⋆˚࿔ Twenty one 𝜗𝜚˚⋆

1.4K 98 14
                                    

⋆.˚✮✧⁠◝⁠(🐶_🐰_🐶)⁠◜⁠✧✮˚.⋆

Ditengah ramainya sekolahan dengan puluhan siswa siswi yang menuntut ilmu disana, dua orang siswa lain malah tengah sibuk bercumbu panas di dalam toilet sekolah tersebut. Nael dan Kaisar, niat awal ingin mengetahui penyebab Kaisar diam, Nael justru malah berakhir di atas pangkuan Kaisar yang duduk di atas closet.

Pangutan keduanya terputus, menyisakan benang saliva dari mulut keduanya. Mereka bertatapan sesaat sampai Nael memejamkan matanya seraya mengeluarkan lenguhan lirih karena Kaisar meremas pantatnya.

Beberapa detik berikutnya Nael tetap memejamkan matanya menikmati tangan besar Kaisar yang sudah menelusup masuk ke dalam bajunya dan terus memainkan titik sensitifnya.

"Nael" panggil Kaisar dengan suara rendah hingga membuat libido Nael meningkat.

"Uhm?"

"Mau ya?" Nael paham betul apa maksud pertanyaan itu. Terlebih lagi tatapan Kaisar yang menyiratkan bahwa dirinya tengah menahan sesuatu sekarang.

Nael tidak bisa menolak sebab dirinya juga sudah tidak tahan lagi, dan setelah mengingat ucapan seseorang waktu itu, ia jadi lebih yakin untuk menyerahkan tubuhnya pada kesayangan ibunya tersebut.

Nael akhirnya mengangguk sebelum keduanya kembali bercumbu panas di dalam kamar mandi itu hingga terdengar suara kecipak basah dari mereka. Sementara Nael menikmati cumbuan panas dari Kaisar, remaja yang memangku Nael itu sekarang bergerak menurunkan celana Nael, serta membuka beberapa kancing atas bajunya.

Cup!

Pangutan keduanya terlepas, Kaisar menatap Nael yang matanya sudah berkaca-kaca dengan tatapan sayu. Tangannya terangkat untuk mengusap lembut wajahnya.

"Pelan-pelan ya" Lirih Nael yang kemudian diangguki oleh Kaisar seraya tersenyum tipis.

Seakan tak peduli dengan lingkungan sekitar mereka saat ini. Kaisar dan Nael terus merangsang titik sensitif satu sama lain diiringi dengan lenguhan serta desahan lirih. Mereka tak peduli tentang dimana mereka berada, yang penting mereka sudah berusaha menahan suara masing-masing agar ketika ada orang masuk, keduanya tidak kelabakan.

Setelah hampir tiga puluh menit mereka disana, tiba saatnya Kaisar memasuki Nael. Remaja itu tentu tampak gugup karena ini pertama kalinya ia melakukan hubungan intim dengan seseorang, terlebih lagi sesama laki-laki. Tapi Kaisar benar-benar memperlakukannya dengan lembut saat ini hingga membuat terbuai.

"Akhh! S-sakit" Pekik Nael saat milik Kaisar sudah bergerak memasuki nya.

Kaisar mengecup setiap inci wajah Nael agar remaja itu dapat mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit yang ia rasakan dari tubuh bagian bawahnya. Begitu Kaisar melesakkan lidahnya ke dalam mulut Nael, pinggulnya langsung menekan miliknya hingga sepenuhnya terbenam ke dalam lubang Nael.

Tentu saja itu sangat sakit untuk Nael, ia yang terkejut secara tak sengaja mengigit lidah Kaisar hingga si empu mendesis lirih. Tangan Kaisar bergerak mengusap keringat yang mengucur dari wajah Nael. Kaisar menatap iba pada Nael yang wajahnya sudah memerah karena menahan rasa sakit.

Beberapa menit Kaisar membiarkan Nael terbiasa dengan miliknya seraya menenangkan remaja itu hingga tiba saatnya Kaisar mulai bergerak perlahan dengan izin Nael.

"Sshh" Nael meringis saat merasakan perih di bagian bawah. Sementara Kaisar beberapa kali mengeram rendah karena jepitan lubang Nael.

Gerakan perlahan itu bertahan selama hampir lima menit dan di menit selanjutnya Nael menutup mulutnya dengan tangannya sendiri ketika prostat nya tersentuh oleh Kaisar. Kenikmatan mulai dapat Nael rasakan ditambah dengan rangsangan Kaisar di nipple nya membuat Nael seakan melayang untuk pertama kalinya.

Everyday With Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang