29 ; My Babydoll

6.4K 326 19
                                    

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

“Hai, Lumi! Temenin gue keliling sekolah, yuk!”

Tepat setelah buku terakhir Lumi dimasukkan ke dalam tas, suara cempreng milik Cherish tiba-tiba menyapanya.

Padahal bel istirahat baru berbunyi, tapi gadis sexy yang berstatus murid baru itu sudah mengajak Lumi untuk berkeliling sekolah.

Terlihat, Cherish berdiri di sisi meja Lumi dengan senyum berharap, masih menunggu jawaban Lumi agar bersedia menemaninya mengelilingi area sekolah.

Wajah Cherish tidak sesinis pagi tadi.

“Gimana? Mau nemenin gue keliling sekolah gak, nih?” tanya Cherish mengulang.

“Kenapa kamu ngajak aku? Ada ketua kelas yang bantu kamu, kok,” balas Lumi seadanya.

“Tadi udah gue ajak, tapi katanya sibuk di OSIS. Jadi gue minta ditemenin lo aja.”

“Emm ... kalo gitu wali kelas? Mau aku bantu panggilin Pak Romi?”

“Lo sebegitu gak maunya nemenin gue keliling sekolah, ya?” keluh Cherish murung, lalu menggenggam kedua tangan Lumi memohon.

“Please... lo kan tau sendiri gue baru pindah di SMA Grenada tadi pagi. Gue gak tau denah sekolah ini, masa lo gak mau bantu temen sekelas? Hari ini doang, kok.”

“Kamu ... nganggap aku teman?” tanya Lumi terenyuh.

Entah mengapa hatinya jadi lemah pada kata teman.

“Iya, dong! Kita bestian aja mulai sekarang. Masa gak mau? Tapi bantu gue keliling sekolah dulu,” pungkas Cherish histeris.

“M-mau, mau!” jawab Lumi semangat, lantas bangkit dari bangku.

Tak ada kilatan curiga dari matanya yang membentuk bulan sabit saat tersenyum itu.

“Makasih, Cherish ... makasih udah anggap aku teman. Ayo, aku temenin kamu keliling sekolah.”

“Yeyyy! Thank you, Lumi! Selain cantik, ternyata lo baik banget, ya. Gak heran kalo banyak cowok gebet lo, haha,” sanjung Cherish merangkul bahu Lumi selagi berjalan keluar kelas.

Pipi gembul Lumi merona. Kurang terbiasa dengan pujian cantik.

“Eh, tapi sebenernya gue juga cantik, sih. Sayang banget kan cewek se-aduhai semok kayak gue disia-siain? Aneh gak sih Karlo mutusin gue?” sindir Cherish.

SinisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang