prolog

627 7 3
                                    

Jefri mendesah  panjang merasa males untuk bangun , ia menarik kembali selimut yang menutupi tubuhnya. 

Berlia menyibak tirai di jendela kamar tidur. Cahaya mentari bersinar menerobos masuk kedalam kamar.
" Han, sudah jam 08.00 pagi lho" kata Berlia memberitahu. " jangan sanpai papamu marah lagi"

Jefri, mau tak mau harus bangun , mengingat papanya akan murka kalau sampai ia datang telat lagi.

Berlia menghampiri tubuh suaminya memeluknya mesra dan hangat  gadis itu menciun pipi suaminya lembut. Ditangannya nampan berisi secangkir kopi dan beberapa keping biskuit untuk mengajal perut suaminya sebelum  berangkat ke toko papanya.

Jefri membalasnya dengan mengelus perut isterinya.

Jefri belum lama ini mejalani pernikahan dengan kekasihnya Berlia.
Nikah karena kecelakaan. Tahukan maksud kalimat itu, ya, nikah karena hamil duluan. Berlia sudah berisi hampir tiga bulan, jadi sebelum perut semakin kelihatan besar  maka dikawinkan lah mereka secepatnya.

Belia bukan tipe gadis idaman di hati Jefri. Tapi gadis itu terlalu agresif dan terkesan murahan. Hubungan mereka terjadi karena, pertemanan kedua orang tuanya. Dan soal kehamilan gadis itu , sepertinya jebakan agar ia dinikahi Jefri.

Semua berlangsung secara medadak .  Tidak yang khusus untuk Persiapan nikah, apalagi yang istimewa dan wah. Itu karena tidak ada rencana dan  semua dilakukan secara buru- buru dan cepat.

Semua sudah terjadi tidak ada yang perlu disesali, begitulah menurut papanya. Jefri.

Sementara dari pihak keluarga Berlia , semua urusan pernikahan. diserahkan  sepenuhnya pada pihak  lelaki. 

Setelah mandi dan mengunyah beberapa keping biskuit ,Jefri bergegas pergi.
Dengan mengedarai mobil mazda grand familia keluaran tahun 1980. Ia menuju daerah limpung  dimana papanya Jefri membangun bisnis Toko material yang menjual bahan  bagunan. Toko bangunan milik keluarga Jefri  terletak disamping pasar,   sebuah toko yang besar dan komplit.

Jefri anak tunggal,  jadi ia adalah calon pewaris toko material tersebut.
Ia membantu mengelola bisnis papanya.

Ia termasuk anak badung. Ia tak selesai kuliah keburu menikah.

Dari dulu, Jefri terkenal play boy  Sewaktu SMA. Apa lagi sewaktu kuliah, sudah banyak perempuan korban rayuan mautnya.
 
Sebetulnya jefri bisa saja mencampakkan Berlia seperti gadis- gadis yang pernah ia pacari  dan tiduri, namun untuk kasus Berlia beda. Gadis itu anak sahabat papanya. Teman setongkrongan papa jadi ia tak bisa berkutit  lagi,  sewaktu tahu kalau gadis itu hamil karena gaya pacaran  mereka yang terlalu bebas
Tololnya ia tak memakai pelindung saat bercinta  dengan gadis itu. Tak pakai pengaman apapun.

Jefri merasa bodoh, bagaimana ia bisa terjebak dalam pernikahan yang menurutnya rumit. Harus  komitmen dengan pasangan.
Mengingat dirinya dulu dari zaman SMA  sudah mengenal sex bebas. Hura- hura, cinta satu malam.

Tambah saat kuliah di yogya. Ia hidup urakan dan liar dengan uang papanya. Ia bisa tiap hari bersenang- senang. Clubing tiap malam, dan hidup semaunya.

Jefri mencoba mengingat kembali, kapan terakhir kalinya ia menangis.  Seumur hidupnya ia tak pernah satu kalipun menangis. Dan beruntungnya ia memiliki kedua orang tua. Boleh dibilang tak pernah mengekang dan melarang untuk melakukan apa kemauan dan keinginanya.

Jefri tumbuh menjadi anak manja yang selalu mengandalkan uang dan harta papa dan mamanya.

Dengan hidup berkecukup dari lahir, ia tak perlu memikirkan beban hidup. Semua ada yang tanggung.

Ia ingat dulu sewaktu Smp. Karena NEM nya kecil , orang tuanya  mengunakan kekuatan uang untuk bisa masuk ke  sekolah Fav didaerah gringsing ,

Jefri  sewaktu sekolah di smp, menyukai seorang gadis sekelas . Bernama Atika. Seorang gadis berkulit cokelat manis berambut panjang sebahu. Dia cinta monyet buat Jefri. Cinta pertama buat Jefri. Atika tinggal didesa surodida. Sebuah desa di pinggir alas roban. Kalau dari gringsing sesudah alas raban.
Jefri belum pernah  tahu desa surodadi itu dimana. Padahal tiap hari ,sewaktu  sekolah smp setiap hari melewati alas

  Rumah  Jefri ada didaerah sekitaran limpung. Tapi tidak tahu kenapa ia memilih sekolah di gringsing yang jaraknya boleh dibilang lumayan jauh sekitar lima kilometer dari jarak rumahnya.
Mungkin karena sekolah Smp itu sekolah Fav dan banyak siswa yang berlomba- lomba untuk bisa masuk ke sekolah tersebut, meskipun harus lewat belakang jalur masuknya.

Begitu masuk Sma, orang tua Jefri tidak memperbolehkan dirinya sekolah jauh- jauh. Ia memilih masuk Sma didaerah subah Batang yang letaknya tidak begitu jauh dari rumahnya.
Sewaktu Sma, ia termasuk populer disekolah. Walaupun otaknya pas-.pasan tidak pintar, malah cenderung bodoh, tapi wajah dan bodi untuk ukuran anak Sma , Dia keren, dan tanpan juga kaya.
Dengan uang dikantong ia bisa melakukan apa saja, bahkan memilih gadis yang mau dikencani dan pacari.

Gadis-gadis itu berlomba-.lomba agar bisa menjadi kekasih Jefri. Karena Jefri  bukan tipikal , anak yang pelit. Tapi dirinya  akan sangat royal kalau sudah menyukai seorang gadis disekolahnya. Tak segan- segan memberikan hadiah- hadiah mewah kalau untuk ukuran anak Sma.

Jaman ia Sma, ia sudah dapat kendaraan tongkrongan motor sport keluar baru ,membuat gadis- gadis makin bertekuk- lutut dihadapannya. Bahkan ada yang merelakan kesucian di ambil oleh banjingan tengik macam Jefri. Tak ada rasa dosa dan penyesalan  dari hati Jefri namun ia bangga sebagai lelaki.

Tak jauh berbeda jaman ia masuk kebperguruan tinggi. Jauh dari orang tua membuatnya bebas berlaku sesuka- hati. Tiap hari  yang ada hanya bersenang- senang dengan uang kiriman orang tuanya.

Jefri tipe lelaki yang gampang merasa bosan . Ia akan dengan mudahnya mencapakan gadis yang dipacarinya dan mencari gadis cantik lainnya.

Sampai seorang gadis merubah hidupnya...

   ALAS ROBAN 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang