Kalo ada yang typo tandain yah
*****
Lamunan quinata terpecah saat melihat layar HP nya menyala. Dia melihat notifikasi yang munculHati quinata serasa di tusuk oleh ribuan jarum. Kini quinata membiarkan air mata yang sedari tadi dia tahan meluruh.
"Kenapa Tuhan selalu ga adil sama gue? " quinata mencoba menyembunyikan isak tangisnya agar tidak terdengan oleh rezza.
Bayangan saat kakaknya menampar dirinya masih berputar di benaknya. Apakah abangnya itu sudah benar benar membenci quinata?. Itulah yang menjadi lamunan quinata sekarang.
"Emang gue ga pernah beruntung dalam hal apapun" kekeh quinata tertawa renyah membuat rezza yang mendengarnya ikut sakit hati. Ya, dari tadi rezza mengintip karna pintu quinata sedikit terbuka.
Rezza memasuki kamar dengan kantung es di tangannya. Quinata yang menyadari kehadiran rezza buru buru menghapus jejak air matanya. Quinata teringat kembali perkataan rezza saat di dalam mobil "gue benci sama orang yang nangis" buru buru quinata menunduk menyembunyikan wajahnya yang sembab
Rezza menghela nafas kemudian duduk di sebelah gadis itu.
Tanpa berucap apapun rezza meraih dagu quinata agar menatapnya . Laki laki itu menatap bekas tamparan nandi di pipi gadis itu. Tanganya kemudian mengepal tidak seharusnya nandi menampar adiknya sendiri
"Diem" rezza memelototi quinata saat gadis itu hendak menunduk kembali, hingga quinata mengurungkan niatnya
Gadis itu meringis saat kantung es yang dingin mengenai pipinya yang sejak tadi terasa panas dan berdenyut
"sakit"quinata menepis tangan rezza "ga usah di kasih es batu,nanti juga sembuh sendiri"katanya membujuk tidak lupa tatapan memelas andalanya .tapi seperti biasa,tidak.berpengaruh apapun.
"nata"pangil rezza rendah.quinata meneguk ludahnya dan mendekatkan kembali pipinya pada rezza .memutar matanya ,rezza kembali mengompres pipi gadis itu.
Terjadi keheningan hingga kemudian rezza berbicara "jangan cari nandi lagi yah?"
Quinata terkesiap karna omongan rezza yang lembut tepat di samping telinganyaQuinata mendengus."kenapa? Apa salahnya gue mau ketemu abang gue sendiri?"
Laki lali itu mengeleng."gak salah,tapi ini semua buat kebaikan lo"
"lo pengen banget yah,gue keluar dari sini?"gerutu quinata namun otaknya menolak menuruti omongan rezza.quinata akan tetap mencari nandi kembali.dia tau kakaknya itu tidak suka sendirian dan keheningan.maka dari itu,quinata akan selalu mencari keberadaan nandi dan menemaninya.
Rezza terus menekan kantung es batu di tanganya itu dengan telaten membuat quinata kebingungan.rezza yang menyadari tarapan quinata segera berbicara "janagan salah faham,gue cuman ga mau muka lo ngerusak pemandangan gue"