18. Daddy's Baby

3.6K 293 35
                                    

Saat pulang sekolah, dengan Nana yang berada di dalam mobil jemputan sopirnya, Nana melihat Mark pulang bersama Haechan menggunakan sepeda motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat pulang sekolah, dengan Nana yang berada di dalam mobil jemputan sopirnya, Nana melihat Mark pulang bersama Haechan menggunakan sepeda motornya.

Mark terlihat pelan mengendarai motornya, mereka juga terlihat asik bercerita dan tertawa bersama.

Nana yang melintasi mereka itu hanya bisa menghela nafas.

Mungkin memang seperti itu yang di maksud Mark.

"Pak, kita ke kantor Daddy ya" ujar Nana pada sopirnya.

"Baik Tuan" balas sang sopir.

Mobil tersebut pun melaju mengarah ke arah kantor Jeno.

Sesampainya di sana, Nana langsung keluar mobil dan masuk ke dalam kantor Daddy-nya.

Ceklek.

Pintu Nana buka pintu sedikit kasar dan tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Jeno yang tengah berkutat dengan pekerjaannya itu tersentak kaget dan menoleh ke arah pintu.

Saat melihat siapa pelaku nya, Jeno hanya bisa mendengus.

Belum lagi Nana yang nyelonong masuk dan membaringkan tubuhnya di sofa tamu yang ada di ruang kerja Jeno itu.

"Kenapa sayang? Kok wajahnya cemberut gitu?" Tanya Jeno pada Nana.

"Daddy gak boleh lagi dekat-dekat dengan siapapun ya! Apalagi sampai cium-cium! Nanti bibir Daddy Nana potong!" Ujar Nana kesal dengan wajah cemberutnya.

Jeno mengerutkan keningnya.

"Kenapa Daddy harus?" Tanya Jeno.

"Nana sudah putus dengan Kak Mark! Dan itu gara-gara Daddy! Jadi Daddy harus menerima hukuman yang sama dengan Nana!" Jawab Nana.

"Putus? Bagus itu sayang, tapi kenapa gara-gara Daddy coba?" Tanya Jeno sembari berdiri dan melangkahkan kakinya menghampiri Nana.

"Iyalah karna Daddy! Kan Daddy gak bolehin Nana kesana dan kesini sama Kak Mark, Daddy juga larang Nana banyak hal yang berhubungan dengan Kak Mark! Kak Mark muak dan cari pacar lagi jadinya" Jawab Nana.

Jeno mendudukkan dirinya dan meremas dada Nana dari samping.

Itu membuat Nana meringis.

"Wajar kalau Daddy melakukan itu karna kamu anak Daddy sayang, dan perihal urusannya selingkuh itu, apapun alasannya, selingkuh itu bukan pilihan, dia tetap salah. Semisal dia benar cinta ya bagaiman kamu dia pasti menerima" balas Jeno.

"Tapi ini semua gara-gara Daddy! Daddy juga gak boleh deka-dekat dengan siapapun!" Ujar Nana.

Jeno mengangguk.

"Daddy gak masalah sayang, Daddy juga cuma buat happy-happy di luar sana. Daddy akan menurut asal kamu jangan lagi pacaran dengan siapapun!" Ujar Jeno.

"Iya enggak Dad, Ahhh Daddy, nenen Nana jangan di remas remas Ah!" Kesal Nana.

Daddy's BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang