11. Daddy's Baby

4.6K 339 28
                                    

Jeno kini hanya bisa pura-pura sibuk dengan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno kini hanya bisa pura-pura sibuk dengan ponselnya.

Padahal telinganya mendengar setiap percakapan yang terjadi di antara Nana dan pacarnya itu.

Ya, Mark datang menjenguk Nana setelah Jeno meminta Mark untuk membuatkan surat izin untuk Nana.

Jeno tidak punya pilihan lain, ia tidak bisa meninggalkan Nana sendirian di rumah sakit.

Ia juga tau kalau Nana tidak punya teman dekat selain Mark.

Jadi dengan berat hati Jeno menghubungi Mark menggunakan ponsel Nana.

"Kamu kenapa sih Na kok kayak gak seneng kakak jenguk, dari tadi wajahnya kayak gelisah dan kamu pun tidak merespon ucapan kakak seperti biasanya" ujar Mark.

Nana menggeleng pelan.

"Maaf kak, tapi kepala Nana pusing kalau banyak bicara" balas Nana berbohong.

Padahal dia sedari tadi melirik ke arah Daddy-nya yang sedang fokus pada ponselnya itu.

Nana takut Daddy-nya marah lagi, karna Nana sadar, semua yang terjadi adalah karna ulahnya termasuk dia yang berani berpacaran.

Mark mangangguk paham.

"Lain kali jangan nakal ya, turun tangga pelan-pelan jangan lari-larian, kan jadi jatuh. Liat kepalanya sampai di perban kayak gini." Peringat Mark.

Karna Nana mengatakan kalau semua ini adalah karna ia terjatuh dari anak tangga, bukan mengatakan kejadian yang sebenarnya.

"Iya kak" jawab Nana seadanya.

"Ya sudah kalau begitu, kamu istirahat aja, kakak mau pulang dulu ya, soalnya ada keperluan" ujar Mark.

Tanpa mencegah, Nana mengangguk mengiyakan.

Mark menghela nafas lalu berdiri dari duduknya dan menghadap ke arah Jeno alias Daddy-nya Nana.

"Om, saya pamit dulu ya, soalnya ada keperluan" pamit Mark.

Jeno mengalihkan pandangannya dari ponselnya dan menatap Mark.

Lalu Jeno mengangguk.

"Ya, kalau ada waktu datang lagi jenguk Nana. Kemungkinan Nana 2 hari lagi di rumah sakit" ujar Jeno.

Mark tersenyum dan mengangguk.

"Baik Om" balas Mark.

Setelah itu Mark berlaku keluar dari ruangan tersebut.

"Daddy" panggil Nana yang membuat Jeno menoleh.

"Apa? Ada yang sakit?" Tanya Jeno khawatir sembari berjalan mendekati sang anak.

Nana menggeleng.

"Dad, bagaimana cara memutuskan hubungan?" Tanya Nana.

Alis Jeno terangkat mendengar itu, lalu ia mendudukkan dirinya di kursi yang ada di dekat Brankar Nana itu.

Daddy's BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang