Bab 15

138 4 0
                                    

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa penyebab kematian ibunda Jefri murni kecelakaan. Tertimpa lampu kristal gantung diruang tamu. Menurut penyelidikan mereka lampu gantung keberatan dan tak mampu menompang berat  sehingga membuat lampu merosot menarik kabelnya ke bawah.

Jefri mencoba berpikiran  logis bahwa  kematian mamanya seperti apa yang di katakan pihak kepolisian.

Tapi bagaimana bisa lampu itu,  bisa meloncat jauh ke arah mamanya. Kalau pun akan jatuh itu lampu mestinya jatuh menimpa ke atas meja tamu. Bukan meloncat sekitar lima meter dari letak lampu terpasang dilangit- langit. Semua membingungkan  dan menakutkan.

Jefri mengihklaskan kepergian mamanya yang secara mendadak dan tragis. Dimana kematian mamanya secara tak wajar mengingat otak mamanya berceceran dilantai .

Jefri yakin se yakin- yakinnya kalau penyebab kematian mamanya adalah arwah Atika. Atika hendak menutut balas pada keluarganya.

Jefri  terus menangis, meraung- raung.  Sepanjang prosesi pemakam an mama tercinta. Ia tak menyangka kalau harus kehilangan orang  yang paling dicintainya.  secara mendadak. Tanpa ada firasat apapun.

Jefri bersimpuh di kaki papanya menangis  terisak. Ia menumpahkan segala kesedihan dan ketakutan batinnya. Ia berpikir bahwa mungkin selanjutnya adalah nyawanya. Bukankah Atika mengincar dirinya karena dosa di masa lalu.

Jefri membuat pengakuan dihadapan sang papa. Pengakuan tentang gadis Atika  yang telah ia hamili  dan karena rasa malu dan putus asa, gadis tersebut gantung diri
" Kematian Mama, karena aku" kata Jefri di tengah isak tangis " Atika, dia mengincar diriku"

Sugiarta nama papa Jefri, lelaki botak itu menepuk punggung  puta semata mayangnya dengan lembut mencoba menghentikan tangisnya.
" Kau tidak salah, seharusnya waktu itu papa dan mamamu tidak melakukan itu"

Jefri menghapus air mata dengan lengan baju. Ia menatap mata papanya dengan pandangan  tak mengerti. " Melakukan apa pa?"

Sugiarta menghela napas.
" Sekitar  tahun 1998, dipagi hari , dirumah kedatangan tamu,  seorang ibu dan putrinya yang bernama Atika. Ia menceritakan bahwa putrinya telah hamil karena perbuatanmu. Waktu itu kami merasa  mereka gila mengaku- aku. Papa tidak mengetahui kalau yang mereka katakan adalah bener adanya. Tapi papa dan mamamu malah mengusir mereka . Memperlakukan keduanya dengan kasar dan meredahkan Mamamu malah sempat meludahi gadis yang bernama Atika seperti yang kau bilang. Seharusnya papa...."

Mendengar penjelasan dari mulut papanya, Jefri berubah lemas tidak bertenaga. Ia jatuh terduduk dibawah kaki sang papa.  Kembali menangis.

Pantas arwah Atika mendatangi sang mama lalu balas dendam dengan membunuh.

" Kita harus melakukan sesuatu,  pa" kata Jefri dengan suara serak karena terlalu banyak menangis. Selain itu kedua matanya sembab.

" Melakukan apa?" tanya sang papa.
Membantu putranya berdiri. Ia memeluk tubuh putranya erat.

Jefri melepas pelukan sang papa. Ia menjauh.
" Kita datangi rumah keluarga Atika"

Sugiarta berdiri diam mematung . Matanya menatap dalam wajah Jefri. Tak lama kemudian lelaki  botak itu mengangguk lemah.

   ALAS ROBAN 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang