BAB 15 : SEMUA BERAKHIR

107 4 0
                                    


Aku baru selesai makan dan minum obat dan hendak memejamkan mata. Tiba-tiba handphone berbunyi, ternyata panggilan masuk dari Meta.


"Halo Ra."

"Iya Ta."

"Katanya kemarin loe masuk rumah sakit?"

"Iya Ta. Gue keguguran".

"Kok bisa? Bagaimana kejadiannya?" Tanya Meta penasaran.

"Panjang ceritanya Ra, gak akan cukup waktunya kalau gue cerita di telp".

"Gue mau meeting dulu sebentar dan nanti selesai meeting gue langsung ke rumah loe".

"Ok, gue tunggu ya". Kataku.

"Nanti kalau gue udah otw ke rumah loe. Gue kabarin". Kata Meta mengakhiri pembicaraan.


Setelah selesai aku langsung meletakkan handphone di atas laci samping tempat tidur, kemudian melanjutkan tidur yang tertunda.

Tok

Tok

Tok

Tok

Aku terbangun saat mendengar suara ketukan di pintu kamarku, aku berjalan ke arah pintu. Ternyata mbok Sumi.


"Maaf non Kayra ada temannya datang". Kata mbok Sumi.

"Siapa mbok?" Tanyaku dengan suara bermalas-malasan.

"Non Meta".

"Tolong suruh tunggu di ruang tengah. Aku siap-siap dulu".

"Baik non".

"Oh iya mbok tolong siapkan minuman dan cemilan ya".

"Baik non".

"Terima kasih mbok".

"Sama-sama non". Kata mbok Sumi sambil meninggalkan kamarku.

Kemudian aku menutup pintu dan bersiap-siap, setelah itu turun ke bawah dan Meta sudah ada di ruang tengah, dia sedang memainkan handphonenya.

"Hi Ta. Loe baru sampai?"

"Baru 5 menit yang lalu".

"Katanya loe mau ngabarin kalau otw ke rumah gue, ini udah muncul aja". Kataku sambil duduk disebelah Meta.

"Sorry gue lupa, lagipula gue juga gak enak mengganggu loe lagi istirahat". Meta memberikan alasan.

Tidak lama Mbok Sumi datang dengan membawa nampan yang berisi es sirup dan toples keripik, serta buah mangga yang sudah dipotong.

"Ini ada mangga dari mana mbok? papa beli?" Tanyaku

"Bukan, non Renata yang membawa". Jawab mbok Sumi sambil menghidangkan makanan dan minuman ke atas meja.

"Ya ampun Ta, gak usah repot-repot".

"Gak apa-apa Ra, khan loe sedang sakit jadi butuh banyak asupan makanan bergizi termasuk buah".

"Terima kasih banyak ya Ta, selama ini loe udah banyak membantu gue".

"Sama-sama Ra." Kata Meta sambil tersenyum.

"Silahkan non Meta dicicipi hidangannya". Mbok Sumi mempersilahkan.

"Terima kasih mbok". Jawab Meta sambil tersenyum ke arah mbok Sumi.

"Ya sudah mbok kembali ke belakang ya non Kayra, kalau perlu sesuatu panggil saja".

"Ya mbok, terima kasih ya". Kataku.

Luka Hati PerempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang