"Udah pulang sayang pacarmu itu dari puncak?" Tanya Jeno saat mereka kini sedang sarapan.
Jeno sudah siap dengan setelan kantornya dan Nana juga sudah siap dengan seragam sekolahnya.
"Mungkin udah Dad" Jawab Nana.
Jeno mengerutkan keningnya menatap Nana.
"Memangnya dia gak ngasih kabar? Kalian gak chattan?" Tanya Jeno.
Nana menggeleng.
"Selama Kak Mark di sana dia gak ada chat Nana Dad, tapi sebelum itu Kak Mark bilang kalau sinyal di sana itu susah, jadi dia gak bisa berkirim pesan sama Nana" Jelas Nana.
"Puncak mana sih sayang? Setau Daddy puncak-puncak sekitaran sini itu ada sinyal kok, atau dia pergi ke luar kota?" Tanya Jeno.
"Gak kok Dad, puncak dekat sini, itu loh yang di dekat pantai" ujar Jawab Nana.
"Oh Daddy dulu pernah ke sana, ada sinyal juga, bohong kali pacar kamu itu sayang" ujar Jeno.
Nana mengerucutkan bibirnya mendengar tuduhan Daddy-nya.
"Bisa jadi karna ponselnya lowbat juga Daddy" ujar Nana.
Jeno mengangguk.
"Iya bisa jadi juga, tapi kan ada power bank sekarang sayang, bukan alasan kalau misal kamu prioritas dia, kalau dia gak punya kan bisa pinjem atau beli. Dan juga alasan pertamanya itu gak ada sinyal kan?" Tanya jeno.
Nana terdiam mendengar tak menjawab.
Jeno menghela nafas.
"Dah cepat habiskan makanannya dan berangkat, hari ini upacara bendera kan?" Tanya Jeno lagi.
"Iya Dad" Jawab Nana sembari mengangguk dan melanjutkan sarapannya.
Hening.
Hanya sesekali terdengar suara denting sendok yang beradu dengan piring, hingga keduanya selesai sarapan.
Kini keduanya beriringan menuju keluar rumah.
"Nana berangkat sekolah dulu ya Daddy, semangat kerjanya" ujar Nana sembari berjinjit.
Cup.
Cup.
Pipi kanan dan kiri Daddy-nya ia kecup.
Jeno tersenyum dan mengusap surai Nana yang sudah rapih itu.
"Iya sayang, yang rajin ya belajarnya, jangan memikirkan hal hal yang membuang waktu ya sayang" ujar Jeno.
Nana mengangguk.
"Baik Daddy" balas Nana.
Setelah itu Nana masuk ke dalam mobil dengan sopir yang sudah menunggu di dalam mobil tersebut.
Nana mendadahkan tangannya dari balik kaca mobil yang terbuka kepada Jeno.
Jeno tersenyum dan ikut mendadahkan tangannya pada Nana hingga mobil tersebut menjauh meninggalkan pekarangan rumah mewah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Baby
FanfictionMenceritakan kehidupan seorang remaja yang tidak merasakan kasih sayang sedari kecil dari kedua orang tuanya. Ia lahir dari keluarga yang broken home dan harus menjadi bantaian dari setiap hal yang yang bahkan tidak ia ketahui. Kehidupannya lebih ba...