2

33.1K 1.7K 15
                                    

10 tahun kemudian...

Ckrek!

Ckrek!

Ckrek!

Terlihat seorang gadis cantik yang berpose di depan kamera sambil tersenyum manis, tubuh mungilnya terbalut dress berwarna merah. Rambut panjangnya terurai begitu saja, bibir mungilnya berpoles lipstik peach.

Ckrek

"Sudah selesai." Ucap sang fotografer menatap ke gadis itu.

"Terima kasih, Revan." Ucap gadis cantik itu sambil tersenyum tipis.

"Sama-sama, Melosa." Ucap Revan.

Yaps, gadis cantik itu tidak lain adalah Melosa Quintessa Benedict anak angkat keluarga Benedict. Dia sudah tumbuh dewasa, tubuhnya sedikit mungil karena tinggi badannya sekitar 167 cm. Usianya sekarang sudah 24 tahun dan dia menjadi seorang model sekaligus desainer terkenal di dunia.

Melosa berjalan keluar dari ruang photo shoot, terlihat seorang gadis cantik berjalan menghampiri Melosa.

"Apa jadwal ku setelah ini, Sya?" Tanya Melosa menatap asisten pribadi nya.

"Tidak ada lagi, Melosa." Ucap Olesya Vada Benedict, asisten pribadi Melosa sekaligus sepupunya.

"Akhirnya aku bisa beristirahat juga setelah ini." Ucap Melosa sambil menghela nafas leganya.

"Kamu pulang ke apartemen atau ke mansion utama?" Tanya Olesya.

"Sepertinya ke mansion, sudah seminggu aku tinggal di apartemen. Apalagi anak-anak selalu menyuruhku pulang ke mansion." Ucap Melosa sambil menghela nafasnya.

"Ku dengar-dengar, suami mu pulang malam ini." Ucap Olesya.

"Astaga jangan membahas pria itu." Ucap Melosa langsung kesal mendengar tentang suaminya.

"Kenapa?kan dia suami mu, apalagi kalian berdua kan pengantin baru." Ucap Olesya menatap sepupunya.

"Pengantin baru kepala mu, kami berdua sudah menikah sebulan yang lalu." Ucap Melosa sambil memutar bola mata malasnya.

"Apakah kalian berdua sudah melakukan ekhem...ekhem." Ucap Olesya sambil menarik kedua alisnya.

"Tidak, kami berdua tidak melakukannya. Kan kau tahu sendiri kami berdua menikah tanpa cinta dan di paksa papi dan mami, tidak lupa juga dengan oma dan opa." Ucap Melosa.

"Ayo kita pulang, aku harus segera beristirahat." Lanjutnya.

"Siap,nyonya muda Benedict." Ucap Olesya.

Melosa dan Olesya berjalan menuju ke parkiran mobil, lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil Lamborghini keluaran terbaru dan meninggalkan parkiran mobil itu.

Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di mansion yang mewah dan luas juga bertingkat 5, Melosa dan Olesya keluar dari mobil.

Terlihat para maid dan bodyguard berjejer rapi menyambut kedatangan kedua gadis itu, Melosa memasang senyum tipis nya dan masuk ke dalam mansion.

"Hai guys, i'm back." Teriak Melosa sehingga suaranya bergema.

"Mimi."

Terlihat 2 anak laki-laki berlari menghampiri Melosa dan memeluk kakinya, sedangkan Olesya terkikik di belakangnya.

"Mimi kenapa baru pulang?" Tanya anak laki-laki a yang usianya sekitar 9 tahun.

"Apa mimi tidak sayang lagi dengan ku?" Tanya anak laki-laki b yang usianya sekitar 6 tahun.

"Mimi sibuk di butik dan memiliki banyak jadwal photo shoot jadi mimi baru bisa pulang sekarang, dan mimi sayang sama kamu." Ucap Melosa berlutut dihadapan kedua anak tirinya agar setara dengan tinggi mereka berdua.

Nama anak tiri Melosa yang pertama adalah Nolan D'arcy Benedict yang berusia 9 tahun, dan nama anak tiri Melosa yang kedua adalah Oscar D'arcy Benedict berusia 6 tahun. Mereka berdua memanggil Melosa dengan sebutan mimi karena kata pertama mereka melihat gadis itu adalah mimi karena dia merawat mereka berdua dari masih bayi.

"Mimi, besok ada acara di sekolah ku dan adik. Jadi mimi harus datang." Ucap Nolan sambil memegang tangan Melosa.

"Iya, mi." Ucap Oscar sambil mengangguk kepalanya.

"Hai sayang." Ucap Madelyn berjalan menghampiri anak angkatnya sekaligus menantunya.

Melosa langsung berdiri dan memeluk Madelyn, wanita cantik itu membalas pelukan anaknya. Sedangkan Olesya sudah pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

"Kenapa baru pulang?" Tanya Madelyn sambil melepaskan pelukannya dengan Melosa.

"Seminggu ini aku banyak jadwal photo shoot dan meluncurkan beberapa desain dress keluaran terbaru, mami." Ucap Melosa sambil menghela nafasnya.

"Kalau begitu beristirahatlah, sayang." Ucap Madelyn sambil mengelus rambut Melosa dengan lembut.

"Aku mau ikut mimi ke kamar." Ucap Nolan.

"Aku juga mau ikut." Ucap Oscar.

"Ya udah kalau begitu ayo ke kamar ikut mimi, apalagi ini sudah waktunya kalian berdua tidur siang." Ucap Melosa.

Melosa memegang tangan kedua anak tirinya dan berjalan menuju ke lift, Madelyn menatap lembut melihat gadis itu dan kedua cucunya.

"Istri ku."

Asher berjalan menghampiri Madelyn, pria itu mencium dahi istrinya dengan lembut. Meskipun usia mereka berdua sudah mau kepala 6 tapi mereka berdua masih terlihat muda, hanya sedikit keriput di bagian kelopak mata.

"Di mana Melosa?tadi aku melihat mobilnya terparkir di depan." Ucap Asher mencari keberadaan anak angkatnya sekaligus menantunya.

"Dia baru saja ke kamar bersama Nolan dan Oscar." Ucap Madelyn.

"Syukurlah kalau dia sudah pulang, anak-anak tidak akan merengek lagi." Ucap Asher sambil menghela nafasnya.

"Wajar saja mereka seperti itu, Melosa juga ikut andil membesarkan mereka dari sejak bayi hingga sekarang." Ucap Madelyn sambil tersenyum lembut.

"Dia gadis yang baik, kedua orang tuanya pasti akan menyesal karena sudah membuangnya." Ucap Asher.

"Kalau kedua orang tuanya untuk meminta Melosa kembali kepada mereka, aku tidak akan menerimanya karena Melosa tidak pantas bersama mereka. Apalagi aku yang sudah membesarkan dia sampai sekarang." Ucap Madelyn.

"Tenang, sayang. Aku tidak akan membiarkan mereka mengambil Melosa dari kita, dia adalah anak kita sekaligus menantu kita." Ucap Asher.

  Madelyn tidak peduli di bilang egois tentang Melosa, dia tidak ingin gadis itu kembali kepada keluarganya. Dia begitu menyayangi anaknya sekaligus menantu kesayangannya itu, karena Melosa tahu semua apa yang diinginkan Madelyn.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

MELOSA, MI AMOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang