Bab 20

4 1 0
                                    

Acara prom night pun dimulai, ketujuh prajurit naga itu sedang berkumpul di salah satu meja di bagian belakang. Mereka sedang membahas perihal Dunia Naga Tempur. "Teman-teman, Professor An tadi siang memberiku kabar kalau akan banyak hal baru yang akan kita hadapi di Dunia Naga Tempur. Salah satunya, kita 6 Dewa Naga Suci harus mengejar 1 evolusi paling terakhir. Yaitu Evolusi Dewa Naga Suci," cerita A Kun. "Apa? Tapi bukankah evolusi Dewa Raja Naga Tempur Tingkat Akhir sudah merupakan evolusi paling terakhir dari naga kecil kita?" Tanya Xiao Ta. "Aku juga berpikir seperti itu sebelumnya. Tapi berdasarkan penjelasan kakekmu, musuh yang akan kita hadapi jauh lebih kuat dari Naga Hitam. Kekuatan Dewa Naga Tempur Tingkat Akhir tidak akan bisa mengalahkan musuh kita,"

Seluruh orang disana terdiam, rasa takut mulai muncul di hati mereka. Bagaimana kalau mereka gagal mengalahkan musuh mereka ini? Apa dunia naga tempur akan benar-benar hancur apabila mereka gagal? Mereka terdiam, Semua pikiran berkecamuk di benak ketujuh prajurit naga tempur itu. Hingga akhirnya Zhi Wan membuka pembicaraan. "Kalian jangan takut. Kita pasti bisa, asal kita bersama-sama. Dulu kalian sendiri bukan yang bilang, kita bisa menuntaskan musuh kita apabila kita bekerja sama dan saling percaya? Masa kalian mau menyerah sih hanya karena mendengar musuh kita jauh lebih kuat dari Naga Hitam dulu?" Tanya Zhi Wan. Benar juga, dulu disaat Zhi Wan masih menjadi anak buah Naga Hitam, Zhi Wan merasakan hal yang sama seperti yang mereka rasakan, takut tidak bisa mengalahkan Naga Hitam dan tidak bisa menyelamatkan adiknya. Perasaan itu yang membuat Zhi Wan akhirnya memilih untuk ikut perintah Naga Hitam. Keempat teman nya ini yang membuat Zhi Wan tersadar. Untuk apa takut apabila punya teman? Teman yang baik akan selalu ada disisinya, dan dengan keberadaan teman disisinya semua tantangan pasti bisa diselesaikan secara bersama sama.

"Zhi Wan benar. Kita pasti bisa menyelesaikan ini semua! Bersemangatlah teman-teman," mereka semua mengangguk, kini hati mereka sudah penuh dengan keberanian lagi. "Dari pada kita memikirkan hal itu. Bagaimana kalau kita nikmati saja pesta nya dulu? Sayang sekali apabila kita tidak menikmati pesta ini," ujar Tian Lo. "Aku mau makan Dimsum yang ada di meja depan Tian Lo, apakah aku boleh memakannya?" Tanya Taliku. "Pergi saja Taliku ambil sebanyak yang kau mau," Taliku tersenyum. "Ayaya! Taliku, kau ini, kerjaannya makan terus," ledek Mulato. "Kau juga sama saja Mulato! Jangan meledek ku," kesal Taliku. "Ayaya, tentu saja berbeda Taliku. Aku hanya makan permen, tidak seperti kau. Setiap hari selalu makan banyak makanan," balas Mulato. "Terserah kau saja Mulato aku lapar selamat tinggal!" Taliku segera melesat ke depan untuk mengambil Dimsum.

"Acara selanjutnya, Akan ada acara penampilan bakat, karena tema prom night kita adalah prince and princess maka bakat yang kalian tampilkan harus bakat yang sesuai dengan tema acara. Seperti menari dan bernyanyi, diakhir acara setelah pengumuman prince dan princess akan ada pengumuman penampilan bakat terbaik, kalian semua akan diberi waktu 1 jam untuk mempersiapkan diri. Tidak usah panjang-panjang untuk durasi penampilan kalian, cukup 3 menit saja! Bagi yang mau maju kalian boleh mendaftar ke staff yang ada di dekat panggung," Mendengar hal itu Kamaniya langsung menatap Arisha. "Kenapa kau menatapku?" Tanya Arisha. "Ayo maju Risha, kau pasti bisa menang!" Arisha membulatkan matanya. "Aku?! Tidak ah, tidak mau. Aku tidak bisa apa-apa Kamaniya," jawab Arisha. "Bohong! Kau bisa apa namanya, itu yang kemaren malam kau tunjukkan. Menari dengan lagu yang lambat dan banyak lompatan? Apa namanya aku lupa," Arisha yang tampak mengerti langsung menjawab. "Balet maksudmu?" Tanya Arisha.

"Iya! Itu," belum sempat Arisha jawab seluruh teman-temannya menatap dirinya. "Kau bisa balet? Kau serius?" Kaget Mei Han. "Aku hanya bisa sedikit," jawab Arisha. "Arisha Berenice kau berbohong lagi, kau jago!" Ucap Kamaniya. "Tunggu. Nama lengkapmu Arisha Berenice?" Tanya A Kun tiba-tiba. Arisha mengangguk. "Jadi ternyata kau, pemenang lomba Balet Nasional 2 tahun yang lalu?" Semua orang disana menatap A Kun dengan tatapan terkejut. "Apa?!Kakak tau dari mana?" Tanya Liling. A Kun mengambil Hp nya dan membuka internet untuk mengakses berita tentang Arisha. Setelah menscroll beranda internet, dia pun menekan sebuah website berita terkenal dari Amerika. Ia langsung menunjukkan berita itu kepada teman-temannya. Di berita itu tertulis Arisha Berenice Got The First Place in National Ballet Competition. Mereka menatap Arisha dengan tatapan tidak percaya. "Kau bercanda kan tadi Risha? Kau bilang hanya bisa sedikit balet, tapi kau menang dalam lomba balet tingkat nasional?! Itu bukan sedikit lagi. Itu sudah sangat-sangat jago!" Arisha menunduk malu mendengar pujian dari Mei Han. "Kau harus maju Risha. Kau harus menunjukkan keahlian mu itu. Sayang sekali kalau kemampuanmu tidak kau gunakan. Walau ini hanyalah acara untuk bersenang-senang setidaknya kau kan bisa mengasa bakatmu," nasihat Zhi Wan. "Iya benar! Kami sangat ingin melihat keahlianmu itu," tambah Dainase. "Ayolah Risha, maju ya?? Aku mohon," pinta Kamaniya. Arisha menghela nafas. "Baiklah, demi kalian deh," Arisha akhirnya pergi ke dekat panggung untuk mendaftarkan dirinya. Setelah mendaftarkan dirinya pada staff yang ada di dekat panggung, ia disuruh pergi ke ruangan kosong yang berada di sebelah Aula untuk berlatih dan mempersiapkan diri untuk penampilan.

The Story Of 7 DragonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang