BAB 24 : NIAT BAIK

69 3 2
                                    

Sore ini sepulang kantor aku janjian dengan Meta pergi ke tempat wedding organizer untuk melakukan pengecekan katering dalam rangka pesta pernikahan Meta dan Onnur, tepat jam 5 sore Meta menjemputku ke kantor.

Kami tiba di tempat wedding organizer jam 6 sore, kemudian aku dan Meta mulai melakukan pengecekan makanan yang nantinya akan dihidangkan di acara pesta pernikahan Meta dan Onnur.

Secara keseluruhan makanan dan minumannya enak, hanya saja Meta merasa ingin menambahkan beberapa menu karena dia takut tamu-tamu yang datang jumlahnya lebih banyak daripada makanan yang dihidangkan.


"Menurut loe makanannya tadi enak gak Ra". Tanya Meta dalam perjalanan pulang.

"Enak kok Ta, overall makanannya ok. Khan ada harga, ada kualitas Ta". Kataku.

"Hanya kayaknya gue perlu menambahkan beberapa menu dech Ra, gue takut tamu-tamu yang datang jumlahnya akan lebih banyak daripada makanan yang disajikan".

"Iya juga sich jangan sampai tamu gak kebagian makanan". Aku mengiyakan perkataan Meta.

"Oh iya hari minggu depan, loe mau khan temenin gue dan Onnur untuk milih undangan dan souvenir?" Tanya Meta.

"Boleh, kita langsung janjian di tempat percetakan aja. Loe jadi make tempat percetakan yang sama dengan gue dulu?" Tanyaku.

"Iya jadi, gue lihat hasil undangan pernikahan loe kemarin bagus kok dan gue suka".

"Iya dan harganya juga miring Ta, alias bisa ditawar".

"Nah itu yang gue suka Ra".

"Hmmmmm...Dasar cewek modis alias modal discount". Kataku sambil tertawa dan kemudian Meta juga ikut tertawa mendengarnya.

"Oke kita sampai Ra, makasih yach loe udah mau nemenin gue hari ini". Kata Meta tersenyum.

"Sama-sama Ta, gue seneng bisa membantu sahabat gue". Aku membalas.


Kemudian aku turun dari mobil Meta, membuka pagar, dan langsung masuk ke dalam pekarangan rumah. Seakan tidak percaya, aku melihat ada mobil Nathan sedang terparkir.

Kenapa ada mobil Nathan disini? Sedang apa dia di rumahku? Apa lagi sekarang yang dia inginkan?

Aku masuk ke dalam rumah dan ternyata benar Nathan sedang berbincang-bincang dengan papa di ruang tengah, aku menghampiri papa dan mencium tangannya. Saat aku menoleh ke arah Nathan, dia tersenyum kepadaku tapi aku tidak membalasnya dan langsung membuang muka.


"Ra, ini Nathan pulang kantor datang kesini dan dia membelikan buah naga untuk papa. Kata Nathan buah naga bagus untuk kesehatan, apalagi untuk orang yang sudah lanjut usia seperti papa". Kata papa sambil menunjuk ke arah piring yang berisi buah naga yang sudah dikupas.

"Ooh begitu, terima kasih atas perhatian kamu ke papa saya". Kataku singkat.

"Kamu dari mana Ra, kok jam segini baru pulang?" Tanya papa.

"Aku habis menemani Meta ke tempat wedding organizer untuk pengecekan katering di acara pernikahan Meta pa, aku juga udah minta ijin sama papa khan sejak kemarin". Aku menjelaskan.

"Ooh iya, maaf ya nak papa lupa". Kata papa.

"Ya sudah sekarang kamu mandi dan ganti baju, setelah itu gantian kamu temani Nathan ngobrol. Papa mau istirahat, tadi sehabis minum obat rasanya ngantuk sekali".

"Lho kok aku pa? Khan Nathan kesini mau ketemu papa, kenapa jadi aku yang menemani Nathan ngobrol". Aku menolak.

"Gak papa nak, kasihan Nathan sudah berbaik hati dengan kita. Tidak ada salahnya gantian kita menghormati tamu". Kata papa.

Luka Hati PerempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang