26 ; You're Mine

18.7K 844 63
                                    

♪ play the song : stay - ari abdul ♪No one deserves youYou're mineOnly with you I feel aliveIf you leave me here, i'll die

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♪ play the song : stay - ari abdul ♪
No one deserves you
You're mine
Only with you I feel alive
If you leave me here, i'll die


__________

“Siapa?” Jian bertanya, sedikit terganggu oleh dering ponsel Lumi yang berbunyi tanpa henti.

“Ah, t-temen aku. Bukan apa-apa,” jawab Lumi gesit menolak panggilan. Sekaligus mematikan total ponsel. Karena sedari tadi Olenna menghubunginya.

Berhubung saat ini Lumi bersama Jian di depan ruang UGD, menunggu hasil pemeriksaan Karlo pasca pertandingan boxing, untuk sesaat Lumi enggan berinteraksi dengan Olenna.

Mengingat kejamnya cewek itu mengalahkan Karlo di ring tinju, Lumi merasa bahwa Olenna bukan anak biasa.

Benar apa kata Gael, Olenna memang petarung. Bukan sembarang gadis yang harus dijadikan teman.

Karlo yang bertahun-tahun pro di bidang martial art dan arena, nyaris mati malam ini.

Bukan hal itu yang aneh. Namun, bagaimana bisa dua orang yang dikenal Lumi saling bersitegang di atas ring tinju?

“Dok, gimana kondisinya?” tanya Jian, kala dokter pria keluar dari ruangan.

“Kondisi pasien cukup parah. Tulang rahang dan kaki retak akibat pukulan keras. Untuk sementara, pasien harus dirawat intensif. Dan mungkin tidak boleh dibiarkan berjalan.”

“Tapi dia baik-baik aja kan, Dok?”

Dokter muda itu tersenyum tipis.

“Jangan khawatir. Saya rasa bukan pertama kali pasien mengalami hal seperti ini. Jadi, tubuhnya akan pulih sendirinya karena terbiasa.”

“Hufthh, syukur. Makasih, Dok.”

“K-kalo gitu, kami boleh masuk?” pinta Lumi tersirat penuh harap. Disusul anggukan oleh sang Dokter.

“Silakan, tapi hanya tiga jam. Pasien butuh istirahat yang cukup.”

Senyum Lumi perlahan mengembang, cepat-cepat membuka pintu ruangan begitu dapat izin.

Nahas, sebelum selangkah masuk, tangan seseorang lebih dulu menariknya mundur, membuat Lumi oleng hingga menghantam dada Jian.

“Gue dulu, sialan!”

Seorang gadis. Berambut merah gelap, mengenakan crop top dan skirt selutut dengan riasan mencolok.

Jian yang melihatnya, berdecak jengkel. Lagi-lagi parasit itu berbuat ulah.

SinisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang