"Nana bangun sayang, katanya mau ikut Daddy pemotretan" ujar Jeno membangunkan sang anak.
Mereka memang tidak tidur sekamar, jadi Jeno saat bangun segera menuju kamar Nana untuk membangunkannya.
Mata Jeno kini teralihkan pada paha mulus Nana yang terekspos karna celana piyama selututnya itu tersingkap dan menampakkan kaki jenjangnya.
Jeno berdecak melihat itu.
"Nana ayo bangun! Daddy tinggal kamu sendiri di rumah ya!" Ancam Jeno.
Nana menggeliat dan membuka matanya.
Lalu ia menggeleng.
"Gak mauuuu nanti Nana di datangi hantu Mommy" ujarnya.
Jeno mendengus.
"Ya sudah makanya cepat, kita sarapan dulu. Habis itu mandi dan pergi" ujar Jeno.
Nana mengangguk dan mendudukkan dirinya.
"Nanti Daddy beliin kamu vitamin" ujar Jeno.
"Vitamin apa Daddy?" Tanya Nana sembari mengulurkan kedua tangannya pada Jeno.
Jeno yang paham pun membelakangi Nana, sehingga Nana dengan mudah menempel di belakangnya.
Jeno kemudian berdiri dan membawa Nana yang ia gendong di belakangnya itu untuk keluar kamar.
"Vitamin biar tubuh kamu berisi, kamu ini kekurusan cuma tulang sama kulit" jawab Jeno sembari menuruni anak tangga.
Nana mengangguk paham.
"Nana mau yang rasa coklat ya Daddy" pinta Nana.
Jeno mengerenyitkan dahinya.
"Iya nanti kalau ada, kalau gak ada jangan cerewet ya, Daddy gak suka" ujar Jeno.
"Iya Daddy" balas Nana.
Hingga kini mereka sampai di dapur, Jeno mendudukkan Nana di kursi meja makan.
"Mau sarapan roti atau makan nasi?" Tanya Jeno.
"Roti aja deh, tapi nanti kita makan di luar ya Dad" pinta Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Baby
FanfictionMenceritakan kehidupan seorang remaja yang tidak merasakan kasih sayang sedari kecil dari kedua orang tuanya. Ia lahir dari keluarga yang broken home dan harus menjadi bantaian dari setiap hal yang yang bahkan tidak ia ketahui. Kehidupannya lebih ba...