22. Daddy's Babby

3.7K 309 35
                                    

"Daddy, kenapa Daddy mendiamkan Nana? Apa Daddy sariawan?" Tanya Nana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daddy, kenapa Daddy mendiamkan Nana? Apa Daddy sariawan?" Tanya Nana.

Jeno yang kini bersantai di balkon kamarnya sembari di temani rokok dan teh hangatnya itu hanya menjeling ke arah Nana.

Ayah Nana sudah pulang sore tadi, lebih tepatnya Jeno suruh pulang karna Ayah Nana tadinya ingin menginap namun Jeno tidak memberikannya izin untuk menginap di rumahnya.

Yang pasti Ayah Nana belum kembali ke China, entah itu sekarang dia menginap ke hotel atau asrama putri Jeno tak mau tau.

"Daddy juga menghisap benda apa ini? Anjay keluar asap!" Kagum Nana sembari menyentuh rokok Jeno.

"Ck! Ngapain sih Na ganggu Daddy aja! Tidur sana gih! Besok mau sekolah, capek juga pasti habis seharian main sama Ayahmu sampai melupakan Daddy!" Ketus Jeno.

Nana menggeleng.

"Nana gak capek Daddy.. kan hanya main. Nana juga gak melupakan Daddy, hanya saja membagi waktu sama Ayah, Nana kangen loh sama Ayah, Daddy ngerti dong masa gak ngerti" ujar Nana sembari menumpukan dagu nya di pundak Jeno.

Jeno mendengus dan memutuskan mengabaikan Nana.

"Ck!! Na kamu ngapain sih!!" Kesal Jeno saat Nana meniup telinganya.

Nana terkekeh.

"Makanya jangan diemin Nana Daddy!" Ujar Nana.

Jeno menghela nafas dan menatap ke arah Nana.

"Nah sekarang kalau udah gak Daddy cuekin kamu mau apa?" Tanya Jeno.

"Pangku Nana! Peluk Nana!" Ujar Nana sembari naik ke atas pangkuan Jeno dengan berutal.

Jeno menaikkan tangannya yang terdapat rokok itu agar tak mengenai Nana.

"Sudah?" Tanya Jeno.

Nana mengangguk sembari menarik sebelah tangan Jeno untuk memeluk tubuhnya.

Jeno mendengus dan menghisap rokoknya, setelah itu tangannya itu ikut memeluk tubuh Nana.

Saat asik melamun Jeno tak sadar kalau Nana menghisap rokoknya.

Uhukk uhukk!

Jeno tersadar dan memalingkan wajah Nana ke arahnya secara paksa.

Nana masih terbatuk dengan matanya yang memerah serta asap yang keluar dari mulutnya.

Jeno reflek melihat pangkal rokoknya yang basah oleh liur seseorang.

Lalu ia kembali menoleh ke arah Nana yang matanya memerah menatapnya itu.

"Kamu merokok?" Tanya Jeno.

"Isep itu" jawab Nana sembari menunjuk rokok Jeno.

Jeno menoyor kepala Nana geram.

"Kamu gak boleh merokok!" Peringat Jeno.

"Daddy boleh, Nana juga boleh!" Ngeyel Nana.

"Oh gitu.. kalau Daddy sedih?" Tanya Jeno.

Daddy's BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang