21

20.4K 1.1K 19
                                    

Di mansion Benedict...

Keluarga Benedict kedatangan tamu yang tidak lain William dan James, mereka berdua sekarang duduk di ruang tamu.

"Jadi ada alasan apa kalian berdua datang ke sini, tuan William?" Ucap Asher menatap William dan James dengan tatapan datar.

"Aku dan cucu ku ingin bertemu dengan menantu mu yang bernama Melosa." Ucap William.

"Kenapa kalian ingin bertemu dengan menantu ku?" Tanya Asher dengan wajah datar.

Ting

Terlihat Soren keluar dari lift sambil menggendong Melosa ala bridal style, semua orang berada di sana menatap ke arah mereka berdua.

William menatap cucu kesayangannya yang sudah tumbuh dewasa, dia tidak menyangka bisa bertemu dengannya.

"Acelyn."

Melosa menegang saat mendengar panggilan itu, dia melihat orang-orang masa lalunya.

"Siapa yang kau panggil Acelyn, dia Melosa menantu keluarga kami dan anak angkat keluarga ini?" Ucap Asher.

"Aku sudah tahu semuanya." Ucap William dengan begitu datar.

Soren menempatkan Melosa duduk di sampingnya, wanita itu menatap ke arah William dan James.

"Dari mana kalian bisa tahu kalau Melosa adalah Acelyn?" Tanya Madelyn menatap William datar.

"Aku sudah membobol identitas kak Acelyn yang selama ini kalian jaga dengan begitu ketat." Ucap James.

"Ternyata kau cukup hebat ya, padahal aku sudah memasang sandi yang cukup sulit." Ucap Asher menatap James dengan tatapan kagum.

"Terima kasih." Ucap James.

"Kalau kalian ingin mengambil hak asuh Melosa dari kami, aku tidak akan tinggal diam." Ucap Madelyn sambil memegang tangan Melosa.

"Kami juga memiliki surat hak asuh Melosa." Lanjutnya.

Madelyn tidak mau Melosa pergi dari keluarga Benedict, karena dia anak yang paling dia sayangi.

"Kenapa baru sekarang kalian ingin bertemu dengan ku?" Tanya Melosa menatap datar William dan James.

"Opa selalu mencari keberadaan mu, Acelyn. Tapi opa tidak berhasil menemukan keberadaan mu." Ucap William.

"Nama ku bukan lagi Acelyn melainkan Melosa." Ucap Melosa datar.

"Kak Melosa, maafkan aku yang baru bisa menemukan mu." Ucap James berlutut di depan Melosa.

"Kalau kalian ingin aku kembali ke keluarga Smith, maaf aku tidak bisa." Ucap Melosa.

"Opa tidak memaksa mu untuk kembali ke keluarga Smith, apalagi keluarga ini sudah merawat mu sampai dewasa. Opa tidak mau merusak kebahagiaan mu." Ucap William sambil tersenyum tipis.

"Tapi kakak boleh sesekali berkunjung ke mansion opa, aku dan opa pasti akan menyambut kedatangan kakak." Ucap James yang sekarang sudah kembali duduk di samping William.

"Papi dan mami tidak akan melarang mu kalau kamu sesekali mengunjungi opa dan adikmu." Ucap Asher.

"Aku ingin makan, aku lapar." Ucap Melosa.

"Kalau begitu aku akan mengantar mu ke dapur." Ucap Soren langsung menggendong Melosa dengan ala bridal style.

Melosa membenamkan wajahnya ke dada bidang Soren, karena wanita itu sedikit malu di gendong suaminya.

"Bagaimana kabar mu, William? sudah lama kita tidak berjumpa." Ucap opa menatap William.

"Kabar ku baik, tuan besar." Ucap William sambil tersenyum tipis.

"Kau masih belum berubah ya." Ucap opa.

William sangat menghormati ayah Asher, karena pria itu pernah menolongnya saat dia mau di bunuh oleh musuh bisnis.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di mansion Davidson...

Arthur sedang melamun di halaman belakang mansion, dia kembali teringat dengan Olesya yang sedang menatapnya di restoran.

"Kenapa gadis itu melihat ke arah ku dan kenapa aku harus memikirkannya?" Gumam Arthur.

"Sedang memikirkan apa, nak?"

Terlihat papa Arthur berjalan menghampiri Arthur yang duduk di kursi taman.

"Tidak ada, papa." Ucap Arthur datar.

"Bagaimana hubungan mu dengan Stella?" Tanya papa Arthur.

"Seperti biasanya, papa." Ucap Arthur.

"Apakah kamu mencintainya, Arthur?" Tanya papa Arthur menatap sang anak.

"Jujur saja papa, aku tidak mencintainya. Meskipun aku memaksa untuk mencintai nya tapi aku tetap tidak bisa." Ucap Arthur.

"Apalagi dia perempuan yang suka berselingkuh dengan laki-laki lain." Lanjutnya sambil memijit pelipisnya.

"Maafkan papa yang memaksa mu, papa akan memutuskan pertunangan kalian berdua." Ucap papa Arthur.

"Terserah papa saja, tapi aku setuju dengan keputusan ini." Ucap Arthur.

"Semoga kamu bisa mendapatkan perempuan yang kamu cintai." Ucap papa Arthur menepuk bahu Arthur dan langsung meninggalkan tempat itu.

"Kenapa tidak dari dulu saja?" Gumam Arthur menatap kepergian sang papa.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di mansion Smith...

Stella sedang membaca majalah popular tentang produk kecantikan, Alex duduk di samping anak perempuannya.

"Stella ada yang ingin papa tanyakan kepada mu." Ucap Alex.

"Tanyakan saja, papa." Ucap Stella langsung meletakkan majalahnya ke atas meja.

"Bagaimana hubunganmu dengan Arthur?" Tanya Alex.

"Seperti biasanya, papa. Apalagi belakangan ini dia jarang meluangkan waktu untuk ku." Ucap Stella.

"Apakah kamu mencintainya?" Tanya Alex.

"Tentu saja aku mencintainya, papa." Ucap Stella.

"Kalau kamu mencintai Arthur kenapa kamu berselingkuh dengan laki-laki lain?kau pikir papa tidak tahu?papa tahu semua, Stella. Kenapa kamu mempermainkan perasaan Arthur?" Bentak Alex menatap Stella.

"Aku butuh pelampiasan, papa. Aku ingin selalu di perhatikan." Ucap Stella menatap Alex.

"Ada apa ini, mas?"

Katerina berjalan menghampiri Alex dan Stella di ruang keluarga, dia mendengar bentakan suaminya.

"Anak mu ini sudah berani berselingkuh dengan laki-laki lain padahal dia sudah memiliki tunangan." Ucap Alex.

"Itu wajar saja, mas. Stella pasti kesepian karena Arthur jarang memperhatikannya." Bela Katerina.

"Bela terus anak mu itu." Ucap Alex langsung meninggalkan tempat itu.

Katerina menatap kepergian suaminya dan dia menatap ke arah Stella hanya acuh tak acuh melihat kepergian Alex.

"Jangan ambil hati ya, Stella." Ucap Katerina sambil mengelus rambut anaknya dengan lembut.

"Iya, mama." Ucap Stella.

Rafael menatap benci melihat Katerina selalu membela Stella, dia langsung meninggalkan tempat itu.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

Sepertinya papa Alex akan menyesal.

MELOSA, MI AMOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang