19 ; The Devil's Flower

21.9K 1K 63
                                    

⚠️warning: (17+) di sini ada unsur obsesi gak sehat, boleh diskip kalo gak suka ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️warning: (17+) di sini ada unsur obsesi gak sehat, boleh diskip kalo gak suka ya.

happy reading, cantik✨


🍷🍷🍷

“Akh! L-lepas, Karl ... sakit .... ”

“Karl!”

Energi Lumi terkuras habis, suaranya tercekik sudah putus asa melawan. Dengan napas tertahan, ia berbaring di ranjang menerima lumatan kasar Karlo di bibirnya.

Kira-kira satu jam lamanya mereka berposisi tumpang tindih, bahkan tangan Lumi diikat ke atas menggunakan dasi seragam Karlo.

Belum sempat mengganti seragam, dari sejak pulang sekolah Karlo mengurung Lumi di kamarnya. Ponsel gadis itu dia buang, sengaja agar tidak ada seorang pun menghubungi Lumi.

Andai penjara ditiadakan, maka detik ini juga Karlo membunuh orang di sekitar Lumi. Dia ingin gadis itu hanya miliknya, tidak disentuh bajingan manapun.


Dia ingin mengikat Lumi, mengekang Lumi, dan mengontrolnya seperti sekarang.

“Akhh ... Karl ... b-berhenti!”

“Diem, gue belum selesai.”

“A-aku mohon, Karl! Jangan begini! Kita saudara!”

Karlo terkekeh, tangan besarnya merayap masuk ke dalam rok Lumi.

“Saudara? Gue bahkan gak sedarah sama lo.”

“T-tapi kita— akkhh! C-cukup! Kenapa kamu ngelakuin ini semua, Karl?! Bukannya kamu benci sama aku?”

Bulu kuduk Lumi berdiri, saat jemari Karlo meremas pahanya. Cowok itu kembali meraup bibir Lumi, entah keberapa kali sampai rasanya sudah kebas. Rengekan si gadis hanya angin sepoi bagi Karlo.

Puas dengan bibir, kini wajah Karlo turun menyusuri leher Lumi. Dia mengendus di sana, lalu menggigit dan menghisap hingga tercipta ruam merah.

Lumi sedikit menggeliat namun apa daya, tangan dan kakinya terikat.

“G-geli ... berhenti, Karl. Sakit .... ”

“Wangi kue,” gumam Karlo, menyeringai. “Lo disentuh sampai mana sama si Gael, hah? Diapain lo selama kabur ke rumahnya?”

“Nggak! Gael gak berbuat macam-macam! Justru kamu yang melewati batas!” bentak Lumi muak.

“Haha, ternyata bukan cuma penampilan lo yang diubah jadi jalang, sekarang berani ngelawan gue?”

SinisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang