Bab 18

2 1 0
                                    

Arisha menatap kosong ke depan, pikiran dan hatinya benar-benar kacau. Ini pertama kalinya dia seperti ini. Apa-apaan sih. Kenapa aku bisa cemburu gini? Aku kan tidak mau punya perasaan pada Liling. Aku dan dia sahabat, kami nantinya akan bertarung bersama di Dunia Naga Tempur. Masa iya cuma karena hal ini kerja sama dan persahabatan kami hancur? Batin Arisha. Arisha menghela nafas, tiba-tiba ia melihat seekor kucing lewat. Kucing itu berwarna putih lucu sekali. Arisha menggendong kucing itu dan menaruhnya diatas pahanya. Ia pun mengelus pelan kepala kucing itu.

Arisha begitu larut dalam pikirannya sehingga ia tidak menyadari ada seseorang yang duduk di sebelahnya. "Risha," panggil suara disebelahnya. Arisha yang mengenali suara itu langsung menghentikan kegiatannya, dan melihat ke arah sumber suara itu. "Liling? Kau sedang apa?" Tanya Arisha. "Kau sendiri sedang apa disini?" Arisha menggendong kucing itu lagi dan menaruhnya di jalan. "A..aku hanya duduk menikmati udara segar yang sejuk," jawab Arisha. "Kau bohong? Ini sudah siang tidak mungkin sejuk," Arisha mengalihkan pandangan nya dari Liling. "Sedang ada masalah?" Tanya Liling. Arisha menggeleng. "Tidak, aku tidak apa-apa," jawab Arisha. "Ya sudah kalau tidak apa-apa. Nih," Liling memberikan sebuah kotak kepada Arisha. Arisha mengambil kotak itu bingung. "Ini apa?" Tanya Arisha. "Makanan," jawab Liling singkat. Arisha sejujurnya tidak ingin menerima makanan pemberian Liling, karena Arisha takut perasaan suka nya pada Liling akan semakin besar, akan tetapi perutnya sangat lapar. Mau tidak mau akhirnya Arisha menerima pemberian dari Liling. "Terima kasih," Arisha membuka kotak itu dan memakan makanan itu. Liling masih setia menemani Arisha makan. Mereka pun mengobrol dan bercanda. Tak terasa bel tanda masuk kelas pun berbunyi, Liling dan Arisha langsung kembali ke kelas.

✨️✨️✨️

Dunia Naga tempur

Taliku sedang duduk bersandar dibawah pohon bersama Milla yang sedang sibuk memakan kembang gula kapas. Kini hanya tinggal mereka yang tersisa dari 6 naga suci yang masih berada di Dunia Naga Tempur. "Milla, aku mengkhawatirkan Kha Fu, Mulato, Qiu Bi dan Dainase," ucap Taliku. "Memangnya mereka kemana?" Tanya Milla yang masih asik memakan kembang gula kapasnya. "Kau ini ngapain aja sih Milla? Masa kau tidak tau?!" Kesal Taliku. "Milla dari kemarin hanya bermain dan memakan kembang gula kapas," jawab Milla cuek. "Kau ini. Mereka menghilang, Mulato sempat cerita sebelum ia menghilang Kha Fu dan Dainase menemukan  sebuah tempat dimana ada banyak meja ajaib gitu, dan katanya saat mereka menyentuh meja itu mereka menghilang dan muncul di dunia manusia tapi aku masih tidak bisa mempercayainya, aku takut mereka menghilang dan muncul di tempat lain yang mereka tidak kenali. Karena menurutku tidak mungkin kita bisa semudah itu kembali ke dunia manusia setelah retakan yang luas itu sudah berhasil di tutup tidak mungkin ada akses untuk kembali ke dunia manusia dengan mudah," ujar Taliku. "Mereka ke dunia manusia?! Milla juga mau, ayo temani Milla kesana Taliku! Milla mau ketemu Zhi Wan, Milla kangen Zhi Wan," paksa Milla. Milla adalah naga kecil yang sifatnya masih sangat anak-anak diantara mereka berenam, jadi apabila Milla ingin sesuatu harus diturutin kalau tidak Milla bisa ngambek akan tetapi apabila memang keadaannya sedang genting atau sedang sibuk Milla tidak akan marah. Milla memang anak-anak tapi dia tidak memiliki sifat yang egois.

Taliku menghela nafas, dia tidak mau mengambil risiko. Dia tidak mau kehilangan Milla. Tempat itu belum menjamin bisa membawa mereka kembali ke dunia manusia. Kha Fu, Mulato, Qiu Bi dan Dainase memang  menghilang tapi belum tentu mereka menghilang ke dunia manusia. Namun karena melihat Milla yang sepertinya sangat rindu Zhi Wan, Taliku jadi tidak tega. Ia sejujurnya juga sangat ingin ke dunia manusia untuk bertemu dengan Tian Lo lagi. Akhirnya Taliku memutuskan untuk menemani Milla kesana. Mulato sempat memberi taunya tentang lokasi meja-meja itu dan Taliku masih ingat jalannya. Mereka pun berjalan menuju lokasi meja-meja tersebut.

The Story Of 7 DragonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang