Alva total kebingungan. Kini ia digendong erat oleh Keenan menuruni tangga darurat. Ia mau dibawa kemana?
Semua terasa aneh. Mattew bahkan tidak marah dan hanya tersenyum kecil melihat ikannya mati. Padahal Alva sudah bersiap menerima hukuman. Begitupun kedua kakaknya yang berada di kiri dan kanan seolah tidak memberi akses bagi dirinya melihat ke arah lain. Iya, kepalanya dipaksa hanya melihat dada Keenan yang cukup berkeringat. Untung wangi cinnamon.
"Kak.. daddy mana?" Si kecil memang selalu ingin tau. Pertanyaan itu sudah ia lontarkan tiga kali omong-omong. Dan sudah 3 jawaban juga yang diberi oleh Leo maupun Dion.
"Daddy di belakang sayang. Matanya dimeremin aja ya? Pas bangun udah sampai Jakarta kok." Leo mengecup sudut bibir Alva yang sedikit terbuka. Adiknya ini lucu sekali dalam kondisi apapun.
Alva pun tersenyum malu-malu. Wajahnya semakin ditenggelamkan ke dada bidang Keenan. Salting ceritanya.
Mereka akhirnya sampai di lantai paling atas. Menaiki helikopter yang sudah Mattew siapkan. Tidak jadi ke bandara karena beberapa bodyguard melihat adanya musuh.
"Abang!! Kapan sampe??" Itu Alva, bertanya dengan suara dikeraskan.
"Masih lama, sayang! Tidur aja ya kamunya!"
Alva menurut. Tidak lagi memikirkan Mattew yang masih belum kelihatan wujudnya.
Karena sekarang pikirannya tertuju pada helikopter lain yang akan mendarat. Ada seseorang didalamnya yang menatapnya aneh.
***
"Well.. apa kabar Matt? Mantan rekanku yang makin bahagia saja sekarang."
Kedua tangan dan kaki Mattew diikatkan pada kursi kerjanya. Untuk saat ini biarlah begini. Semakin dilawan, musuhnya akan semakin beringas.
"Mau apa kesini? Aku sudah tidak ada kaitannya lagi dengan para mafia." Mattew berujar dengan tenang membuat orang didepannya kesal bukan main.
"Mudah kau bilang begitu. Sampai kapanpun, orang yang pernah berhubungan dengan dunia bawah tidak akan pernah bisa keluar. Sekalipun sudah membayar dendanya."
Pria itu menjeda ucapannya sebelum berkata, "Lagipula dulu kau pemimpin, punya banyak anak buah, apa yang kau inginkan pasti tercapai. Apa itu semua tidak cukup?"
"Brengsek! Tau apa kau soal bahagia?! Aku bisa dekat dengan anak-anakku karena aku keluar dari lingkaran setan itu bodoh!" Ups.. Mattew terpancing emosi.
"Itu karena anak-anakmu masih belum mengerti dulu. Terutama Keenan. Aku yakin sekali, dia pasti akan mengikuti jejakmu di dunia bawah jika kau minta. Pekerjaan kantoran bukanlah tipenya."
Pria sialan. Sok tau tentang keluarganya. Belum saja leher jenjang itu digorok hingga putus. Mattew harus mencobanya nanti.
"Enyah saja kau dari sini. Untuk apa menemuiku?"
"Menculik anak bungsumu yang baru. Siapa namanya... Alva ya?"
Bodoh dan tolol. Perpaduan sempurna untuk pria didepannya ini.
"Mereka sudah pergi. Kemanapun itu bukan urusanmu. Dan satu lagi, aku bukan pengecut, Joseph Altariq. Kembali ke dunia bawah bukan solusi!"
Hilang sudah kesabaran Jose. Diambilnya pistol dari salah satu saku celana, dan ditodong tepat ke arah leher Mattew.
"Cepat beritau posisi mereka atau peluru ini akan membuat hangus seluruh isi otakmu!"
Mattew tertawa saja. Sifat mengancam seperti ini sudah kuno, dirinya tidak akan terpengaruh.
Namun sedetik kemudian ia terperanjat begitu Jose berhasil mengambil ponselnya yang bergetar.
"Dion is calling.. salah satu anakmu kan? Izin ku angkat ya."
"Bajingan!"
Mattew berusaha sekuat tenaga melepaskan ikatan kuat ini darinya. Jose tidak boleh mengetahui posisi mereka. Anak-anaknya tidak boleh terlibat apapun!
"Uhh.. masih bisa melawan toh? Grace!"
Seorang wanita cantik dengan baju hitam super ketatnya masuk. Jose memberi kode dan diangguki oleh si wanita.
"Aku tau kau kesepian, Matt. Istrimu meninggal 2 tahun lalu kan? Maka aku membawa Grace yang bisa mengobati kesepian itu. Have fun ya!"
Jose pun pergi sambil mengangkat panggilan dari Dion. Sialan. Benar-benar menguji kesabaran Mattew.
"Jangan pernah sentuh tubuhku! Tidak sudi!"
Grace baru akan menyentuh bagian sensitifnya sebelum Mattew menendang wanita itu lebih dulu. Dia jatuh terlentang dengan kepala menghantam besi dan pingsan.
Ikatan Mattew akhirnya terlepas. Ia menatap sebentar wanita dibawahnya. Cantik, tapi sayang.. murahan.
"Seluruh cintaku habis untuk Alva. Jangan harap kau bisa memilikinya."
Mattew melenggang pergi menuju tempat Jose berada. Hubungan persahabatan antara mereka putus hari ini. Ia tidak menyangka Jose akan mengkhianatinya demi posisi menjanjikan di dunia bawah.
Setelah ini ia memutuskan sesuatu. Apakah dirinya harus kembali ke dunia itu? Dunia yang merenggut seluruh kebahagiaannya dulu?
Segini dulu, ya. Next part akan sangat panjang soalnya hehe.
Btw disini ada yang suka KookV ga? Duh aku lagi kesemsem banget sama merekaa 🫠
Di draft aku udah ada cerita KookV. Kalian mau ga aku up sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVA
Teen FictionHanya tentang Alva yang tak sengaja terperangkap dalam keluarga Altezzio.