Acara sudah di mulai, semua anak-anak menampilkan bakat mereka di atas panggung. Ada yang menyanyi, menari, dan drama.
Sekarang kelas Nolan yang tampil di panggung, Melosa dan Olesya langsung bersorak sehingga para orang tua menatap ke arah kedua gadis itu.
"Baik, kami di sini akan bernyanyi untuk ibu dengan judul kasih ibu." Ucap Nolan sebagai perwakilan anak-anak lainnya.
Kasih ibu, kepada Beta.
Tak terhingga sepanjang masa.
Hanya memberi tak harap kembali.
Bagai sang Surya menyinari dunia.Melosa terharu mendengar nyanyian Nolan dan lainnya, bahkan para orang tua murid lainnya juga ikut terharu.
Prok...prok
Mereka pun bertepuk tangan karena tersentuh dan terharu mendengar lagu kasih ibu.
Nolan dan teman-teman satu kelasnya turun dari panggung, lalu menghampiri orang tua mereka. Soren yang baru tiba di sana, dia sedikit tersentuh mendengar nyanyian kelas Nolan.
Soren melihat Nolan yang memeluk Melosa, pria itu berjalan menghampiri mereka. Para orang tua yang berada di sana terkejut melihat Soren.
"Ehhh bang Soren."
Melosa menatap Soren yang berada di hadapannya, gadis itu tidak menyangka kalau suaminya benar-benar datang ke acara sekolah anak-anak.
"Daddy, kenapa datang ke sini?" Tanya Nolan menatap sang ayah.
"Apakah tidak boleh, Nolan?" Ucap Soren.
"Karena biasanya daddy tidak pernah menghadiri acara sekolah ku." Ucap Nolan.
"Nolan, jangan bicara seperti itu kepada daddy mu. Masih syukur-syukur daddy mu datang ke sini." Ucap Melosa menatap tajam Nolan.
"Aku minta maaf, mimi." Ucap Nolan sambil menunduk kepalanya, dia takut dengan tatapan tajam Melosa karena sangat menyeramkan di matanya.
"Minta maaf kepada daddy mu juga." Ucap Melosa.
"Aku minta maaf, daddy." Ucap Nolan.
"Daddy maafkan." Ucap Soren.
"Ayo silahkan duduk." Ucap Melosa.
Soren duduk di samping Melosa, acaranya berjalan dengan lancar. Melosa dan Olesya dengan heboh bersorak kepada anak-anak yang tampil di depan, mereka berdua tidak peduli dengan para orang tua di sana.
⭐⭐⭐⭐⭐
Acara sekolah pun selesai, Felix dan Alysha sudah berada di sana. Mereka berdua belum terlalu lama tiba di SD.
"Ayo kita pulang." Ucap Melosa.
"Mimi, ayo foto bersama." Ucap Oscar.
"Iya, mimi." Ucap Nolan.
"Rich aunty yang ambil fotonya." Ucap Dominic.
"Oke... oke biarkan rich aunty yang ambil fotonya." Ucap Olesya.
"Abang mau ikut?" Tanya Melosa menatap Soren.
"Boleh saja." Ucap Soren.
"Ayo cepat baris." Ucap Olesya mengeluarkan ponselnya dari tasnya.
Soren dan Melosa berdiri berdampingan, Nolan dan lainnya berdiri di depan mereka berdua.
"Senyum." Ucap Olesya.
Melosa dan anak-anak tersenyum manis, sedangkan Soren hanya tersenyum tipis saja. Olesya mengambil mereka sebanyak 4 kali.
"Sudah selesai." Ucap Olesya.
"Thanks ya, Olesya." Ucap Melosa.
"Sama-sama, Melosa." Ucap Olesya.
"Ayo kita pulang." Ucap Melosa.
"Gendong, mimi." Ucap Alysha.
Melosa pun menggendong Alysha, mereka berjalan menuju ke parkiran. Tapi saat tiba di sana, mereka melihat Lucian dan Gideon baru saja tiba di parkiran sekolah.
"Kalian berdua terlambat." Ucap Melosa.
"Papa terlambat." Ucap Dominic menatap kecewa Gideon.
"Aku kecewa dengan papi." Ucap Dalbert menatap kecewa Lucian.
"Jangan berbicara seperti itu kepada papa dan papi kalian berdua, meskipun mereka berdua terlambat datang tapi mereka sudah berusaha untuk tetap datang yah meskipun acaranya sudah selesai." Ucap Melosa menatap tajam Dominic dan Dalbert.
Dominic dan Dalbert menunduk kepalanya karena mereka berdua takut dengan tatapan tajam Melosa.
"Bang Soren, kami tunggu di mobil." Ucap Melosa.
Soren mengangguk kepalanya, Melosa, Olesya, dan anak-anak masuk ke dalam mobil Lamborghini milik pria itu.
"Kalian berdua itu memiliki istri, seharusnya jangan merepotkan Melosa. Aku punya anak 2 yang harus dia urus, tapi kalian juga menyuruh dia mengurus anak kalian. Lalu tugas istri kalian apa?jangan mau enaknya saja, meskipun Melosa tidak pernah lelah mengurus anak kalian." Ucap Soren menatap datar Gideon dan Lucian.
"Tapi ada Olesya yang membantu Melosa, bang." Ucap Gideon tidak kalah datar menatap Soren.
"Aku tahu itu, Gideon. Tapi mereka berdua mengurus 6 orang anak bahkan mereka berdua juga sibuk. Melosa sibuk sebagai seorang model dan desainer, lalu Olesya sebagai asisten pribadinya." Ucap Soren datar.
"Daddy, ayo kita pulang." Ucap Oscar membuka kaca jendela mobil, anak laki-laki itu duduk di pangkuan Melosa.
Soren masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya, mobil Lamborghini tersebut meninggalkan parkiran sekolah.
Gideon dan Lucian menatap mobil Lamborghini milik Soren sudah tidak terlihat lagi.
"Bang Soren berubah." Ucap Gideon.
"Iya, bang Gideon." Ucap Lucian.
"Aku akan membicarakan hal ini kepada Vallen agar dia lebih memperhatikan Dominic dan Felix." Ucap Gideon.
"Aku juga akan membicarakan hal ini kepada Luci, semoga saja dia mau mendengarkan ku." Ucap Lucian.
TBC...
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELOSA, MI AMOR
Fanfictiondi buang karena dianggap aib keluarga, lalu diadopsi oleh keluarga mafia yang terkenal kejam di dunia. namun keluarga angkatnya memiliki 2 putra dan 1 putri, dia disayangi oleh kedua orang tua angkatnya tapi tidak dengan ketiga saudara angkatnya. me...