25 epilog

30K 1.3K 33
                                    

8 tahun kemudian...

Begitu banyak hal terjadi selama ini, Gideon menceraikan Vallen lalu pria itu menikah lagi dengan Victoria teman baik Melosa dan Olesya. Lucille hamil anak ketiga dan hubungannya sudah membaik dengan Lucian.

Stella masuk rumah sakit jiwa karena gadis itu tidak terima di pecat di tempat dia bekerja, Katerina juga masuk rumah karena di ceraikan Alex. Hubungan Alex dengan keluarga Benedict sudah membaik.

Dan si Olesya sudah menikah dengan Arthur, mereka berdua menjalin hubungan selama setahun lalu menikah.

Nah sekarang si pemeran utama kita yakni Melosa sedang melukis rancangan gaun yang akan dia luncurkan dan Olesya masih tetap menjadi asisten pribadinya, karena wanita memohon kepada kakak iparnya tidak memberhentikannya.

Melosa juga sudah melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan, Soren sangat senang melihat kelahiran sang kembar. Bahkan Nolan dan Oscar sangat protektif terhadap si kembar.

"Kakak ipar."

Terlihat Victoria berjalan menghampiri Melosa, wanita itu juga sedang mengandung dan usia kandungannya berjalan 3 bulan. Awalnya Victoria sedikit kaku memanggil Melosa dengan sebutan kakak ipar tapi sekarang dia sudah terbiasa. Gideon dan Victoria sudah menikah sekitar 4 tahun yang lalu, karena Melosa yang menjodohkan mereka berdua.

"Ada apa, Victoria?" Tanya Melosa menatap Victoria.

"Si Vallen Vallen itu menelpon mas Gideon, kan aku jadi cemburu." Ucap Victoria mengadu kepada Melosa.

"Sayang, aku cari-cari kamu ke mana saja. Ternyata kamu di sini."

  Gideon menghampiri Victoria dan Melosa yang berada di ruang keluarga, Victoria memalingkan wajahnya dan bersedekap dada.

"Vallen menghubungi bang Gideon lagi?" Tanya Melosa menatap Gideon.

"Iya, tadi dia menelpon ku. Dia menanyakan soal anak-anak." Ucap Gideon.

"Victoria cemburu." Ucap Melosa.

Gideon jadi merasa bersalah dengan Victoria, dia tidak tahu kalau istrinya cemburu. Meskipun dia sudah bercerai dengan Vallen, wanita itu terus menelponnya untuk menanyakan kabar anak-anak.

"Bang, istri mu yang sekarang Victoria bukan kak Vallen. Apa abang masih mencintai kak Vallen?" Ucap Melosa sambil mengelus perutnya karena baby menendang.

"Aku sudah tidak mencintai nya lagi, dia cinta pertama ku tapi Victoria adalah cinta terakhir ku. Aku akan menyuruh Vallen tidak menghubungi ku lagi." Ucap Gideon.

"Abang boleh menghubungi kak Vallen tapi jangan terlalu sering, seminggu sekali atau sebulan sekali saja." Ucap Melosa.

"Itu betul." Ucap Victoria sambil mengangguk kepalanya.

"Mimi."

Terlihat anak kembar berjalan menghampiri Melosa, mereka berdua tidak lain anak Soren dan Melosa.

"Ada apa?" Tanya Melosa menatap si kembar.

"Daddy tadi melarang kami beli es krim." Ucap Olson D'arcy Benedict, anak kembar pertama.

"Iya, mimi." Ucap Oseania D'arcy Benedict, anak kembar kedua.

"Kalian berdua ke kamar, lalu ganti pakaian." Ucap Melosa menatap kedua anaknya.

"Baik, mimi." Ucap mereka berdua.

"Aku juga mau ke kamar, kakak ipar." Ucap Victoria.

"Ayo, sayang." Ucap Gideon.

"Aku bisa sendiri." Ucap Victoria.

Gideon menghela nafasnya melihat Victoria dan mengikuti istrinya dari belakang, sedangkan Melosa hanya menghela nafasnya.

"Hai, mi amor."

Soren berjalan menghampiri Melosa dan langsung mencium bibir istrinya, setelah itu dia duduk di samping.

"Hubby melarang anak-anak beli es krim?" Tanya Melosa.

"Iya, mi amor. Apalagi es krim itu tidak baik untuk kesehatan, nanti mereka berdua bisa demam kalau makan es krim terus." Ucap Soren menarik Melosa ke pelukannya.

"Iya, hubby benar." Ucap Melosa.

"Bagaimana kabar baby?" Tanya Soren sambil mengelus perut Melosa yang sudah membesar, karena wanita itu hamil lagi dan usia kandungannya berjalan 8 bulan.

"Aku baik-baik saja, daddy." Ucap Melosa meniru suara baby.

"Mi amor." Ucap Soren menatap Melosa dengan tatapan cinta.

"Iya, hubby." Ucap Melosa membalas tatapan Soren dengan penuh cinta.

"Terima kasih sudah menjadi ibu dari anak-anak ku, aku sangat beruntung memiliki mu sebagai istri. Andai saja papi dan mami tidak mengangkat mu sebagai anak angkat mereka, pasti kita tidak akan pernah bertemu." Ucap Soren sambil mengelus rambut istrinya.

"Kita pasti bertemu tapi di waktu yang berbeda." Ucap Melosa sambil menyandarkan kepalanya ke dada bidang Soren.

"Kamu benar." Ucap Soren sambil mengecup kening Melosa.

"Aku masih belum cukup membalas dendam kepada Stella dan mantan mama ku, tapi karena mereka mendapatkan karma dari tuhan. Aku harus menerimanya." Ucap Melosa sambil menghela nafasnya.

"Kapan Nolan dan Oscar pulang dari camping?" Tanya Soren.

"Mereka akan pulang besok, hubby harus sabar ya." Ucap Melosa.

"Mi amor, terima kasih sudah merawat Nolan dan Oscar sejak bayi sampai sekarang. Apalagi kamu merawat mereka tanpa lelah." Ucap Soren.

"Hubby juga harus berterima kasih kepada Olesya, dia membantu ku merawat anak-anak." Ucap Melosa.

"Aku tahu, mi amor." Ucap Soren.

"Hubby, i love you." Ucap Melosa.

"I love you too, mi amor." Ucap Soren.

Soren dan Melosa berciuman di ruang tamu, lalu setelah itu mereka berdua menuju ke kamar untuk beristirahat.

Tamat

Tidak ada lagi sambungannya.

Terima kasih sudah membaca book kakak sampai tamat.

Maaf kalau ada kekurangan kata dan salah penulisan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MELOSA, MI AMOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang