7 PATAH HATI

113 27 0
                                    

TEKAN ⭐ NYA JANGAN LUPA
KALO ADA YANG TYPO TANDAIN YA!
SELAMAT MEMBACA
                                *****

Sudah berhari hari sejak pulang sekolah quinata tidak pernah keluar kamar.

Rezza menjadi gelisah karna takut terjadi apa apa dengan gadis itu.seperti saat ini,hanya lagu galau yang terdengar dari kamar quinata dengan volume yang sangat keras.

Kau racuni cintaku . . . .
Hingga menjadi benci . . . .
Tak lelah aku setia . . .
Tersiksa sendiri . . . .

Rezza pun berjalan menuju kamar quinata lalu mengetuk pintunya."ta,keluar,lo harus makan "ucap rezza tanpa balasan

Dalam hitungan detik,rezza pun mendobrak pintu kamar quinata."quin-"ucapan rezza terpotong kala melihat keadaan  kamar quinata yang berantakan.oh bukan berantakan,ini lebih mirip seperti sebuah gudang atau kapal pecah.

Dengan perlahan,rezza membereskan barang barang quinata sampai rapih.

Melihat pintu menuju balkon yang terbuka,rezza segera menghampirinya dan menemukan quinata yang sedang menagis sambil menengelamkan muka ke lutut nya.

"sampe kapan?"tanya rezza pada quinata.quinata tetap diam karna saat ini dia benar benar tidak ingin berbicara dengan siapapun.

"ck,bisa ngomong kan?"gerutu rezza karna quinata hanya diam.
Quinata mendongakan kepalanya kala merasakan tangan rezza mengusap rambutnya dengan pelan

"berapa lama lo nagis?sampe muka lo kaya gitu?"tanya rezza sambil duduk di sebelah quinata.

Rezza baru menyadari bahwa sekarang quinata hanya mengenakan tangtop hitam yang melekat di tubuhnya.

"meskipun di kamar,lo harus pake baju"ucap rezza.

"mending lo ikut gue"ucap rezza sambil menarik ujung hodie yang quinata pakai.

Hening,itulah yang terjadi di dalam mobil rezza.

"kita mau kemana?"tanya quinata yang akhirnya membuka suara.

"belanja"ucap rezza sambil fokus menyetir mobilnya.

                                   *****
Saat mereka akan masuk ke dalam mall,tiba tiba quinata melangkahkan kakinya karna melihat sosok gardia.

Rezza yang mengerti keadaan buru buru merangkul quinata lalu berjalan melewati sepasang kekasih itu.

"eh nata,lo ngapain di sini"sapa gardia sambil tersenyum.

"terserah kita dong,inikan tempat umum"sergah rezza sambil menatap aznila dengan tatapan ingin membunuh.

Mata quinata berkaca kaca seakan ingin menagis dengan keras."ga usah nagis"desis rezza berbisik tepat di telinga quinata.

"kita duluan"ucap rezza sambil berjalan beriringan dengan quinata.setelah merasa aman,rezza pun melepas rangkulannya.

"lo jahat"ucap quinata lalu meningalkan rezza.


                                  *****
Rezza pikir,setelah kejadian tadi sore quinata akan pulang ke rumah.nyatanya tidak.

Rezza berjalan bulak balik di depan tv,saat ini perasaannya campur aduk.

Tanpa berfikir panjang,rezza menyambar kunci mobil lalu mengenakan hodie putihnya.

"di sini lo?"tanya rezza pada quinata yang sedang duduk di depan rumahnya.

Quinata berdiri lalu menekan bel lagi dan tidak membuahkan hasil.tidak ada yang mau membukakan gerbang untuknya.

Maminya juga rasanya tidak peduli.

REZZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang