Bab 4

2 1 0
                                    

Zhi Wan berjalan secepat mungkin untuk menemui Mei Han, ia sangat khawatir kepada sahabatnya itu selepas ia mendengar sahabat nya menangis saat menelfon dirinya.

Tok, tok, tok

Terdengar suara ketukan pintu, Mei Han segera pergi ke ruang depan dan membukakan pintu, setelah ia melihat sosok Zhi Wan di depan rumahnya, Mei Han langsung berlari memeluk Zhi Wan, Zhi Wan langsung membalas pelukan dari sahabat kesayangannya itu. Saat ia memeluk Mei Han, ia merasakan badan Mei Han panas. "Kau tidak apa apa kan Mei Han? Badanmu panas," Mei Han menggelengkan kepala nya lemas. "Ayo kita ke kamarmu, kau ceritakan saja semuanya kepadaku," kedua gadis cantik itu langsung berjalan menuju kamar Mei Han.

✨️✨️✨️

Di dunia naga tempur, Kha Fu dan Dainase sedang merebahkan tubuh mereka di atas rumput. Setelah dunia naga tempur kembali damai, seluruh naga menjalani hidup mereka dengan normal dan tentram. Saat ini Kha Fu dan Dainase tidak ada kerjaan, karena itu mereka memutuskan untuk membaringkan tubuh mereka di atas rumput hijau. "Rasanya sudah lama sekali aku tidak bersantai seperti ini, ini menyenangkan sekali," ucap Kha Fu. Dainase tertawa kecil, karena ini baru pertama kali nya Dainase melihat Kha Fu yang bersantai, biasanya dia selalu berlatih. "Bukan nya lama sekali, memang kau nya yang tidak pernah mau bersantai, kau berlatih terus menerus," Kha Fu tertawa malu, sepertinya sahabatnya itu sudah hafal sama tingkah laku nya dan seperti biasa, kata-kata Dainase sama saja seperti pasangan nya Liling sangat tajam. "Aku tidak ada pilihan lain Dainase, aku harus menjadi kuat agar bisa melindungi Mei Han. Mei Han adalah gadis kecil yang manja dan cengeng, dia masih butuh perlindungan dan pondasi yang kuat dariku," Kha Fu memandang langit biru yang indah sambil membayangkan pasangannya Mei Han. "Kau sangat menyayangi Mei Han ya Kha Fu," Dainase melihat Kha Fu yang sedang menatap langit biru. Kha Fu yang menyadari Dainase sedang melihat nya langsung mengalihkan pandangannya ke Dainase. "Tentu saja aku sangat menyayangi pasangan ku lagi pula bukan hanya aku saja kan yang menyayangi pasangan prajurit nagaku? Kau juga menyayangi Liling kan?" Tanya Kha Fu. "Ya kalo menyayangi Liling sih sudah pasti, aku tidak bisa hidup tanpa Liling. Dia sangat berharga untukku," jawab Dainase. "Yasudah berarti kita sama, kenapa kau menanyakan hal seperti itu?" Tanya Kha Fu lagi. Dainase tertawa. "Hanya saja kau dulu tidak seperti ini Kha Fu, aku ingat sekali dulu kau bilang ingin cari pasangan baru dan parahnya lagi kau mau menggantikan posisiku agar kau bisa berpasangan dengan Liling," seperti itu lah Dainase, dia adalah naga kecil yang sangat usil, dia meledek teman nya itu, dan Kha Fu merengut kesal mendengar ledekkan dari Dainase. "Itu kan dulu, aku yang sekarang sudah berubah. Ya sudahlah aku ingin berjalan-jalan," Kha Fu langsung berdiri meninggalkan Dainase sendirian. Melihat hal itu Dainase langsung mengejar Kha Fu yang sudah mulai menjauh. Setelah Dainase berhasil mengejar Kha Fu, ia langsung mendekati Kha Fu. "hey tunggu aku, kau ngambek ya? Aku cuma bercanda Kha Fu," ucap Dainase. "Tidak, bukan. Aku tidak ngambek atau marah. Hanya saja feeling ku buruk," ucap Kha Fu.  Kha Fu terdiam, ia benar-benar tidak tenang sekarang. Tiba-tiba ia mendengar sebuah suara

"Kha Fu! Aku merindukanmu hiks, Kha Fu aku ingin bertemu denganmu,"

Suara dari perempuan yang amat Kha Fu kenali, Kha Fu terkejut. "Mei Han? Mei Han, kau dimana? Ada apa?" Kha Fu melihat ke sekeliling tempat itu tapi tempat itu sepi, ia tidak melihat Mei Han disana. Tiba-tiba ia mendengar suara Dainase. "Kha Fu!! Hei, Kha Fuu!!" Kha Fu akhirnya tersadar. Ternyata sedari tadi ia sedang melamun dan Dainase berusaha untuk menyadarkan nya. "Dainase, aku.. maafkan aku," Kha Fu langsung berlari meninggalkan Dainase,  agar ia bisa menenangkan diri. Hati nya sangat kacau, rasa khawatir dengan pasangan nya semakin menjadi, wajar saja ia khawatir,  sudah 5 tahun mereka berpisah, dan ia baru bertemu kembali dengan Mei Han itu kemarin,  itu pun hanya lewat layar laptop A Kun. Ia benar-benar tidak tau apa saja yang sudah Mei Han alami di dunia nya. Dainase yang melihat perilaku Kha Fu hanya bisa menghela nafas. "Kha Fu ini kenapa sih? Dia sangat aneh, hey tunggu aku!" Dainase memutuskan untuk mengejar Kha Fu, karena mau bagaimana pun Kha Fu adalah sahabatnya sudah seharusnya saling menjaga. Apalagi diantara ke enam naga kecil, Dainase paling dekat dengan Kha Fu.

Kha Fu berjalan menyusuri sebuah hutan rindang, hutannya mirip dengan hutan sesat tempat ia dan Mei Han bertemu dengan naga kristal dan merupakan tempat pertama Mei Han, Kha Fu, Tian Lo, Taliku, Xiao Ta dan Mulato berjelajah. Kha Fu terus menyusuri jalan setapak yang berada di tengah pepohonan besar dan rimbun, setelah beberapa menit berjalan Kha Fu tiba-tiba melihat sebuah meja kaca dengan sebuah layar berbentuk persegi panjang menempel di atas meja tersebut dan di meja itu ada sebuah tombol berwarna ungu di samping kiri dan kanan kaca tersebut, tidak hanya itu ada tombol berwarna biru juga diatas tombol ungu yang berada di sisi kiri dan tombol berwarna merah diatas tombol ungu yang berada di  sisi kanan. Dainase ternyata berhasil mengejar Kha Fu, ia pun mendekati Kha Fu yang tampak sedang mencari tau benda itu. "Itu apa?" Tanya Dainase. "Aku tidak tau, tiba tiba saja sudah ada meja ini disini," ucap Kha Fu seraya mengusap kaki dari  meja tersebut. "Coba kau lihat ke layar nya Kha Fu, mana tau ada petunjuk," Kha Fu melihat ke arah layar itu dan ia melihat sebuah video dan di video itu ada kamar yang tidak asing di dalam layar tersebut, kamar itu warna pink.

Kha Fu ingat itu kamar milik Mei Han. "Ini kamar Mei Han. Bagaimana bisa?" Heran Kha Fu. "Apa? Kamar Mei Han? Boleh aku coba lihat?" Tanya Dainase. Kha Fu mengangguk, Kha Fu pun memberikan ruang untuk Dainase melihat layar tersebut dan benar itu kamar Mei Han, karena Dainase melihat ada seorang gadis berambut pink sedang menangis tapi ia tidak terlalu bisa melihat gadis itu dikarenakan di layar tersebut sosok gadis itu sangat lah kecil dan jauh, seperti kamera yang di perkecil. "Kha Fu, lihat di atas tempat tidur. Aku rasa itu Mei Han," Kha Fu langsung melihat ke arah tempat tidur dan yang benar saja, itu benar-benar Mei Han. "Bagaimana cara melihat lebih dekat?" Bingung Kha Fu. Dainase melihat sekilas meja aneh itu dan ia melihat tombol biru di sebelah kiri. "Coba kau sentuh tombol biru di sebelah kiri itu, mana tau bisa memperbesar video," Kha Fu mengangguk dan melakukan seperti apa yang disarankan oleh sahabatnya, dan memang benar video itu menjadi besar dan terlihat sosok Mei Han sedang menangis. "Mei Han, kau kenapa menangis? Apa yang terjadi padamu?" Tanya Kha Fu dengan raut wajah yang sedih dan khawatir.

Dainase penasaran dengan apa yang terjadi saat Kha Fu menyentuh tombol itu. Tapi melihat perubahan raut wajah Kha Fu, ia sudah bisa menebak, apa yang dilihatnya sekarang itu bukan sesuatu yang bahagia atau baik,  akhirnya Dainase memutuskan untuk tidak berbicara apa apa dan membiarkan Kha Fu saja yang melihat video itu. 

The Story Of 7 DragonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang