⋆.˚✮✧◝(🐶_🐰_🐶)◜✧✮˚.⋆Sebuah mobil berwarna hitam mengkilap, berhenti di tepat di halaman yang digunakan untuk memarkirkan kendaraan para siswa siswi di sekolah. Mobil hitam itu cukup menyita perhatian para murid di sana karena terbilang mahal untuk seukuran anak sekolahan.
Hingga saat tiga pintu di mobil itu terbuka secara bersamaan, orang-orang disana seakan tersihir oleh tiga laki-laki dengan tubuh tegap dan tatapan seolah menghipnotis mereka agar tunduk pada tiga orang tersebut.
Kaisar.
Aizar.
Nael.
Ketiganya kini berjalan bersamaan melewati ramainya penghuni sekolah yang membeku di tempatnya. Kaisar dan Aizar saling melirik ketika melihat semua orang hanya diam mematung mengamati mereka, ini tidak seperti biasanya.
Bukankah pemandangan keduanya yang turun dari mobil mahal itu sudah biasa?
Tapi kenapa semua terdiam seolah takjub dengan apa yang mereka lihat?
Atau mungkin karena Nael? -pikir mereka berdua
"Ruang kepala sekolah dimana?" Tanya Nael membuat langkah mereka terhenti.
Keduanya berjalan lebih dulu, mendahului Nael. Nael yang pertanyaan tak dijawab langsung mengerutkan keningnya kesal. Dua kulkas kembar' itu benar-benar minim bicara.
Padahal Nael sudah ber-effort membuka mulutnya dan mengeluarkan suara walaupun tenggorokannya sakit karena ulah Kaisar tadi pagi. Ya, Kaisar. Tadi pagi Nael berakhir memberikan blowjob untuk Kaisar karena tak rela tubuhnya dijamah begitu saja oleh berandalan itu.
Walaupun sudah. Tapi kan hanya sedikit.
_________☆_________
Ketiga remaja laki-laki tadi, kini sudah berada di ruangan kepala sekolah, dengan Nael yang duduk seraya mengisi formulir pendaftaran dan si kembar yang duduk di sofa sambil melipat tangan di depan dada.
"Kamu--"
Si kembar langsung menoleh ke arah kepala sekolah saat mendengar suara pria parubaya itu hendak berbicara namun ditahan oleh Nael yang duduk di hadapannya. Pria tua itu tampak menelan ludah saat Nael tersenyum dan berdiri dari tempatnya.
"Tolong jaga formulir ini dengan baik ya pak" Nael tersenyum penuh arti ke arah pria itu.
Sang kepala sekolah disana sontak saja ikut berdiri lalu menjabat tangan Nael seraya tertawa kecil merespon remaja tersebut.
"Tentu Nael, jangan khawatir" Balasnya dengan senyuman cerah.
Nael menghampiri Kaisar dan Aizar, mengajak mereka untuk menuju kelas karena bel pelajaran pertama sudah berbunyi. Mereka berjalan berdampingan dengan Nael yang berada di antara dua anak kembar itu.
"Maksud lo tadi apa?" Tanya Kaisar.
Nael menoleh dengan alis yang mengkerut.
"Hah? Kapan?"
Kaisar merotasikan matanya mendengar respon Nael.
"Tadi waktu ngomong ke kepala sekolah"
"Aaa...ya emangnya lo mau identitas lo diumbar gitu aja terus di kasi kesana sini seenaknya, dipake buat ini itu tanpa sepengetahuan lo sendiri?"
"Ya engga, tapi lo aneh aja gitu"
"Lo lebih aneh!" Dengus Nael yang kesal.
Kaisar hanya memasang wajah bingung saat Nael tiba-tiba saja merajuk. Nael merangkul lengan Aizar lalu menariknya pergi meninggalkan Kaisar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everyday With Twins
FanfictionBagaimana rasanya mengurus dua anak SMA yang badannya bongsor? Tanya aja sama Nael.