Bab 8

3 1 0
                                    

Dainase merasa dirinya tersedot kedalam sebuah ruangan, berbeda dengan yang terjadi pada Kha Fu yang muncul di kamar Mei Han. Dainase malah muncul disebuah tempat dengan cat warna putih dan beberapa benda yang asing bagi nya, Dainase berjalan menuju pojok atas tempat itu dan ia melihat sebuah benda yang familiar.

Tunggu dulu, sepertinya aku kenal benda ini. Liling pernah memberi tau pada ku tentang benda ini. Aku lupa namanya, bath.. bath.. ah ya Bathup! Aku melihat benda ini di buku Liling, saat itu aku sedang menemani dia belajar. Kalau ada bathup berarti aku sedang ada di kamar mandi. Tapi kamar mandi siapa? Batin Dainase.

Dainase berkeliling tempat itu lagi hingga akhirnya ia menemukan sebuah pintu, Dainase mendorong pintu itu dengan kakinya. Saat ia berhasil membuka pintu itu ia melihat Liling sedang mengobrol. Ia tersenyum, berarti ia sudah berhasil pergi ke dunia manusia, karena ia ingin mengejutkan pasangan nya itu, ia memutuskan untuk berjalan pelan-pelan mendekati mereka, setelah kira-kira ia sudah lebih dekat dengan Liling dan yang lainnya ia berhenti sambil menyimak pembicaraan mereka.

"Jadi kalian sudah bertemu ya dengan Kat?" Tanya Mei Han. "Sudah, dan dia benar-benar tidak tau sopan santun," jawab Liling. "Dia itu anak kepala sekolah, karena kecantikannya, kekayaannya dan kepintarannya ia menjadi pribadi yang sombong dan tidak punya sopan santun aku sempat diganggu olehnya dulu, tapi syukurnya aku selalu diselamatkan oleh Tian Lo dan Xiao Ta, mereka yang selalu membela ku dan melindungiku dari Kat," cerita Mei Han. "Keterlaluan banget ya, for real, this is the first time I've ever met this kind of girl. Aku benar-benar tidak menyangka ada manusia seperti itu," karena Arisha memiliki keturunan bule, dan ini pertama kalinya dia tinggal di Cina yang mayoritas bahasanya menggunakan Bahasa Mandarin, jadi dia masih sering menggunakan campuran Bahasa Inggris saat mengobrol dengan orang. Untungnya Mei Han pintar Bahasa Inggris, jadi dia bisa mengerti maksud dari perkataan Arisha.

"Berhubung karena kau sudah menjadi korban dari Kat, aku ingin memperingatimu. Hati-hati Risha, Kat bukan orang yang gampang berhenti mengganggu apabila sudah benci dan tidak suka pada orang. Kalau kau sudah menjadi korbannya, dia pasti akan mengganggumu di hari-hari berikutnya, terlebih lagi kau kan sekarang dekat dengan Liling, laki-laki yang menurut dia sangat tampan, aku yakin dia pasti akan iri dan benci padamu," Arisha mengangguk. "Aku sendiri tidak paham dengan isi pikiran perempuan itu. Lagian siapa juga yang ingin mengidolakan dan berada di dekat perempuan yang tidak punya sopan santun seperti dia," Liling melipat tangan nya dan menutup matanya. "Tentu saja aku juga tidak akan mengizinkan Liling untuk berada di dekat orang yang suka menganggu orang lain," mendengar suara itu Liling langsung membuka mata nya, itu suara yang sangat ia kenali, suara yang amat ia rindukan.

Dengan cepat Liling langsung melihat ke arah belakang karena suara itu berasal dari belakang Liling, dan benar saja sudah ada seekor naga kecil berwarna biru tua berdiri tidak jauh dari tempat ia duduk. "Dainase?! Apa yang kau lakukan disini?" Kaget Liling. Dainase tertawa kecil, ia langsung berlari ke arah Liling. Liling menyambut Dainase dengan pelukan hangatnya. "Oh Dainase, aku sangat merindukanmu. Akhirnya kau kembali," ucap Liling. "Liling! Aku juga merindukanmu," balas Dainase. "Dainase? Kau ikut kesini juga?" Tanya Kha Fu. "Tentu saja, aku ingin ikut. Masa hanya kau saja yang bisa bertemu kembali dengan pasanganmu. Aku juga mau kau tau," jawab Dainase. Semua tertawa mendengar jawaban Dainase, tapi tidak dengan Tian Lo, dia hanya diam saja. "Kau kenapa Tian Lo?" Tanya Xiao Ta. "Aaaa ini tidak adil! Kha Fu udah bertemu dengan Mei Han, lalu Dainase bertemu dengan Ouw Yang Ling sekarang. Aku kan juga mau bertemu dengan Taliku," kesal Tian Lo. "Kau kira hanya kau saja yang ingin bertemu dengan naga kecilmu? Aku juga ingin bertemu Mulato. Bersabarlah, bisa saja Taliku menyusul Dainase dan Kha Fu untuk kesini nanti," ucap Xiao Ta sembari membetulkan kacamata nya.

"Tian Lo, maaf kalau aku menghancurkan kebahagiaanmu. Tapi Taliku akan sulit ke sini, karena diantara kami, Taliku lah yang sangat tidak percaya kalau kita bisa kembali ke dunia manusia. Dan untuk Mulato menurutku dia yang pasti akan menyusul aku dan Kha Fu, karena tadi hanya dia yang menemaniku ke meja misterius itu," Liling yang mendengar penjelasan Dainase tertawa terbahak-bahak. "Hey Ouw Yang Ling. Kenapa kau menertawakanku!" Tian Lo menunjukkan tinjunya di depan wajah Liling ia sangat kesal. "Ini benar-benar lucu, kau sangat mengharapkan Taliku bisa kesini. Eh malahan naga kecil si kacamata yang akan kesini sebentar lagi," tawa Liling. "Apa maksudmu?! Kau menyebalkan sekali Ouw Yang Ling!" Balas Tian Lo. "Haha, Kalau kau ingin dia kesini, kau kan bisa menghubungi Taliku nanti, setelah kau menghubunginya, kau tinggal suruh dia pergi ke tempat itu. Dasar payah," ledek Liling. "Ahahaha kau benar juga aku akan menghubungi Taliku sekarang," Tian Lo mengaktifkan alat naga tempurnya. Akan tetapi saat ia hendak mengaktifkan alat naga tempurnya, Dainase tiba-tiba berbicara. "Maaf Tian Lo aku lupa memberi taukan mu sesuatu" Tian Lo menatap Dainase. "Apalagi?" Ujar Tian Lo. "Taliku sedang cari makan dan aku yakin dia sudah tidur sekarang karena dunia naga tempur sudah damai dan banyak sekali makanan yang bisa kami para naga ambil dan makan, aku yakin Taliku pasti sudah selesai makan dan sedang tidur sekarang," mendengar hal itu Tian Lo langsung lemas. "Keterlaluan," semua orang tertawa melihat Tian Lo.

The Story Of 7 DragonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang