Bab 5

3 1 2
                                    

Zhi Wan membuka pintu kamar Mei Han dan masuk ke dalam kamar Mei Han sembari membawa semangkuk bubur, ia berjalan menuju tempat tidur Mei Han dan duduk di pinggir tempat tidur tersebut, ia memberikan mangkuk yang ia pegang itu ke Mei Han. "Bibi bilang kau belum makan dari tadi, ini aku membawakan makanan buatmu. Ayo makan," ucap Zhi Wan lembut. Gadis berambut pink itu menggelengkan kepala. "Tidak, aku tidak nafsu makan," Mei Han mengalihkan pandangan nya ke arah jendela.

Zhi Wan menghela nafas, ia mengusap pundak sahabatnya itu. "Kau harus makan Mei Han, nanti kau tidak bisa sembuh. Sedikit saja tidak apa-apa asal kau ada makan," nasihat Zhi Wan. Tidak ada respon dari Mei Han, ia tetap tidak mengambil mangkuk yang diberikan Zhi Wan. Melihat hal itu Zhi Wan menaruh mangkuk tersebut di meja yang ada di depan tempat tidur Mei Han. Setelah itu, Zhi Wan mendekati Mei Han dan merangkul pundak gadis itu. "Aku tau semua yang kau alami ini benar-benar berat. Aku paham betul kau kesal, marah dan merasa kesepian. Tapi kau harus tau satu hal Mei Han, kau tidak sendirian. Ada aku, teman-teman yang lain dan ada Kha Fu. Setidaknya kau harus bisa bangkit untuk kami semua, jika masih terlalu sulit, bangkit demi Kha Fu. Aku ingat, sewaktu kita di dunia naga tempur dulu, Kha Fu pernah mengatakan bahwa yang membuat dia kuat itu bukan diri nya sendiri, melainkan pasangan dan sahabat kesayangannya yaitu kau. Masa iya kau ingin mengecewakan Kha Fu? Ia benar-benar kagum denganmu," air mata Mei Han yang sudah terhenti kini kembali jatuh. "Kha Fu, aku merindukan nya, sangat-sangat merindukannya," ucap Mei Han pelan. "Aku yakin dia juga pasti merindukanmu Mei Han, aku yakin kau pasti ingin sekali kembali bertemu dengan Kha Fu. Tapi kalau kau sakit bagaimana kau bisa bertemu dengan Kha Fu? Bisa-bisa Kha Fu khawatir denganmu kalau dia tau keadaanmu seperti ini, memangnya kau mau buat dia khawatir?" Mei Han menggelengkan kepalanya saat mendengar kata-kata Zhi Wan. "Ayo makan, biar kau cepat sembuh," ucap Zhi Wan. "Baiklah, aku akan makan. Terima kasih Zhi Wan," Mei Han tersenyum. Zhi Wan langsung mengambil mangkuk bubur itu dan memberikannya pada Mei Han. Gadis itu pun mulai memakan bubur itu.

Setelah bubur itu habis, Zhi Wan membawa mangkuk ke dapur. Saat ia hendak membuka pintu tiba-tiba Mei Han berteriak. "Ahh sakit sekali kepalaku.. pusing sekali hiks," mendengar hal itu Zhi Wan langsung menaruh mangkuk itu di lantai dan berlari ke arah Mei Han. "Mei Han! Kau kenapa? Hey," panik Zhi Wan. "Tidak tau, kepalaku rasanya ingin pecah," Mei Han merasa badan nya semakin lemah, dan tiba-tiba pandangan Mei Han gelap, Mei Han pingsan. Zhi Wan sangat terkejut melihat hal itu. "Hey, Mei Han bangun kau kenapa?" Zhi Wan sangat khawatir ia tidak mau terjadi apa-apa terhadap sahabatnya, ia memegang kening Mei Han dan badannya panas sekali. "Ini panas sekali astaga Mei Han," Zhi Wan memutuskan untuk membenarkan posisi tidur Mei Han, setelah posisi tidur sahabatnya sudah benar ia memutuskan untuk mengambil kompres dan minyak angin untuk menolong Mei Han.

✨️✨️✨️

Di Dunia Naga Tempur, Kha Fu masih memantau Mei Han dari benda asing yang ia temui. Kha Fu sangat terkejut saat melihat di layar itu Mei Han kesakitan dan pingsan. "Mei Han! Bangun! Kau kenapa. Mei Han!" Kha Fu berteriak panik. Dainase yang mendengar teriakan Kha Fu langsung menghampiri Kha Fu. "Ada apa?" Tanya Dainase. "Mei Han tadi seperti kesakitan dan dia pingsan, aku tidak tau dia kenapa. Aku takut dia kenapa-kenapa. Aku ingin sekali ke sana sekarang," perasaan Kha Fu sekarang sangat kacau.

BRAKK!

Dainase terkejut, melihat Kha Fu meninju tombol merah di sebelah kanan dengan kuat. "Kha Fu! Apa yang kau lakukan? Kita kan tidak tau ini benda apa kalau rusak lalu membahayakan kita bagaimana? Tenanglah sedikit," omel Dainase. "Tidak bisa! Kau tidak lihat? Pasangan ku, sahabatku keadaannya sangat buruk. Bagaimana bisa aku tenang melihat dia seperti itu? Aku ingin kesana! Kalau dengan hancurnya benda ini aku bisa ke tempat Mei Han, akan aku lakukan," Kha Fu yang tidak pernah menangis akhirnya menangis. "Iya aku tau dan paham Kha Fu, tapi kita tidak bisa kesana, retakan itu sudah tertutup setelah kita mengalahkan Naga Hitam, " ucap Dainase. Kha Fu menunduk, ia menatap kembali layar itu. "Mei Han, aku ingin sekali ke tempatmu. Aku tidak bisa tenang melihatmu seperti ini. Aku harus bagaimana? Aku harus bagaimana biar bisa pergi ke tempatmu Mei Han?" Ucap Kha Fu yang sudah sangat hancur. Dainase diam melihat sahabatnya, ia tidak tega melihat sahabatnya seperti ini.

The Story Of 7 DragonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang