Lama yaa...
Ehehehe
Maaf ya, lagi ada konflik keluarga, lumayan berat sih, tapi sekarang udah mereda sedikit.Cape juga ngerjain tugas yang sempet ke-tunda karena sakit beberapa hari yang lalu dan besok mau ikut ujian susulan...
Semangattinnnn donggg😓😓😓
Info yang punya temen jomblo
EheheheMaaf kalo ada typo
Happy reading 💗 💗
⋆.˚✮✧◝(🐶_🐰_🐶)◜✧✮˚.⋆
Dharrr!
"NAEL!!"
Bruk
Lagi, Nael jatuh untuk kedua kalinya. Dan bersyukur pula untuk kesekian kalinya karena yang tertembak adalah kakinya. Sakit memang, tapi setidaknya ia Masib hidup untuk sekarang. Dahinya mengernyit merasakan sakit di kaki kirinya. Joseph pula malah tertawa puas melihatnya, membuat Nael geram sendiri.
Dugh!
Joseph dengan mudahnya menendang Nael yang masih terduduk di lantai beberapa kali.
"Kaki mu Joseph Arcostha Dewangga!" Kaisar mengeram kesal melihat Nael terus menerus ditendang oleh kakek tua itu. Joseph yang mendengar ucapan Kaisar, bukannya berhenti ia malah semakin senang melihat cucu nya kesal.
"Lihat, wajah mereka lucu saat marah" Joseph terkekeh senang.
Kaisar terus menggerakkan tubuhnya agar lepas dari ikatan, begitu juga Aizar. Wajah keduanya sudah merah padam melihat Nael terus diperlakukan dengan kasar. Urat-urat di leher dan lengan mereka mulai bermunculan menandakan keduanya sedang mengerahkan seluruh tenaganya untuk lepas dari ikatan tersebut.
Joseph berhenti setelah melihat Nael terbaring lemas di lantai. Ia kemudian berjalan mendekati si kembar dan menatap mereka dengan senyuman menyebalkan miliknya.
"Sekarang kalian tidak punya pilihan lain, selain secara suka rela meneruskan semua usaha dan bisnis milik keluarga Dewangga"
"Dalam mimpi mu" ucap Aizar.
"Tentu! Itu memang mimpi ku, mimpi yang akan menjadi nyata" Joseph lagi-lagi tertawa.
"Bawa kemari kertas itu" anak buah Joseph yang masih sanggup berdiri, berjalan mengambil sebuah kertas dan tinta yang kemudian ia berikan pada Joseph.
"Tinggal tempel jari kalian...dan selesai, lepas ikatannya"
Ikatan si kembar akhirnya dilepas, saat keduanya bergerak bersama hendak menghajar Joseph, sebuah senjata api malah menembakkan peluru nya ke udara. Si kembar langsung terdiam mendengarnya.
"Maju saja kalau memang nyawa anak ini tidak berarti untuk kalian"
Kaisar dan Aizar diam, saling menatap satu sama lain. Mereka tak ingin menjadi boneka keluarga Dewangga namun nyawa Nael juga tak kalah penting untuk mereka. Joseph tersenyum menatap si kembar yang tampak bimbang dan bingung walau diantara kebimbangan itu terlihat sekali kemarahan yang memuncak.
"Ayo, hanya perlu tempel kan jari kalian"
Joseph mengulum senyum puas begitu melihat si kembar maju secara perlahan. Tampaknya Nael sudah begitu dekat dengan keduanya hingga si kembar merelakan hidup mereka untuk menjadi boneka yang menuruti semua perintah keluarga Dewangga, keluarga yang gila harta, tahta, pengakuan, dan kehormatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everyday With Twins
Hayran KurguBagaimana rasanya mengurus dua anak SMA yang badannya bongsor? Tanya aja sama Nael.