4

32K 1.7K 7
                                    

Keesokan harinya...

Melosa sekarang sedang memasak nasi goreng menu sarapan pagi hari ini, tidak lupa Olesya ikut membantunya memasak.

"Hari ini aku tidak ada jadwal kan?" Tanya Melosa menatap Olesya yang memotong timun.

"Tidak ada, memangnya kenapa?" Ucap Olesya menatap sepupunya.

"Hari ini ada acara di sekolah Nolan dan Oscar, jadi aku harus datang ke sana." Ucap Melosa.

"Aku mau ikut juga, siapa tahu aku bisa bertemu dengan duda." Ucap Olesya.

Plak

Melosa menggeplak kepala Olesya, gadis itu tidak habis pikir dengan sepupunya yang sedikit tidak beres.

"Kenapa kau memukul ku?" Tanya Olesya sambil mengelus kepalanya yang di geplak Melosa.

"Agar pikiran mu kembali jernih, sya." Ucap Melosa menatap Olesya sambil menggeleng kepalanya.

"Apakah sarapannya sudah selesai?"

Melosa dan Olesya menatap ke arah Lucille, wanita itu sudah memakai baju kerjanya. Dia berjalan dengan begitu angkuh melihat kedua gadis tersebut.

"Kalau makanannya belum di sajikan di meja makan berarti makanannya masih di masak." Ucap Olesya sambil memutar bola mata malasnya melihat kakak sepupunya.

"Tinggal beberapa menit lagi nasi gorengnya akan masak, jadi mohon bersabar untuk menunggunya." Ucap Melosa.

Lucille meninggalkan tempat itu, sedangkan Melosa dan Olesya menatap kepergian wanita tersebut dengan wajah julid.

"Aku tidak tahu kenapa bang Lucian mau menikah dengan kak Lucille? padahal kan kak Lucille sangat sombong dan angkuh, sedangkan bang Lucian pria baik dan ramah." Ucap Olesya.

"Jodoh tidak ada yang tahu, Olesya." Ucap Melosa menatap Olesya.

"Aku salut dengan bang Lucian mau tinggal di mansion ini, padahal kan seharusnya kak Lucille yang tinggal di mansion Nelson." Ucap Olesya.

"Ya mana aku tahu." Ucap Melosa.

Lucille sudah menikah dan suaminya bernama Luciano Jasper Nelson, pria itu ikut tinggal di mansion Benedict karena Lucille tidak mau keluar dari mansion ini. Lucian menerima keputusan istrinya, mereka berdua di karuniai 2 orang anak. Anak pertama mereka bernama Dalbert Jasper Nelson yang berusia 7 tahun dan yang kedua bernama Alysha Jasper Nelson berusia 4 tahun.

  Tidak lama kemudian Melosa dan Olesya selesai memasak, mereka berdua menyajikan nasi goreng ke atas meja makan. Tidak lupa beberapa maid ikut kedua gadis itu menyajikan makanan dan minuman.

Terlihat keluarga Benedict sudah berada di sana semua, mereka duduk di kursinya masing-masing.

"Yeay nasi goreng kesukaan ku." Ucap Nolan langsung teriak gembira.

"Yeay nasi goreng." Ucap Oscar sambil tersenyum manis.

Melosa mengambil nasi goreng untuk Nolan dan Oscar, lalu dia meletakkan di depan mereka berdua. Kedua anak laki-laki itu langsung makan nasi goreng dengan lahap.

"Pelan-pelan, nanti kalian berdua bisa tersedak." Ucap Melosa.

Nolan dan Oscar mengangguk kepalanya lalu mereka berdua makan nasi goreng dengan pelan-pelan.

"Bang Soren mau sarapan nasi goreng atau roti?" Melosa menatap Soren.

"Nasi goreng saja." Ucap Soren datar.

Melosa mengambil nasi goreng untuk Soren, lalu dia meletakkan piring di depan suaminya.

"Ini enak sekali, Melosa." Puji Madelyn menatap Melosa.

"Aku juga ikut memasak, mami." Ucap Olesya.

"Iya...iya Olesya, mami tahu itu." Ucap Madelyn menatap keponakannya.

Olesya tinggal bersama mereka saat Melosa menjadi bagian keluarga Benedict, Madelyn sangat senang dengan persahabatan kedua gadis itu. Bahkan dia sudah terbiasa melihat tingkah aneh Olesya bersama Melosa.

"Melosa, apakah kamu ke sekolah Nolan dan Oscar?" Tanya Lucille menatap Melosa.

"Iya, kak Lucille. Memangnya kenapa?" Ucap Melosa menatap Lucille.

'pasti dia ingin menyuruhku menjadi wali Dalbert lagi.' batin Melosa sambil memutar bola mata malasnya, karena dia tahu jalan pikir kakak angkatnya.

"Hari ini aku sibuk jadi aku tidak bisa datang ke acara sekolah." Ucap Lucille datar.

'sudah ku duga.' batin Melosa.

"Papi juga tidak bisa datang?" Tanya Dalbert Jasper Nelson, anak laki-laki itu menatap sang papi.

"Papi ada rapat pagi ini tapi papi akan usahakan untuk datang." Ucap Luciano Jasper Nelson, suami Lucille.

"Aku juga sibuk hari ini, Melosa. Jadi tolong jadi wali untuk Dominic." Ucap Vallen Larissa Benedict, istri Gideon.

"Memangnya aku ini babu mereka." Lirih pelan Melosa dan hanya di dengar oleh Soren karena mereka duduk berdampingan.

"Bukannya kamu hari ini tidak ada jadwal, Vallen?" Ucap Gideon menatap ke arah istrinya.

"Tadi Luna mengirim pesan kepada ku bahwa ada klien yang ingin bertemu dengan ku hari ini, mas." Ucap Vallen menatap suaminya.

"Tidak apa-apa, papa. Apalagi aku sudah terbiasa dengan hal ini, apalagi aku tidak keberatan mimi menjadi wali ku." Ucap Dominic D'arcy Benedict, anak pertama Gideon dan Vallen. Dia berusia 8 tahun.

"Mimi, nanti antar aku ke TK ya." Ucap Felix
D'arcy Benedict, anak kedua Gideon dan Vallen. Dia berusia 5 tahun dan masih TK.

"Aku juga mimi, antar aku ke paud ya." Ucap Alysha Jasper Nelson, anak kedua Luciano dan Lucille.

"Kalian berdua mau bawa bekal?" Tanya Melosa menatap Felix dan Alysha.

"Nasi goreng." Ucap mereka berdua bersamaan.

"Kalau begitu biarkan rich aunty yang menyiapkan bekal untuk kalian berdua." Ucap Olesya.

Felix dan Alysha mengangguk kepalanya, lalu Olesya menuju ke dapur untuk mengambil bekal kedua keponakannya.

"Daddy yang akan mengantar kalian ke sekolah." Ucap Soren.

Uhuk...uhuk...

Melosa tersedak makan nasi goreng karena mendengar perkataan Soren yang akan mengantar anak-anak ke sekolah, biasanya pria itu tidak peduli dengan anak-anak.

"Minumlah," Soren menyodorkan gelas berisi air minum kepada Melosa.

Melosa minum air putih hingga habis, gadis itu masih terkejut dengan Soren yang tidak biasanya seperti ini.

"Itu bagus, mami senang mendengar mu ingin mengantar anak-anak ke sekolah." Ucap Madelyn sambil tersenyum lembut.

"Papi juga senang, Soren." Ucap Asher sambil tersenyum tipis.

"Mimi, makanan ku sudah habis." Ucap Nolan.

"Aku juga sudah habis." Ucap Oscar.

"Kalau begitu minum susunya." Ucap Melosa menatap ke arah kedua anak tirinya.

Nolan dan Oscar minum susu, lalu Melosa kembali melanjutkan makan nasi goreng. Olesya juga sudah kembali dari dapur, gadis itu menyimpan bekal nasi goreng ke dalam tas kedua keponakannya.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

MELOSA, MI AMOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang