Keesokan harinya...
Melosa melakukan rutinitas pagi hari yaitu menyiapkan sarapan pagi di ruang makan, semua masakannya sudah tersaji di sana.
"Melosa."
Terlihat Olesya yang masih memakai piyama bergambar boneka beruang, rambut panjangnya juga sedikit berantakan.
"Tumben tidak bangun pagi." Ucap Melosa menatap sepupunya.
"Tadi malam aku maraton drama Korea, alang-alang kalau hanya menonton setengah episode." Ucap Olesya sambil minum susu coklat.
"Nanti siang ada jadwal photo shoot." Ucap Melosa.
"Seharusnya aku yang memberitahu mu bukan kamu yang memberitahu ku, kan aku ini asisten pribadi mu." Ucap Olesya sambil memutar bola mata malasnya.
"Terkadang juga kau pernah lupa jadwal photo shoot ku." Ucap Melosa menatap Olesya dengan tatapan julidnya.
"Aku pernah bertanya-tanya mengapa diri mu mau menjadi model di perusahaan milik mu sendiri?tapi aku sangat salut kepada mu yang bisa membuat nama mu dan perusahaan mu menjadi terkenal." Ucap Olesya menatap Melosa dengan tatapan kagum.
Perusahaan tempat Melosa menjadi model adalah perusahaan miliknya sendiri dan itu pemberian dari Asher saat gadis tersebut berulang tahun ke 19 tahun. Nama perusahaan itu adalah D'arcy entertainment. Sudah banyak model yang terkenal di sana terutama Melosa, dia juga sesekali datang ke perusahaan kalau ada masalah penting dan photo shoot.
Banyak perusahaan lain berlomba-lomba untuk menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan milik Melosa, namun hanya sedikit yang beruntung di terima oleh gadis itu. Dia sangat selektif dalam memilih perusahaan yang ingin kerjasama dengan perusahaannya.
"Iya, bagaimana lagi kalau dari kecil aku ingin menjadi seorang model." Ucap Melosa sambil tersenyum tipis.
"Aku dari kecil ingin menjadi asisten pribadi saja." Ucap Olesya sambil tersenyum cengengesan.
"Ada-ada saja kau ini, tapi aku menghargai cita-cita mu." Ucap Melosa sambil tersenyum tipis.
"Mi amor."
Terlihat Soren berjalan menghampiri Melosa, pria itu memakai jas dengan begitu rapi. Olesya langsung meninggalkan ruang makan karena dia tidak mau mengganggu momen berdua Soren dan Melosa.
"Ada apa, hubby?" Tanya Melosa menatap Soren.
"Mana morning kiss nya?" Ucap Soren.
"Morning kiss?" Ucap Melosa sedikit terkejut mendengar ucapan Soren.
Cup
Soren mengecup bibir mungil Melosa yang semerah buah cherry, begitu menggoda di mata pria itu. Sedangkan Melosa terdiam dengan perlakuan Soren, karena ini pertama kalinya dia cium dan Soren telah mengambil first kiss nya.
"Sangat manis." Ucap Soren sambil tersenyum tipis dan mengelus rambut istrinya.
"First kiss ku." Ucap Melosa dengan begitu lirih tapi Soren masih bisa mendengarnya.
"Aku senang menjadi first kiss mu, mi amor." Ucap Soren sambil mengelus pipi Melosa yang sedikit chubby.
Saat memasuki ruang makan Gideon dan Lucian terkejut melihat Soren yang begitu hangat kepada Melosa.
"Aku mau ambil kopi dulu ke dapur." Ucap Melosa langsung menuju ke dapur karena dia malu di lihat oleh Gideon dan Lucian.
Soren menatap ke arah kedua pria itu yang sudah mengganggu dia berduaan dengan istri tercintanya.
"Kalian datang di waktu yang tidak tepat." Ucap Soren langsung duduk ke kursi makan.
"Tidak biasanya abang seperti itu?" Ucap Gideon menatap Soren.
"Itu benar." Sambung Lucian.
"Apakah aku tidak boleh bersikap hangat kepada istri ku sendiri?" Ucap Soren menatap Gideon dan Lucian.
Melosa membawa nampan berisi 3 cangkir kopi untuk ketiga pria itu, lalu dia menghidangkan di atas meja makan.
"Hubby, nanti siang aku ada jadwal photo shoot di perusahaan ku." Ucap Melosa menatap Soren.
"Nanti siang aku akan ke sana untuk melihat mu photo shoot." Ucap Soren.
"Lalu bagaimana pekerjaan hubby di perusahaan?" Tanya Melosa.
"Ada Charles yang akan mengganti ku." Ucap Soren.
Gideon dan Lucian hanya mendengar pembicaraan Soren dan Melosa, jujur saja kedua pria itu juga ingin istri mereka seperti Melosa yang selalu meluangkan waktu untuk anak-anak.
"Mimi..."
Terlihat Nolan dan anak-anak lainnya menghampiri Melosa, mereka berenam memakai seragam sekolah dengan begitu rapi. Tidak lupa Olesya yang masih memakai piyama bergambar boneka beruang mengikuti dari belakang.
Terlihat juga Asher, Madelyn, Lucille, Vallen, dan Olesya berjalan menghampiri mereka di ruang makan.
"Mana kopi papi?" Tanya Asher menatap ke arah Melosa.
"Tunggu sebentar ya, papi." Ucap Melosa langsung berjalan menuju ke dapur untuk membuat kopi Asher.
"Papi ingin mengatakan kepada kalian bahwa opa, oma, dan lainnya akan kembali ke Indonesia. Dan untuk mu, Lucille. Putuskan hubungan mu dengan pria itu atau berpisah dengan lucian." Ucap Asher menatap ke arah Lucille yang menunduk kepalanya.
"Papi jangan berbicara seperti itu di depan anak-anak." Ucap Olesya menegur sang paman.
"Itu benar, mas. Jangan berbicara seperti itu di depan anak-anak." Ucap Madelyn menatap sang suami.
"Maafkan aku." Ucap Asher.
"Apalagi kalau kakak ipar sampai mendengarnya, auto kita tidak akan sarapan pagi." Ucap Olesya yang sedikit takut dengan Melosa, karena kakak iparnya sangat menyeramkan kalau marah dan sulit ditenangkan.
"Kopinya datang."
Melosa berjalan menghampiri mereka sambil membawa nampan berisi secangkir kopi untuk Asher.
"Ini kopi untuk papi yang tercinta." Ucap Melosa sambil menghidangkan secangkir kopi untuk Asher.
"Terima kasih, sayang." Ucap Asher sambil tersenyum tipis melihat anak angkatnya sekaligus menantunya.
"Mi amor, tolong ambilkan nasi dan lauk untuk ku." Ucap Soren menatap Melosa, dia sedikit cemburu melihat sang ayah memanggil istri mungilnya dengan sebutan sayang.
Melosa langsung mengambil nasi dan lauk untuk Soren, sedangkan Asher tertawa kecil melihat anaknya sendiri cemburu kepadanya.
"Ayo kita mulai sarapan pagi nya." Ucap Asher.
Mereka pun sarapan pagi dengan suasana yang tenang,hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring saja. Sesekali Lucille menatap ke arah Lucian namun pria itu mengalihkan pandangannya pada Dalbert dan Alysha yang makan sendiri, sesekali Melosa yang menyuapi mereka berdua.
TBC...
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
Konfliknya belum muncul tapi konflik nya seringan kapas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELOSA, MI AMOR
Fanficdi buang karena dianggap aib keluarga, lalu diadopsi oleh keluarga mafia yang terkenal kejam di dunia. namun keluarga angkatnya memiliki 2 putra dan 1 putri, dia disayangi oleh kedua orang tua angkatnya tapi tidak dengan ketiga saudara angkatnya. me...