketuk, Arisha mengira itu ayah nya yang pulang. Ayah Arisha memang selalu pulang kerja pukul 7 malam. Gadis itu turun kebawah untuk membukakan pintu rumah yang di kunci, saat Arisha membuka pintu ia tidak menemukan ayah nya melainkan ada sesuatu yang membuat dia bingung sekaligus terkejut.

The Story Of 7 DragonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang